Chapter 27 A

4.5K 478 143
                                    

Bagian 1

Happy reading.

Why?

Kyuhyun menuruni satu persatu anak tangga dengan lunglai. Langkahnya begitu lambat dan lemah. Tubuhnya lemas dan rasa mual masih enggan pergi sepenuhnya padahal beberapa menit lalu, Kyuhyun harus rela duduk di depan kloset untuk mengeluarkan isi perutnya.

Kyuhyun lapar sebenarnya. Dia juga meminta Kang Ahjumma untuk membuatkan bubur ketika pelayan paruh baya itu membangunkannya tadi.

Ketika kakinya sempurna menapaki lantai dasar, Kyuhyun melihat Heechul yang duduk di salah satu sofa ruang tengah. Hyung sulungnya itu baru saja menutup telepon dengan ekspresi marah yang begitu kentara.

"Lepaskan saja semuanya! Sial."

Perlahan tapi pasti, Kyuhyun menyeret kakinya untuk mendekat. Dari posisinya sekarang, terlihat jelas apa yang ada di layar laptop yang sedari tadi ditekuni oleh Heechul. Data kerugian kotor karena lepasnya para investor dan pemasok. Kyuhyun sangat tahu itu bahwa itu merupakan masalah pelik dan harus segera ditindak lanjuti dengan solusi. Dulu Kyuhyun juga pernah mengalaminya meski tidak seburuk sekarang.

"Hyung," panggil Kyuhyun pelan. "Kau harus mendapat investor baru secepatnya dan pertahankan invostor lama yang tersisa. Tak apa dengan iming-iming keuntungan yang besar selama masih rasional."

Heechul tak merespon dengan perkataan. Dia hanya menoleh kebelakang sebentar dan kembali tenggelam dalam aktivitasnya.

"Jika kau mau, aku bisa membantumu. Aku...."

"Kau meragukanku?" tanya Heechul dengan nada tinggi sembari menatap nyalang ke arah Kyuhyun.

Hal itu sontak membuat Kyuhyun terkejut bahkan dadanya sedikit nyeri karena kinerja jantung yang kembali tidak stabil. Belum lagi tatapan yang diberikan oleh Heechul, sirat penuh emosi bahkan mungkin kebencian. Kyuhyun sangat takut sekarang. Heechul Hyungnya kembali seperti dulu. Tatapan teduh yang diberikan akhir-akhir ini menghilang.

"Ma... af. Sungguh, a... aku tak bermaksud." Kyuhyun menunduk sembari mengelus dadanya. Beruntung dua organ bermasalah di dalamnya tidak berulah.

Sementara Heechul yang baru sadar jika ucapannya membuat sang adik ketakutan merasa bersalah dan menyesal. Percayalah, dia juga tidak bermaksud membentak. Heechul hanya emosi dan khawatir jika adiknya kembali memaksakan diri karena membantunya.

"Mianhae, Kyuhyunie. Aku tak bermaksud membentakmu. Sungguh. Aku hanya khawatir."

Heechul memutuskan untuk berdiri dan mendekat ke arah Kyuhyun. Dapat Heechul lihat ekspresi sedih sang adik bahkan sepasang matanya kini berkaca-kaca.

"Kumohon, Hyung. Jangan marah," cicitnya seperti anak kecil.

Heechul menangkup kedua pipi tirus Kyuhyun. "Hey, gwenchana. Hyung tak marah."

"Jinja?"

Hanya anggukan disertai senyum lebar Heechul sebagai respon. Dia kemudian mengacak gemas surai sang adik dan mencubit pipinya dengan pelan. Kenapa sekarang Kyukyu-nya bisa seimut itu? Kemana perginya Presdir Choi Kyuhyun yang penuh wibawa dan kharisma seperti kemarin-kemarin?

"Ayo sarapan, kau mau makan apa?"

"Aku minta Kang Ahjumma buatkan bubur tadi."

"Wae?"

"Perutku sakit, Hyung. Rasanya juga mual."

"Neo gwenchana?"

"Nde, sudah biasa," jawab Kyuhyun dengan senyum lebarnya. Kyuhyun enggan mengatakan jika dirinya sempat muntah-muntah. "Oh, tidak olahraga?"

Why?Where stories live. Discover now