Chapter 6

4.7K 440 74
                                    

Annyeong Readersdeul.....

Selamat membaca dan harap membaca note di bawah.

Why?

"Ottokhe, Leeteuk Hyung?" Kyuhyun bertanya dengan tidak sabaran. Sebenarnya, ia sendiri sedang dirundung rasa ketakutan.

Leeteuk menggelengkan kepala sebelum kembali menatap Kyuhyun lebih dalam. Tangannya yang memegang catatan hasil pemeriksaan itu sedikit bergetar. Mulutnya enggan untuk terbuka meski hanya sekedar mengeluarkan satu atau dua kata.

"Ottokhe?" tanya Kyuhyun lagi, bagaimanapun juga ia harus mendengar hasilnya.

"Parah, Kyu." Akhirnya Leeteuk bersuara.

Kyuhyun menghela nafas beratnya, dan tersenyum tipis. "Gurrae, aku bisa merasakannya, Hyung," balasnya.

Ya, Kyuhyun memang bisa merasakan bahwa penyakit itu semakin parah dari hari ke hari. Sesaknya semakin sering kambuh dan berlangsung lebih lama dari pada sebelum-sebelumnya. Bahkan, ia bisa berada di rumah sakit inipun karena paksaan Eunhyuk yang mendapatinya muntah darah tadi pagi.

"Ada keluhan lain, Kyu? Bagaimana dengan gerd mu?" tanya Leeteuk -lagi.

Ah, pertanyaan itu membuat Kyuhyun teringat bahwa masih ada gerd yang menjadi penyakit kambuhannya. "Masih seperti biasa, Hyung. Perih, mual, muntah, tak ada perbedaan."

"Apa dada mu pernah terasa sakit tiba-tiba, tanpa sebab?"

"Nde."

Giliran Leeteuk yang menghela nafas beratnya. Melihat bagaimana kondisi Kyuhyun sekarang, ia jadi mengingat saat pertama kali melihat namja itu dua tahun yang lalu dengan kondisinya yang sudah bermasalah. Lambungnya yang terluka dan paru-parunya yang tidak normal. Leeteuk juga mengingat bagaimana tatapan kosong Kyuhyun ketika mendapat vonis hipertensi pulmonal dengan perkiraan usianya yang hanya sekitar tiga tahun lagi. Saat itu, Kyuhyun sama sekali tidak menangis dan justru mengatakan "Mungkin ini yang terbaik," berbeda dengan pasien-pasiennya yang pada umunya langsung histeris. Hal itu tak ayal membuat Leteuk menjadi heran dan keheranannya bertambah lagi ketika dirinya memutuskan untuk menghubungi keluarga Kyuhyun dan langsung mendapat larangan dari namja itu.

"Biarkan saja, Uisa. Lebih baik mereka tak pernah tahu sampai aku mati. Semoga tiga tahun berlalu dengan cepat. Bahkan jika bisa, aku akan meminta suntik mati padamu."

Itulah jawaban terpanjang yang keluar dari mulut Kyuhyun dulu setelah lima hari dirawatnya. Jawaban itu pula yang membuat Leeteuk yakin bahwa hidup Kyuhyun pasti tidak menyenangkan. Saat itu pula, reflek Leeteuk memeluknya dan menyuruh Kyuhyun untuk memanggilnya dengan sebutan hyung dan menangis. Ternyata, keduanya berhasil.

"Terkadang jantungku terasa nyeri. Apa itu artinya, aku mulai mengalami gejala gagal jantung?"

"Tidak, Kyu."

"Jeongmal?"

Lagi, Leeteuk menghela nafas. Namja yang sudah hampir empat tahun menjadi uisa itu tahu kalau pasien yang berada didepannya kini tidak diam saja dan terus mencari tahu prihal penyakitnya sampai kebagian terkecil sekalipun.

"Katakan saja apa yang terjadi, Hyung." Kyuhyun sedikit mendesak. Sejak di vonis mengidap hipertensi pulmonal, ia terus menyempatkan diri untuk membaca berbagai macam artikel yang berhubungan dengan penyakitnya itu. Itulah sebabnya kenapa dirinya bisa tahu banyak, bahkan hanya dengan merasakannya saja. Dan sekarang, ia sedang butuh pembuktian.

"Tidak. Hanya saja fungsinya sedikit melemah." Leeteuk membalas dengan cepat sembari menatap Kyuhyun lebih dalam. "Sebaiknya, lakukan operasi itu, Kyu," lanjutnya penuh harap.

Why?Where stories live. Discover now