Prolog

10.5K 730 131
                                    



 "Aku ingin kau melakukan prosedur vasektomi padaku."

"A-apa?"

"Ya."

"Tapi, kenapa?"

"Aku tidak perlu menjelaskannya padamu, bukan? Aku tidak butuh klan Hatake."

"Kau tidak mau mematuhi perintah Godaime?"

"Satu hal yang harus kau ingat, aku bukan Uchiha Sasuke, Sakura."

"Aku hanya—"

"Dengar, Sakura. Aku bukan pion."

"Tapi, Godaime ingin kau—"

"Aku tidak akan menikah atau memberikan sperma pada ide konyol Konoha. Tidak akan pernah."

"Tapi, Godaime—"

"Aku tidak ingin memiliki keluarga, Sakura. Kau tahu hal itu!"

Sakura menatap lesu lantai ruang Hokage saat Tsunade memandangnya tajam.

"Bagaimana hasilnya?"

"Dia tetap menolak pemeriksaan kita, Shishou."

"Alasannya?" tanya Tsunade galak.

"Eh? Dia tidak ingin memiliki anak."

"Hah? Apa itu bisa diterima? Dia tinggal di Konoha dan wajib mematuhi semua aturanku. Kita butuh regenerasi shinobi dalam waktu cepat. Aku tidak ingin kehilangan satu-satunya sisa klan Hatake di Konoha."

"Kakashi-sensei meminta prosedur vasektomi dilakukan, Shishou."

"A-APA?" Tsunade menggertak meja hingga terbelah menjadi dua membuat Sakura dan Shizune memekik kaget.

"Shi-shishou..."

"Ini tidak bisa dibiarkan."

"Tapi, sebagai tenaga medis, kita tidak bisa menolak permintaan yang diajukan pasien, Tsunade-sama," ujar Shizune menengahi.

Tsunade memejamkan mata sebentar sebelum menarik pil berwarna biru dari balik saku.

"Klan Hatake sejak dulu memang aneh. Mereka memiliki peraturan pernikahan sesama anggota klan saja. Akibatnya, semakin lama anggota klan semakin sedikit akibat pilihan yang juga terbatas. Bagaimanapun klan Hatake adalah salah satu klan terbaik yang memiliki kecerdasan luar biasa. Kakashi benar-benar keras kepala. Apa boleh buat, kita harus tetap melakukannya. Gunakan ini!"

Sakura menatap pil biru pemberian Tsunade itu dengan tatapan bertanya. "Shishou, bukankah ini pil biru?"

"Ya, obat perangsang. Kalau dia menolak menikah, lakukan sesuatu. Kau harus mendapatkan sperma Kakashi sebelum prosedur vasektomi dilakukan."

"Bagaimana caranya, Shishou?"

"Apa aku tidak pernah mengajarimu, Baka!"

Melihat kilat mata cokelat madu Tsunade, Sakura merepet ke tembok kantor Hokage. Celaka! Dia berada pada situasi yang sangat tidak menyenangkan kali ini.

***


BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang