Chapter 7 "Menyebalkan"

6.8K 336 7
                                    

  Keduanya tersentak akan keputusan Papi dan Mami

"Kalian kenapa kaget? Apa kita tidak boleh bermalam disini?" tanya Mami Daren lesu

"Bukan begitu, justru kita senang kalian ada disini malam ini. Baiklah pelayan antar orangtuaku ke kamar mereka" tutur Richard skeptis

   Kini Mami dan Papi Daren sudah berada di sebelah kamar utama, begitu pun Anya dan Richard sudah berada di kamar utama. Mereka saling berebut tempat tidur.

"Aku yg lebih dulu disini, berarti aku yg akan tidur disini!" tegas Anya pada Richard

"Tidak bisa ini rumah dan kamarku, jadi kau sebaiknya menyingkir!" perintah Richard langsung menggulingkan tubuh Anya hingga terjatuh ke lantai

"Arghhh,,bisakah pelan sedikit aku kesakitan di bawah sini" teriak Anya terdengar oleh Mami dan Papi Daren yang menguping di sudut pintu kamar utama, mereka berpikir Anya dan Richard sedang melakukan hubungan intim.

"Diamlah, kau menggangguku" jawab Richard terdengar oleh orangtuanya yg menguping di luar

"Ku tak menyangka Richard, melakukannya sangat kasar" ucap Mami daren menggelengkan kepala

"Sudahlah namanya juga pria, kalau sudah nafsu ya begitu" tutur Papi Daren membela anaknya

   Kini pagi tlah tiba, menusuk lembut mata manusia. Tak tersadar oleh keduanya saling memeluk satu sama lain.

"Apa??? Apa yang ku lakukan tidur berpelukan dengannya? Ya,, ampun tangannya melingkar di pinggangku" gumam Anya yang baru bangun dari tidurnya ia berhadapan dengan tubuh Richard, Anya langsung mendongakan wajahnya ia merasakan nafas Richard yang berderu di hadapan wajah Anya

"Kau tampan, tapi menyebalkan" ucap Anya langsung melepaskan pelukannya di tubuh Richard, seketika Richard membuka matanya, manik mata mereka saling beradu

"Apa yang kau lakukan disini?" ujar Richard yang melihat Anya di hadapan wajahnya

"Richard bisakah lepaskan tanganmu di pinggangku?" ujar Anya mengalihkan pembicaraan, karena memang tadi malam Anya pindah tidur ke atas ranjang ia kedinginan dan terpaksa tidur di sebelah Richard lalu menghalangi tubuh mereka dengan guling, tapi saat bangun guling itu pergi entah kemana.

"Siapa yg menyuruhmu tidur disini? Sudahlah aku harus kerja, dan ingat lupakan semua kejadian pagi ini!" ucap Richard langsung menuju kamar mandi, sementara Anya mengernyitkan keningnya.

  Beberapa menit kemudian Anya mengetuk pintu kamar mandi, karena Anya ada kuliah pagi ini.

"Richard apa kamu sudah di dalam? Aku harus kuliah Richard, cepat keluar" ujar Anya mengetuk pintu dengan keras

"Anya kamu ke kamar mandi bawah saja, aku tak mau memakai kamar mandi yg sama denganmu" Jawab Richard tanpa perasaan

"Richard jika aku ke bawah, orangtuamu akan curiga. Jadi cepat RICHARD!!!" teriak Anya sangat kesal, seketika Richard membuka pintunya ia memakai handuk kimono dan memperlihatkan sedikit dada sixpacknya

"Dasar berisik, baiklah sana masuk!" perintah Richard langsung berlalu pergi dan mengeringkan rambutnya.

   Anya langsung mandi cepat-cepat, ia sampai lupa tak membawa pakaian gantinya ke kamar mandi jadi setelah mandi ia terpaksa ikut ke ruang ganti Richard.

"Richard,,, apa kamu masih disini? Huhftt,, syukurlah dia sudah pergi" ujar Anya langsung menuju ruang ganti ternyata Richard sedang memakai dasi

"Kau sudah selesai? Apa kau berniat menggodaku, kimono yg kau kenakan sangat pendek, ku rasa disana ada yg selutut" ujar Richard dan membuat Anya terpojok

"Siapa yg menggodamu, Ku tidak memakai kimono panjang, lagi pula ku tidak menemukannya. Sudahlah aku harus kuliah, cepat keluar aku harus pakai baju" ucap Anya sangat ketus

"Ku tak akan keluar, ku akan melihatmu memakai pakaian. Aku kan suamimu" jawab Richard tersenyum nakal

"RICHARD!!!! Kau menyebalkan cepat keluar!" perintah Anya yang sudah emosi

"Nah ini baru sifat srigala Anya, baiklah setelah turun kamu ku antar jangan sampai orangtuaku curiga" ujar Richard dan pergi meninggalkan Anya

*keluarga Daren POV
"Hai Richard,,, mana istrimu? Ayo kita sarapan bersama" ucap Mami Daren

"Sebentar lagi dia turun, oh ya jika kalian lelah sopir akan mengantar kalian" ucap Richard sembari menarik kursi

"Baiklah,,, yg terpenting kita sarapan dulu. Ehhh,,, itu Anya, kemari sayang kita sarapan bersama" ucap Mami Daren

  Mereka langsung sarapan bersama tiba-tiba, Papi Daren menanyakan kejadian semalam.

"Richard apa kamu melakukan hal 'itu' memaksa Anya?" tanya Papi Daren menunjuk hubungan intim

"Iya kemarin malam, sepertinya kita mengganggu malam erotis kalian. Maaf ya Mami juga dengar suara Anya yg kesakitan, Richard seharusnya kamu melakukannya lembut, kan kasian Anya" ucap Mami Daren

"Ekhmm sepertinya kalian sa,,," ujar Anya seketika mulutnya di suapi makanan oleh Richard

"Kita sedang membiasakan, sarapan romantis. Oh ya tadi malam, dia cukup sulit diatur. Tapi kalian tidak mengganggu sama sekali, tapi ku harap jika berkunjung hubungi aku lebih dulu, anak tampan kalian harus menyiapkan beberapa persiapan" ujar Richard langsung mengelus lembut kepala Anya

"Iya kami mengerti, baiklah sebaiknya kalian fokus saja memberi cucu untuk kita, oh ya setelah ini kita akan pulang jadi jaga diri kalian baik-baik ya" jawab orangtua Richard

"Baiklah kalian hati-hati pulangnya, ekhmmm,,,, sepertinya kita sudah telat. Baiklah kita berangkat byee semuanya" ujar Richard langsung menarik Anya yang sedang mengolesi roti, ia membuka pintu mobil untuk Anya kemudian mereka melaju dengan mobil Richard.

  Tak ada suara sedikit pun, Anya memecah keheningan diantara mereka.

"Apa kamu mau roti ini?" tanya Anya agak sopan

"Tidak, diamlah itu menjijikan" jawab Richard membuat Anya kesal

"Kamu sangat menyebalkan, dasar pria es" desis Anya dan terdengar oleh Richard

"Apa yg tadi kau ucapkan?" tanya Richard langsung menghentikan mobilnya, sementara Anya malah pura-pura membuka ponselnya

"Anya dengarkan aku (sembari merebut ponselnya), maaf Anya kamu harus turun sekarang. Aku harus menjemput kekasihku, apa kamu dengar? Jadi tunggu apalagi, cepat turun!" tegas Richard

"Tapi Richard,,, aku sudah telat jika menunggu bus, disini juga tidak ada taxi. Antar aku dulu baru jemput dia" jawab Anya sembari sesekali melirik arlojinya

"Siapa kamu? Dia lebih penting, dibanding kamu" ujar Richard membuat Anya kesal dengan terpaksa Anya turun dari mobil





Makasih buat read sama votenya😉

Love isn't a command ✔ (TAMAT)Where stories live. Discover now