Dikira aku gak tahu apa kalau Bunda abis uh ah.

"Oce berangkat ya, Bun, Yah. By the way. Selamat main kuda-kudaan. Tapi ingat Oceana gak mau punya adik. Aturannya aku yang kasih cucu buat Bunda dan Ayah."

Mendengar hal itu, Rio langsung memakai boxer-nya dan bergegas menemui Oceana. "Kalau pulang-pulang kamu bawa sesuatu yang gak baik. Ayah akan marah sama kamu."

"Iya, Ayahku sayang." Oceana langsung mencium tangan Rio. "Ayah, hebat juga. Leher Bunda sampai banyak bercaknya," mata Oceana juga tak sengaja menatap leher Rio. "Ah, Bunda juga sama aja," ujar Oceana langsung mendapat tatapan tajam dari kedua orangtuanya, sementara Oceana tidak dapat menahan tawa.

Tiba-tiba ponsel di tangan Oceana bergetar, ternyata pesan dari Rania yang mengatakan ia sudah di depan pagar. "Aku berangkat ya, Bun, Yah. Tante Rania udah di depan." Oceana mencium pipi Vina dan Rio.

"Hati-hati." Setelah mengucapkan itu Vina dan Rio kembali masuk kamar.

♥ ♥ ♥

Saat ini Oceana, Rania dan Aurel sudah menginjakkan kakinya di Auckland Airport, saat ketiganya keluar langsung mendapati Irish yang menyambut mereka dengan senyuman, lebih tepatnya menyambut Rania dan Aurel karena Irish tidak kenal dengan wajah baru yaitu Oceana.

"Udah lama nunggunya, Rish?"

"Baru, Mbak. Oh iya ini siapa?" Mata Irish melirik ke arah Oceana.

"Kenalkan ini Oceana, calon menantuku."

Wajah Irish langsung berubah tegang saat mendengar penuturan Rania, wanita itu terpaksa melengkung senyuman kepada Oceana. "Ayo, langsung aja ke mobil."

Mereka langsung ke arah mobil Irish. Di perjalanan Irish berusaha menahan kekesalan karena adanya Oceana di antara mereka.

"Oceana pacarnya Samudera ya?"

Bukan Oceana yang menjawab tapi Rania. "Iyalah, Rish. Anakku yang cowok cuma Samudera, gak mungkin pacar Aurel," ujarnya yang diakhiri dengan kekehan pelan.

"Bang Sam sama Kak Oceana itu couple goals banget," ujar Aurel yang semakin membuat Irish kesal.

Sepanjang jalan Irish tak lagi mengatakan apa-apa, hanya ada suara Aurel yang terus mengoceh tentang hubungan Samudera dan Oceana dan sesekali Rania yang bercerita tentang keadaan Jakarta yang masih panas dan macet. Sementara Oceana hanya diam, tidak tahu harus berkata apa.

Irish memelankan lajuya dan seorang security membuka gerbang kemudian mobil tersebut masuk ke pelataran rumah.

Ke-empatnya turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah.

"Aurelllllllll," teriak Alin yang baru turun dari tangga dan langsung memeluk adik sepupunya itu. Dan ia bersalaman dengan Rania lalu matanya beralih menatap Oceana. "Ini pasti Oceana, kan?"

Oceana mengangguk. "Kok tahu?"

"Ternyata aslinya jauh lebih cantik ya. Kak Sam itu pernah cerita tentang kamu."

"Ayo semuanya, kita makan dulu. Pasti kalian lapar abis perjalanan jauh," ujar Irish.

Mereka semua langsung menuju meja makan, di sana sudah terdapat banyak makanan yang disajikan oleh asisten rumah tangga.

"Kamu udah kasih tahu Sam kami ke sini, Rish?"

Irish mengangguk. "Sudah, Mbak. Selesai dari Ardmore nanti dia ke sini."

♥ ♥ ♥

Saat sore hari, menjelang petang Samudera sudah sampai di rumah bersama Nando. Betapa terkejutnya ia melihat gadis yang sangat dirindukannya duduk di sofa. "Na, ini beneran kamu?" Rasanya seperti mimpi melihat gadisnya berada di depan mata.

SAMUDERA (SUDAH TERBIT) ✔Where stories live. Discover now