BAB V

344 14 0
                                    

Keesokan paginya, Mala bangun terlebih dahulu, kemudian ia melirik Lili yang masih terlelap damai disampingnya. Lalu pandangannya berpindah ke Tasya yang tidur disamping Lili, mulut gadis itu mengerucut lucu, mungkin ia masih kesal karena nggak dibolehin pulang dan berefek pada alam bawah sadarnya.

Kemudian Mala bangkit, meraih jaketnya lalu keluar dari tenda. Setelah berhasil, Mala melihat Dicky dan Rangga sedang duduk didekat perapian. Mungkin mereka kedinginan. Ini memang masih jam 4 pagi. Matahari juga belum menampakkan sinarnya sama sekali.

Mala menepuk pundak Dicky, lelaki itu menoleh dan tersenyum. Lalu Mala duduk disebelah Dicky kemudian menyenderkan kepalanya di pundak lelaki itu. Si empunya pundak menatap Mala sekilas kemudian tersenyum lagi.

"Kenapa lo Mal?" tanya Rangga setelah menatap Mala sekilas, ia mengernyitkan keningnya melihat kelakuan Mala.

"Emang gue kenapa?" tanya Mala balik.

"Tau ah, lo ditanyain malah balik nanya" jawab Rangga kemudian berdiri.

"Mau kemana lo?" Dicky akhirnya bertanya.

"Gue mau tidur. Yakali ntar gue nyetir dalam keadaan ngantuk. Gue masih sayang nyawa" jawab Rangga.

"Gue kira lo pada baru bangun" ujar Mala menatap Rangga dan Dicky bergantian, meminta penjelasan.

"Gue sama itu cowok alay disebelah lo belum tidur semenjak insiden tembak-tembakan" jawab Rangga lalu melangkah menjauh.

Mala kembali menatap Dicky, "Oy, lo beneran serius sama kakak gue kan?" tanya Mala akhirnya.

"Ya menurut lo? Kenapa? Cemburu ya lo?" tanyanya kemudian tertawa.

"Yakali. Najis banget sih lo" teriak Mala kesal.

"Nyelon aja keles" jawab Dicky, "Gue serius kok sama Lili" lanjutnya.

"Yaudah deh. Yang penting kak Lili bahagia. Awas lo kalo berani nyakitin kakak gue. Kalo lo masih sayang nyawa sih mending jagain kakak gue baik-baik" ancam Mala sembari mengacungkan jari telunjuknya kearah Dicky.

"Aduh adek ipar galak amat haha" tawa Dicky menggema.

"Lo malah ngetawain gue. Gue serius!!! Awas lo kalo berani nyakitin kakak kesayangan gue" dengus Mala setelah menendang kaki Dicky. Yang ditendang hanya memegang kakinya, mengaduh tanpa suara.

"Sakit bego!" teriak Dicky akhirnya. Ia ingin membalas tapi Mala berhasil kabur duluan.

"Lo cemen kalo berani sama cewek" teriak Mala kemudian kembali masuk tenda.

**

Saat ditenda, Mala meraih tasnya dan mengambil handphone yang ada di dalamnya, ada 13 notifikasi facebook, 5 notifikasi twitter, 11 panggilan tak terjawab dan 7 pesan dari 3 chat di Whatsapp.

Mala membuka aplikasi Whatsapp kemudian membaca pesan-pesan yang ada disana.

5 pesan dari Ilza dan 2 lainnya dari teman Mala yang berbeda.

Ilza: Pulang jam brp?

Ilza: Nginep pantai ya?

REDEEM (SMASHindonesia)Where stories live. Discover now