PART XIV: Awalnya..

188 13 0
                                    

Setelah kejadian di taman itu, Mala dan Bisma semakin dekat. Mereka bahkan dua hari yang lalu pergi ke pantai bersama, hanya berdua. Berbicara dari hati ke hati, walau lebih banyak dihabiskan dengan bermain ombak ditepi pantai. Mereka menikmati quality time berdua tanpa adanya pengganggu ataupun pembully.

Sepulang dari pantai bahkan Bisma masih ngapel dirumah Mala, membuat hampir seluruh penghuni rumah sebentar-sebentar mencuri dengar dengan cara berjalan mengendap mendekati kamar Mala. Seperti hari ini juga.

"Itu Mama Papa lo nggak bisa lebih kepo dari ini?" decak Bisma sembari membolak-balik buku cetak Mala.

"Mereka nyari bahan bully-an" jawab Mala singkat, ia masih sibuk dengan tugas-tugasnya.

"Ya tapi nggak gini juga lah ya. Gue berasa jadi tahanan yg diawasi sama polisi"

"Udah sih diem aja. Eh yang ini gimana caranya?" Mala mendekatkan buku tulisnya kearah Bisma, ia juga mencondongkan sedikit wajahnya agar bisa melihat buku dan mendengar penjelasan Bisma. Agar mata dan telinganya sinkron dan dia cepat paham.

"Yang ini tuh dikali dulu sama yang ini, trus ditambah sama yang ini. Baru hasilnya dibagi sama ini" Bisma menjelaskan dengan sangat pelan agar Mala mengerti.

"Kalo misalkan dibagi dulu baru ditambah ngaruh ya?"

"Ya jelas ngaruh dong. Kan ini ada yang ditambah. Kecuali kalo perkalian baru dah bisa" jawab Bisma.

"Oke deh" Mala menarik bukunya kembali.

Melihat Mala nampaknya tidak mengalami kesulitan, Bisma berdiri dari duduknya. Mendekat kearah rak buku Mala. Lelaki itu berdecak melihat banyaknya novel-novel dan buku musik yang dimiliki Mala.

"Ini semua lo baca Mal?" tanya Bisma. Tangannya meraih sebuah buku tentang gitar.

"Enggak, gue rebus dulu baru gue makan" jawab Mala.

"Eh?"

"Yaiya lah gue baca, fungsi buku emang apaan lagi selain dibaca?"

"Itu lo masih lama ngerjainnya?" tanya Bisma sembari membolak-balik halaman buku yang dipegangnya.

"Lima menit" jawab Mala. Gadis itu melirik Bisma yang sedang berjalan ke ranjangnya. Tiduran disana.

Hening yang cukup lama, hingga Mala mendengar pintu kamarnya dibuka lebih lebar, "Kok ada mobil Bisma?" tanya Lili. Gadis itu tidak masuk, hanya memunculkan wajah nya di sela pintu.

"Tuh" jawab Mala sembari menoleh untuk melihat Bisma. "Lah dia ketiduran" ujar Mala kemudian nyengir kearah kakaknya. "Gue numpang tidur nanti ya?"

"Hm" jawab Lili. "Buru lah beresin itu tugasnya. Lo diajakin keluar sama Rangga sebentar"

"Loh terus Bisma sama siapa?" tanya Mala sembari menutup bukunya.

"Tidur gitu, biarin lah"

Akhirnya Mala meraih cardigan yang ada di gantungan belakang pintu kamarnya. Melihat Bisma sebentar, kemudian mendekat. Membenahi posisi kaki Bisma, mengusap dahinya kemudian tersenyum. "Gue keluar bentar ya". Kemudian gadis itu mengecup pipi Bisma sekilas.

**

Mala menuruni tangga. Matanya menyipit, kemudian berjalan pelan menuju ruang tamu.

"Loh Mas Raka. Nyari Tasya?" tanya Mala.

"Enggak kok. Gue tau Tasya lagi di Surabaya" jawabnya.

"Terus?" tanya Mala, gadis itu duduk di sofa yang berseberangan dengan Raka.

"Kepengen minta bantuan aja. Kepengen ngajakin tunangan Tasya sih rencananya" jawab Raka kemudian tersenyum malu.

"Serius? Wah ternyata jadi jugaa" Mala tersenyum tulus. "Jadi mau minta bantuan apa nih?".

REDEEM (SMASHindonesia)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن