Samudera - 30

Começar do início
                                    

"Kayak Bali ya, Sam."

Samudera membenarkan ucapan Oceana karena pantai ini memang memiliki karakteristik yang tak berbeda jauh dengan pantai-pantai di Bali. Airnya bening berwarna kehijauan dengan pepohonan dan bukit-bukit serta karang.

Keduanya duduk di bawah pepohonan itu. "Kamu tahu kenapa aku suka ajak kamu ke alam?"

Oceana menggeleng.

"Karena alam mengajarkan kita banyak hal. Contohnya, karang akan tetap kokoh walaupun ada ombak yang menghadang, lewat karang kita bisa belajar bahwa masalah apapun yang datang kepada kita jangan mudah rapuh. Kita harus setegar karang."

"Alam memberikan kita ketenangan, kita menghabiskan waktu di sini seakan tidak ada masalah yang sedang terjadi, semilir angin yang berhembus seakan membawa pergi masalah kita."

Oceana mengangguk. "Kamu benar, Sam. Kita bisa lupa tentang masalah kita dan hanya ketenangan yang kita rasakan, aku sekarang paham, salah satu manfaat Tuhan menciptakan alam yang begitu indah adalah agar manusia yang sedang banyak masalah bisa datang ke tempat itu untuk menenangkan pikiran mereka."

Hidup ini terlalu indah untuk diratapi dengan kesedihan, masih banyak hal-hal positif yang bisa kita lakukan, seperti membahagiakan orang di sekitar kita.

"By the way, Sam. Aku rindu suara kamu."

"Kode minta dinyanyiin?"

Oceana mengangguk antusias.

"Tapi gak ada gitar."

"Gak apa-apa, tanpa gitar suara kamu udah bagus kok."

"Ok."

Samudera meraih jemari Oceana lalu menatap manik mata gadis itu begitu lembut.

Awalnya kutak mengerti apa yang sedang kurasakan
Segalanya berubah dan rasa rindu itu pun ada
Sejak kau hadir di setiap malam di tidurku
Aku tahu sesuatu sedang terjadi padaku

Tanpa disadari rasa yang Samudera miliki untuk Oceana memang lebih dari sebatas sahabat.

Aku jatuh cinta kepada dirimu
Sungguh-sungguh cinta
Oh apa adanya
Tak pernah kuragu
Namun tetap selalu menunggu
Sungguh aku?
Jatuh cinta kepadamu

Dan rasa cinta itu benar nyata, makin hari rasa cinta itu makin besar.

Coba-coba dengarkan apa yang ingin aku katakan
Yang selama ini sungguh telah lama terpendam
Aku tak percaya membuatku tak berdaya
Tuk ungkapkan apa yang kurasa

Kadang aku cemburu
Kadang aku gelisah
Seringnya ku tak mampu lalui hariku
Tak dapat kupungkiri
Hatiku yang terdalam
Betapa aku jatuh cinta kepadamu

Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta, rasanya itu tumbuh dengan sendirinya karena Tuhanlah yang menghadirkan rasa itu.

Oceana terpukau mendengar suara Samudera yang sudah lama ia rindukan.

"Aku udah bosan bilang i love you sama kamu."

Oceana mengernyitkan keningnya. "Kenapa gitu?"

"Karena tanpa aku bilang pun, alam dan beserta isinya udah tahu kalau Samudera memang mencintai Oceana."

"Untung ya aku gak baperan."

"Gak baper apa, lihat pipinya udah merah gitu."

"Bukan karena blushing ini tapi karena cuacanya panas."

"Susah ya, gak mau jujur."

"Emang benar kok."

"Iya deh, mau lanjut lagi?"

"Kemana?"

"Kemana-mana Oceana senang."

Setelah itu meraka berdiri dan meninggalkan pantai lalu menuju mobil yang terparkir tidak jauh.

♥ ♥ ♥

Berkuda adalah salah satu cara terbaik untuk benar-benar menjelajahi New Zealand, mulai dari pantai yang membentang sejauh mata memandang, hingga pegunungan berapi yang tertutup salju dan hutan asli yang menawan.

Terdapat banyak sekali pengalaman berkuda yang ditawarkan di New Zealand. Pilih dari jalur pesisir sepanjang pantai berpasir putih di Northland atau perjalanan di bawah bayangan pegunungan berapi tidak aktif yang puncaknya tertutup salju di Ruapehu.

Mereka sekarang sudah sampai di Glenorchy di South Island. Terletak di pintu masuk ke Mount Aspiring National Park, Glenorchy menawarkan perjalanan berkuda di antara danau berwarna biru kehijauan dan puncak Southern Alps yang menjulang.

Samudera sudah menyewa kuda yang akan ia naiki dengan Oceana. "Sam, aku takut."

"Gak apa-apa. Ada aku."

"Emang kamu bisa?"

"Waktu kecil Papa sering ajak aku berkuda, walau gak mahir tapi minimal bisa lah."

"Benar."

"Iya."

"Yakin?"

"Hm."

"Serius?"

"Iya, sayang."

Setelah itu mereka naik kuda tersebut

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Setelah itu mereka naik kuda tersebut. "Ada aku, jangan takut," ujar Samudera setelah mereka sudah naik.

Kuda mereka berada paling depan, Oceana duduk di depan Samudera.

Oceana yang awalnya takut, sekarang sudah bisa menetralkan detak jantungnya yang berpacu hebat karena deg-degan. Ini adalah kali pertama ia naik kuda apalagi berjalan di atas air ini.

Pengalaman berkesan yang akan selalu keduanya ingat.

"Makasih Sam, aku bahagia," ujar Oceana.

"Udah kewajiban aku untuk membahagiakan kamu," balas Samudera seraya tetap mengendalikan kuda itu.

♥ ♥ ♥

Jangan baper lagi puasa

Asik aku double update karena udah kelamaan gantung

Jangan lupa vote dan comment

SAMUDERA (SUDAH TERBIT) ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora