Samudera - 40

21.7K 2.3K 351
                                    

Selamat atas ranking 3 nya LutfiahAnggrainiSyah

Selamat malam minggu

Happy reading. Jangan lupa vote dan comment

♥ ♥ ♥

"Apa benar di sini rumahnya Bapak Bayu?" tanya salah seorang polisi yang datang bersama dua polisi lainnya.

Ara memasang wajah bingung tapi tetap saja ia mengangguk. "Iya, Pak. Ada apa ya?"

Kemudian polisi itu memberikan sebuah amplop yang berisi surat kepada Ara, lalu gadis itu membaca secarik kertas tersebut. "Surat penangkapan?"

Sesaat setelah itu muncul seorang pria dari dalam rumah yang sudah rapi hendak berangkat kerja. Matanya terbelalak saat menyadari siapa yang bertamu pagi-pagi di rumahnya. Ia langsung mengambil surat tersebut dari tangan Ara lalu membacanya secara rinci. "Saya tidak bersalah!"

"Anda bisa ikut kami ke kantor dan bisa jelaskan di sana."

Ketiga polisi tersebut langsung membawa Bayu masuk ke dalam mobil yang bersirine itu.

"Papa..."

Ara menelan ludah susah payah saat melihat Ayahnya dibawa oleh pihak berwajib. Lalu ia masuk ke dalam rumah meraih tas dan kunci mobil, setelah itu ia menuju perusahaan tempat Bayu bekerja.

♥ ♥ ♥

Mobil Ara terparkir di depan gedung pencakar langit, setelah itu ia keluar dari mobilnya dan melangkahkan kakinya ke dalam perusahaan tersebut.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya security yang berjaga di pintu masuk.

"Saya anaknya Pak Bayu, ingin bertemu Bapak Mario Aditama!" Setelah dipersilakan masuk, Ara langsung melangkahkan kakinya ke dalam dan menuju lantai teratas.

Ara melewati seorang sekretaris, namun saat hendak menarik engsel pintu tiba-tiba sebuah tangan mencegat. "Ada keperluan apa ke ruangannya Pak Mario?"

"Bukan urusan situ!"

"Jelas urusan saya, saya sekretarisnya."

"Baru jadi sekretaris aja belagu!" Ara langsung mendorong sang sekretaris itu hingga tersungkur dan Ara langsung masuk ke ruangan tanpa permisi.

Rio yang sedang fokus terhadap layar laptop kini pandangannya teralih kepada seorang perempuan yang tak asing.

"Ada keperluan apa?" pertanyaan datar terucap dari bibir Rio tanpa menampilkan seulas senyum.

"Maksud anda apa membuat tuntutan bahwa Ayah saya melakukan penggelapan dana di perusahaan ini?" pandangan Ara setajam silet dan rasanya ia ingin menghancurkan seluruh barang yang ada di ruangan ini.

Rio memberikan data laporan keuangan perusahaan yang digelapkan oleh Bayu kepada Ara. "Seharusnya uang senilai 100 juta dialihkan untuk pembangunan proyek baru di Bali, tapi uang itu ia alihkan ke rekening pribadinya."

Ara membaca rentetan kata yang masih sulit diterima oleh hati dan pikirannya. "Gak mungkin, pasti ini ada kesalahan."

"Ayah kamu telah bekerja di perusahaan ini selama 10 tahun dan ternyata dia mengkhianati kepercayaan saya."

Ara mengepalkan tangannya. "Cabut tuntutan itu atau saya akan berbuat sesuatu terhadap kesayangan Anda!"

"Ancaman yang luar biasa."

Air mata Ara jatuh seketika, ia melempar surat itu ke sembarang arah. Dengan perasaan amarah Ara keluar dari ruangan Rio hingga terdengar bantingan pintu amat keras.

SAMUDERA (SUDAH TERBIT) ✔Where stories live. Discover now