Chapter 20

4K 446 148
                                    

Sudah chapter 20. Semoga kalian tidak bosan.

Happy reading ....

Why?

Suasana rumah yang terlalu sepi masih asing bagi Kyuhyun. Meski tak pernah merasa terlibat dalam canda tawa hyungdeulnya, Kyuhyun tetap merasa hampa tanpa kehadiran mereka. Ya, sejak kemarin Choi Heechul melakukan perjalanan bisnis ke Jepang bersama dengan asistennya, Choi Donghae sudah berangkat ke Mokpo pagi-pagi sekali untuk urusan perkiraan produksi yang akan distock agen di sana, sedangkan Choi Kibum sedang berada di Amerika sejak beberapa hari terakhir entah untuk urusan apa. Mungkin pertemuan bersama rekan dokter sekaligus menenangkan diri karena yang Kyuhyun tahu, Kibum baru saja putus dengan sang kekasih yang sudah bersama hampir tiga tahun lamanya.

"Ini air hangatnya, Tuan Muda," ucap Kang Ahjumma menyerahkan segelas air, menjadi suara pertama yang Kyuhyun dengan sejak acara sarapan dalam sunyinya.

"Terimakasih." Kyuhyun mengambil air hangat itu dan meminumnya beberapa teguk, menimbulkan sensasi nyaman pada kerongkongannya.

"Kenapa tidak dihabiskan?"

Kyuhyun mengalihkan atensinya pada bubur ayam yang menjadi menu sarapannya. Masih setengah, tapi dia sudah kehilangan selera. "Aku sudah kenyang," balasnya singkat. Sebenarnya Kyuhyun berhenti makan bukan karena kenyang, tapi perutnya yang menolak dengan rasa mual. Kondisi lambungnya sedang tidak baik, bahkan pagi-pagi sekali Kyuhyun harus terbangun dan memuntahkan isi perutnya –yang sebenarnya hanya cairan lambung pahit karena kemarin pun, hanya sedikit sekali makanan yang masuk. Karena itu, Kyuhyun meminta Kang Ahjumma untuk memasakkan bubur dan mengantar air hangat, alih-alih roti bakar dan segelas susu seperti biasa dengan dalih sedang ingin mencoba sarapan bubur ketika ditanya.

"Aku berangkat dulu, Ahjumma. Sampai nanti." Kyuhyun mulai berdiri setelah menghabiskan segelas air hangatnya.

"Tuan Muda ...," panggilan Kang Ahjumma menunda niat Kyuhyun untuk melangkah. "Apa Tuan Muda sedang sakit? Tampaknya pucat sekali."

Sakit, ya? Kyuhyun tersenyum. Sadar bahwa selama ini, tubuhnya tak pernah benar-benar berada dalam kondisi sehat. Meski dapat beraktivitas layaknya orang dengan kesehatan normal, dia tetap ketergantungan dengan obat. "Aku baik-baik saja." Tapi nyatanya, Kyuhyun juga tak pernah berterus terang mengeluhkan kondisinya pada siapapun selain Tuhan.

Melihat tautan alis tanda berpikir dan ketidak percayaan dari Kang Ahjumma, Kyuhyun melanjutkan, "Hanya kurang tidur." Ini tidak berbohong. Waktu tidur Kyuhyun hanya sekitar empat sampai lima jam setiap harinya dan itu tidak cukup mengingat bagaimana dia memaksakan diri dengan memforsir tenaganya terus menerus.

"Baiklah, hati-hati dan jangan terlalu lelah."

Kyuhyun mengangguk, membenarkan mantel tebal yang digunakannya dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Kemudian memasuki mobil yang dikendalikan oleh Kangin Ahjussi untuk mengantarkannya sampai di kantor.

Sepanjang perjalanan, Kyuhyun hanya terdiam memandangi suasana luar lewat kaca jendelanya. Sengaja tak memegang tablet seperti biasa. Salju tidak turun tetapi udara masih tetap dingin. Suasana tahun baru sudah berlalu meski sekarang masih minggu pertama Januari. Tak ada yang istimewa di tahun baru kali ini karena Kyuhyun lebih memilih untuk sibuk dengan pekerjaan. Menyelesaikan semua masalah dan merampungkan rancangan program kerja yang baru tanpa melupakan yang lama. Mencatatnya dengan rapi dalam bentuk dokumen dengan tujuan memudahkan Heechul ketika nanti tampuk kepemimpinan perusahaan beralih pada hyungnya itu. Kyuhyun memang sudah merencanakannya dengan sangat apik dan sesempurna mungkin.

Why?

"Jika sudah seperti ini, apa yang harus kita lakukan?" Kyuhyun mengacak rambutnya frustrasi.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang