Chapter 25 "Jangan Ganggu!"

5.2K 193 1
                                    

Anya menghentikan ciumannya dengan Richard, ia melihat siapa yang memanggil Richard, tak sempat melihat dagu Anya ditarik oleh Richard.

"Abaikan itu" ujar Richard lalu kembali mencium Anya, setelah kehabisan nafas keduanya menghentikan ciuman mereka, Richard dan Anya tak malu akan hal itu. Karena Richard sudah memesan tempat ini jadi hanya ada mereka berdua dan beberapa waiter.

"Setelah ini kita akan pergi ke acara peresmian perusahaan temanku Louis" ujar Richard ia terus melahap makanannya.

"Richard, bagaimana bisa aku menghadiri acara penting itu dengan pakaian ini" seperti biasa wanita selalu memperhatikan penampilannnya, seperti Anya.

Richard mengepukan tangannya hanya dua kali tepuk datang beberapa bodyguard Richard membawa Banyak pakaian seperti di toko saja bahkan hangernya saja masih digantungi pakaian yang cantik-cantik.

"Emmmmm, Richard kapan kamu menyiapkan semua ini?" ujar Anya sementara Richard malah mengedipkan sebelah matanya.

"Pilihlah yang kamu suka sayang, oh ya jangan terlalu lama make upnya. Kamu tetap cantik jika tidak bermake up."

"Richard jangan terus merayuku, aku malu" jawab Anya kemudian ia tertunduk malu

****

Setelah mereka selesai makan, Anya langsung mengganti pakaiannya sesuai dengan yang ia inginkan. Ia menggunakan dress putih, Richard tersenyum kagum ia beruntung memiliki istri seperti Anya, wanita yang selalu membuatnya terlihat lemah jika berhadapan dengannya.

"Richard bagaimana?"

"Tidak bagus, tapi kamu yang pakai itu terlihat bagus"

"Apa? Gaun ini jelek? Apa aku harus menggantinya"ujar Anya sedikit khawatir ia takut terlihat jelek.

"Tidak sayang, gaun itu bagus bagaimana bisa pakaian mahal terlihat jelek di tubuhmu. Aku tidak mau kamu memakai pakaian murah karena kamu perhiasanku"

"Richard hentikan, sampai kapan kamu menggodaku" Anya berjalan menghampiri Richard dan mendorong pelan punggung Richard.

*
*
*

Tibalah keduanya di acara itu, mereka mengisi buku tamu, Richard yang lebih dulu mengisinya kemudian Anya. Richard tersenyum melihat Anya menulis memakai tangan kiri. Ini baru pertama kali bagai Richard melihat Anya menulis.

"Bagaimana bisa kamu menulis dengan tangan kiri"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana bisa kamu menulis dengan tangan kiri"

"Richard diam jangan tertawa, aku sedang menulis!" Richard berhenti tertawa lalu ia menahan tawanya sampai-sampai ia terus tersenyum. Setelah masuk kemudian mereka duduk, karena acara yang begitu padat tamu di acara ini duduk seperti menonton sirkus. Kembali lagi ponsel Richard berdering, ada pesan masuk dari Elena.

'Richard ada hal yang perlu ku sampaikan, Anya dalam bahaya' isi pesan Elena

"Dia akan selalu aman jika bersamaku" gumam Richard dalam hatinya.

Love isn't a command ✔ (TAMAT)Where stories live. Discover now