PART XIV: Awalnya..

Mulai dari awal
                                    

"Cewek suka adegan romantis yang kayak gimana sih?" tanya Raka. Lelaki itu tersenyum malu pada Mala.

"Tiap cewek beda-beda kali Mas. Tergantung ceweknya. Tapi kalo Tasya mah, nggak yakin dah gue sesuatu yang romantis dianggap sama sama dia. Orang pernah ditembak cowok bawa bunga sambil baca puisi aja katanya garing" jawab Mala kemudian tertawa.

"Ya yang menurut lo antimainstream gitulah. Pokoknya gue minta bantuan. Jangan kasih tau yang lain dulu ya, nanti bocor kalo banyak yang tau"

"Siap Mas"

Mereka mengobrol hal random hingga suara Rangga terdengar ditelinganya. Lelaki itu mendekat. Kemudian menyalami Raka.

"Tasya lagi di Surabaya. Emang nggak ngabarin kalo mau kesini?" tanya Rangga.

"Iya, emang sengaja nggak ngabarin. Eh taunya malah nggak ada. Yaudah gue pulang aja ya Rang, Mal. Salam buat orang rumah" pamit Raka kemudian menyalami Rangga dan Mala.

"Ngobrol apa aja?" tanya Rangga.

"Nggak ada, dia juga baru aja kok"

"Yaudah ayo anterin gue"

"Kemana?" tanya Mala sembari memungut cardigannya yang tergeletak di sandaran sofa.

"Beli gitar. Kan selera lo biasanya cocok sama gue kalo soal alat musik" jawab Rangga. Jemari lelaki itu memainkan kunci mobilnya.

"Yaelah gue kira apaan pas Kak Lili bilang lo ngajakin keluar" dengus Mala kemudian memakai cardigannya. Mereka berdua berjalan keluar.

"Kok ada mobil Bisma?" tanya Rangga sembari membuka pintu mobilnya.

"Iya, tadi bantuin ngerjain tugas. Sekarang ketiduran tuh dikamar. Buru lah, keburu dia bangun"

**

Rangga dan Mala berjalan di gramedia. Sesudah membeli gitar yang diinginkan Rangga, mereka berdua berjalan menyusuri rak buku. Mala melihat buku-buku tentang novel fanfiction, kemudian tangannya meraih salah satu buku tentang BTS. Ia membalik buku tersebut dan membaca sinopsis yang ada sampul belakang buku.

Setelah memilih beberapa buku yang diinginkannya, Mala mengajak Rangga untuk ke kasir. Setelah membayar, mereka keluar dan pulang.

Sesampainya di rumah, Mala langsung turun dari mobil, membawa novelnya kemudian masuk kedalam rumah. Naik ke lantai dua, gadis itu menengok keadaan Bisma. Karena merasa Bisma tidurnya nyenyak sekali, gadis itu hanya menaruh novel yang dibelinya di rak buku. Kemudian berjalan ke arah lemarinya, mengambil sepasang baby dolls, kemudian keluar dari kamarnya menuju kamar Lili.

"Bisma beneran nginep sini?" tanya Lili saat melihat Mala keluar dari kamar mandinya, sembari menutup novel yang dibacanya.

"Kayaknya sih iya, tidur dia. Nggak enak kalo dibangunin" jawab Mala lalu naik ke atas ranjang, menyelimuti kakinya kemudian berbaring.

"Lo lanjutin perjodohan?" tanya Lili tiba-tiba.

Mala memiringkan tubuhnya menghadap sang kakak kemudian tersenyum, "Nggak tau lah liat kedepannya. Yang jelas gue udah pacaran sih sama dia" jawab Mala.

"Serius? Sejak kapan?" tanya Lili.

"Nggak tau lah, lupaa"

"Wah parah, hari jadian dilupain" goda Lili kemudian tersenyum.

"Masih pacaran ini, belom tunangan atau nikah. Mending mah apalin rumus MTK" jawab Mala kemudian menenggelamkan seluruh tubuhnya didalam selimut.

**

Keesokan paginya, Bisma mengalami disorientasi tempat. Lelaki itu mendadak bangun karena merasa asing dengan tempatnya. Kamar bernuansa biru, boneka doraemon dimana-mana. Lelaki itu memindai sekali lagi, kemudian suara pintu terbuka.

REDEEM (SMASHindonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang