Bab III: Holiday~

473 17 0
                                    

Puncak acara prom adalah dance dari BiBang Group. Grup dance bentukan sekolah. Setelah acara penutup, mereka semua -para alumni- berkumpul didepan panggung, sedangkan panitia dan sebagainya langsung masuk kedalam ruang OSIS dan selanjutkan akan membubarkan diri pulang ke rumah masing-masing.

"Eh, gimana kalo kita nge-game?" tanya seorang teman Mala yang juga anggota OSIS, Dimas.

"Apaan?" tanya mereka semua antusias.

"Terserah" jawab Dimas.

"Eh, gue ada usul nih" celetuk seseorang sembari mengangkat tinggi-tinggi tangan kanannya.

"Apaan?" tanya Mala.

"Kita nggak boleh pulang, sebelum orang tua atau keluarga atau ibu kos kita nyuruh pulang. Gimana? Deal?" usulnya.

"What the.. Dana, gue disini tinggal sama temen dirumah kontrakan. Ya terus itu artinya gue nggak bakal pulang gitu? Ogah!" teriak teman sekelasku, Anggi.

"Yaudah, yang nggak bakalan dicariin boleh pulang kapanpun" Dana akhirnya mengalah.

"Berarti pulang sekarang boleh?" tanya Anggi dan dia hanya dapat pelototan tajam dari Dana.

"It's oke. It's oke. Tapi ntar pulang anterin gue" Anggi mencoba berdiskusi dan Dana hanya menggangguk.

**

Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Sebagian dari mereka mungkin sudah sampai rumah dan bersiap-siap akan tidur. Disini hanya tinggal segelintir manusia, Mala, Tasya, Dicky, Dana, Ilza dan beberapa anak lagi. Mala menatap sekelilingnya, gelap! Dan Mala semakin merapatkan duduknya ke Dicky.

"Eh, ini lo berdua apa-apaan sih?" tanya Dana ketika melihat Mala kembali bergeser kearah Dicky.

"Dia takut gelap, Dan" tunggu! Itu bukan suara Dicky. Tapiii.. Ilza?

"Kok nempelnya nggak ke lo?" tanya Dana lagi. Mala yang bingung harus jawab apa, akhirnya hanya tersenyum garing.

"Gue sama dia cuman temenan sekarang"jawab Ilza.

"Maksud?" ini anak kepo banget sih, masa nggak bisa ngartiin 'cuman temenan sekarang' sih?

"Gue sama dia udah putus. Udah deh Dan, nggak usah kepo. Aelah, ini mama papa kemana sih? Kak Lili juga kemana sih?" dumel Mala.

"Eh, gue dijemput. Duluan~"Dana tersenyum mengejek. Sialan!

"Dicky, pulang yuk. Yang bikin acara udah pergi tuh. Udah malem Dick" rengek Mala, ia menggoyang-goyangkan lengan Dicky.

"Pulang bareng gue mau, Mal?" tanya seseorang. Ilza.

"Udah bareng aja sama Ilza, biar gue sama Dicky. Ya?" usul Tasya. Mala menatap gadis itu tajam.

"Lo aja deh yang bareng Ilza, gimana?" Mala masih menawar lagi, ia tak mau berduaan saja dengan Ilza.

"Gue bawa motor Mal, dan Tasya nggak bisa pake motor. Ya kan?" jelas Ilza, kemudian bertanya pada Tasya.

"Ciiee tau banget kalo Tasya anti motor" goda Mala.

"Bareng gue ya?" tanya Ilza lagi, ia menatap Mala dengan tatapan memohon.

"Oke, have fun ya lo berdua" sindir Mala pada Tasya dan Dicky, sebelum mendenguskan nafasnya kesal.

**

Saat tiba diparkiran, Ilza melepaskan jaketnya dan menyampirkannya di pundak Mala. Mala menatapnya dengan tatapan bertanya dan hanya dibalas dengan senyuman. Akhirnya Mala memakai jaket itu kemudian menaikkan resletingnya sampai leher. Udara malam memang sangat dingin. Dan Ilza rela kedinginan demi Mala? Apaan sih lo mal. Orang udah putus! Masih ngarep lo?

REDEEM (SMASHindonesia)Where stories live. Discover now