Chapter 14 "Jadilah JALANGKU!!!"

7.2K 366 5
                                    

  Richard berlari menghampiri Anya, wanita itu terlihat ketakutan, ia menekuk lututnya duduk di atas marmer, dengan tangan yg menutupi wajahnya.

"Anya ada apa? Buka matamu!" ujar Richard memaksa Anya melepaskan tangan yang menutupi wajahnya, Anya langsung membuka matanya ia menarik-narik lengan baju Richard dengan bergemetar.

"Wajahmu pucat, ada apa? Apa aku membuat salah?" ujar Richard kebingungan

"Richard tolong aku, usir wanita tua yang ada di kamarku. Ku mohon, aku tidak akan menyusahkanmu lagi" ujar Anya tubuhnya bergemetar, Richard langsung melangkah melihat kamar Anya tapi, ia tak melihat siapapun di sana.

"Omong kosong, cepat tidur! Tidak ada apapun, dasar alasan" ujar Richard ketus seolah ini hanya akal-akalan Anya saja, ia langsung meninggalkan Anya menuju kamarnya.

Anya mencari Emily, tapi ia tak kunjung menemukannya, beberapa pelayan sudah tidur sehingga Anya tidak bisa meminta mereka untuk menemaninya.

"Richard ku mohon buka pintunya?" teriak Anya menggedor-gedor pintu, saat Richard membuka pintu Anya langsung masuk dan berlari tidur di ranjang Richard langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut

"ANYA!!! Apa-apaan ini? Cepat keluar!" ujar Richard yang tampak emosi

"Berapa harga kamar ini untuk semalam? AKAN KU BAYAR, sebaiknya kamu tidur di kamarku saja dan aku akan tetap disini" jawab Anya yang sangat pusing harus melakukan apa, Richard langsung menarik selimut itu Anya juga menariknya. Akhirnya Richard tertarik sampai-sampai ia berada di atas tubuh Anya, ini bukan hal aneh, memang tenaga Anya sangat besar walaupun tubuhnya kecil.

"Apa yang kau inginkan? Ini? (mencium bibir Anya) Atau?" Richard membuka satu persatu kancing piyamanya

"Aku tidak ingin apapun, tapi ku mohon, hanya malam ini aku tidur disini. Jadi kamu jangan tidur di ranjang ini, di sova saja!" ujar Anya menyelimuti tubuhnya lagi

"Kamu kenapa? Setahuku Anya wanita srigala, tidak kenal takut, kenapa menjadi sepenakut ini?" jawab Richard yang sangat penasaran.

"Richard apa kamu mengenal ibuku? Menurutmu dia seperti apa?" ujar Anya yang merubah posisinya, yang tadinya berbaring langsung duduk dan bersandar di atas ranjang.

"Emm,, dia wanita yang baik, dan setahuku namanya sama dengan namamu. Aku tidak tahu banyak, saat itu aku masih kecil" jawab Richard sembari duduk di sova kamar.

"Pinjam ponselmu" ujar Anya beranjak dari tempat tidur langsung mengambil ponselnya di atas meja

"Kamu kurang ajar, itu barang privatku. Kembalikan!" ujar Richard langsung beranjak mengambil ponselnya, syukurlah ponsel Richard tidak memakai sandi apapun jadi Anya bisa langsung menghubungi keluarga Daren

"Malam Mami, ini Anya. Apa besok pagi Mami ada di rumah, Anya ingin menanyakan beberapa hal pada Mami" ujar Anya tanpa jeda, Mami daren mengiyakan pertanyaan Anya kemudian keduanya menutup telpon mereka.

  Setelah selesai menelpon, Anya mendapati Richard yang tidur di atas ranjang, kemudian saat Anya mengamati wajah Richard. Ia terbangun dan mengejutkan Anya.

"Apa yang kamu lakukan (menarik Anya dan menidurkannya di sebelahnya), tidurlah ini sudah malam. Ku tak akan melakukan apapun jadi tenang saja" ujar Richard sementara Anya masih terbelak

"Baiklah, Richard jangan tatap aku seperti itu. Tatapan itu sama seperti ka Valdo, aku membencinya" ujar Anya padahal dalam hatinya ia membenci mata biru itu ada pada mata Richard

"Seberapa besar kamu menyukai kakaku?" tanya Richard saat berbaring di atas ranjang dan mereka saling berhadapan

"Entahlah, bagiku cinta tidak dapat diukur" jawab Anya langsung membalikan tubuhnya membelakangi Richard

"Lalu kamu lebih mencintai ka Valdo atau aku?" ujar Richard membalikan tubuh Anya agar menatapnya, sementara Anya diam membisu walaupun ia mencintai Richard tetap dalam lubuk hatinya masih ada Valdo di sana

"Kau tidak bisa menjawab,,,, ingat Anya! Kamu hanya boleh menyukaiku, mencintaiku, dan seterusnya hanya aku. Karena, kamu milikku!" tegas Richard

"Apa yang salah denganmu? Kamu mencintai orang lain sementara aku tidak boleh menyukai orang lain. Richard dengar! Kamu bukan poros hatiku untuk berputar aku tidak mungkin mengelilingimu terus. Jadi, kamu tidak berhak ikut campur masalah perasaanku" jawab Anya yang merasa perasaannya di gantung oleh Richard

"Sudahlah aku lelah" ujar Anya langsung membalikan tubuhnya membelakangi Richard, tapi hal itu dicegah Richard ia langsung menarik tubuh Anya, ia mengunci pergelangan tangan Anya di atas kepalanya.

"Sudahlah aku lelah" ujar Anya langsung membalikan tubuhnya membelakangi Richard, tapi hal itu dicegah Richard ia langsung menarik tubuh Anya, ia mengunci pergelangan tangan Anya di atas kepalanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Richard mencium Anya dengan paksa tanpa memberinya waktu untuk bernafas. Anya mengeluarkan air matanya kali ini, Anya merasa ciuman ini terdorong karena amarah, karena Anya tak merespon ciuman panasnya, Richard berhenti mencium Anya.

"Jadilah JALANG ku?" ujar Richard setelah mencium Anya

"PLAKKK" Anya menampar Richard sangat keras

"Aku bukan JALANG, aku tak mau melakukan hal apapun tanpa dasar cinta. Wanita macam apa aku, baiklah kau menyebutku wanita urakan tapi dengar! Aku tidak semurah wanitamu. Dengar Richard! Aleysha kekasih sempurnamu, akan menikah dengan Thomson pria berdarah Jerman, jika kamu tidak percaya tanyakan padanya. Terimakasih untuk semuanya, selamat malam" ujar Anya disertai isak tangis, lalu ia keluar dari kamar Richard dalam keadaan berlinang air mata.

  Anya tidak mau tidur di kamarnya, ia masih takut. Dengan langkah gontai Anya menuju ruang TV setidaknya ia tidak akan merasa sendiri.

   Richard yang terhenyak dengan perkataan Anya tadi, ia langsung mengambil ponselnya untuk menelpon Aleysha. Tanpa perasaan Aleysha hanya mengatakan maaf

"Maaf Richard, pasti kamu mengetahuinya dari Anya. Aku lebih mencintai Thomson, dan masalah semua barang yang sudah kamu berikan tidak akan kamu ambil kan?" ujar Aleysha tanpa rasa bersalah

"Oh, baiklah maksudmu apartemen, mobil, perhiasan? Ambil saja anggap saja itu kenangan dariku, setidaknya kamu bisa mengingat bahwa kamu memiliki mantan kekasih yang tampan. " jawab Richard tanpa habis pikir setelah lama berkencan akhirnya ia diduakan.

"Baiklah selamat tinggal, senang berhubungan denganmu" jawab Aleysha
Richard mencari Anya, kemudian ia berteriak kepada Anya yang terlihat sedang duduk dan menonton TV dari belakang.

"Srigala!!! Dengar seharusnya aku tak mendengar ucapanmu, seharusnya kamu tak mengatakan hubungan Aleysha dengan pria lain. Anya tatap aku!!!" bentak Richard tapi sayang Anya tak merespon ucapan Richard. Saat itu Richard menghampiri Anya hendak melemparinya amarah yang ia rasa sekarang, tapi saat melihat wanita itu tertidur sangat pulas hatinya mulai goyah.

"Bisa-bisanya dia tidur dalam keadaan duduk, maafkan aku selalu memarahimu, menghinamu, tetaplah bersamaku. Ku berharap kamu bisa menerima keadaanku yang berbeda dari oranglain" ujar Richard ia menghapus wajah basah bekas air mata Anya yang membanjiri wajah manisnya, tak sampai di situ. Ketika lengan besar itu menyentuh wajah Anya ia mengelus bibir tipis wanita itu dan mengecupnya penuh kelembutan, lalu ia menggendong Anya ala bridal style. Pria itu membawa Anya ke kamarnya menidurkannya di atas ranjangnya, sementara Richard tidur di sova ia terus mengamati wanita itu, yang tertidur lelap di atas ranjangnya, akhirnya ia juga tertidur di atas sova.


*Aduh Richard berbeda dari oranglain, maksudnya apa ya? Nenek-nenek yang di kamar Anya menurut kalian siapa? Makanya tunggu lanjutannya ya, jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca😅

Love isn't a command ✔ (TAMAT)Where stories live. Discover now