Chapter 17 "Dangerous"

7.4K 279 2
                                    

Seminggu setelah melewati hari berkabung, Anya masih saja murung ia tak percaya dengan apa yang terjadi dalam hidupnya. Keluarga Daren mulai resah dengan hidup anaknya, mereka memikirkan rencana untuk masalah ini. Lain halnya dengan Richard ia mencoba menghibur Anya tanpa letih ia berusaha membuat wanitanya tersenyum.

"Ini bukan Anya yang kuat, ayo kita keluar dari dunia surammu?" ujar Richard sembari menarik Anya keluar dari ruangan, tepat saat helikopter pribadinya turun Richard membawanya ke dalam pesawat.

"Richard kita akan kemana? Aku tidak bisa pergi dengan pakaian ini" jawab Anya sembari melihat penampilannya, Richard tak menghiraukan ucapan Anya ia membawa Anya ke dalam sebuah pesawat.

Pesawat ini tak begitu ramai, sepertinya Richard sudah mempersiapkan semuanya. Kemudian Richard mengajak Anya untuk makan bersama di dalam pesawat. Ia mendudukan Anya di pangkuannya.

Setelah turun dari pesawat Richard membawa Anya memesan rumah untuk tinggal disini dalam beberapa saat. Richard bukan tipekal pria yang suka tinggal di hotel atau Apartemen ia lebih menyukai rumah luas tanpa banyak orang di sekelilingnya. Setelah mendapatkan rumah yang cukup bagus, Richard dan Anya berenang, masalah pakaian akan diurus oleh asistennya.

"Richard aku tidak suka berenang, nanti kakiku kram" ujar Anya khawatir.

"Jika kau takut, cukup pegang aku. Jika kau akan tenggelam peluklah aku dengan erat" ujar Richard meyakinkannya, lalu Anya ditarik oleh Richard ke dalam air. Ia ingin Anya tidak menakuti air, seiring berjalannya dentingan jam. Anya merasa kakinya tak merasakan kram. Keduanya saling menatap dan berciuman di tengah kolam renang.

Kemudian asisten Richard datang, mereka menghentikan ciuman mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemudian asisten Richard datang, mereka menghentikan ciuman mereka. Wajah Anya memerah, sementara Richard malah tersenyum melihat wajah istrinya yang menggemaskan. Karena pelayan datang mereka menuju tepi kolam, Richard belum keluar dari kolam karena banyak asistennya.

"Sebaiknya kalian pergi, tidak layak kalian melihat tubuh kami" ujar Richard memerintah asistennya meninggalkan kolam, lalu keduanya naik ke atas dan memakai handuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebaiknya kalian pergi, tidak layak kalian melihat tubuh kami" ujar Richard memerintah asistennya meninggalkan kolam, lalu keduanya naik ke atas dan memakai handuk. Tapi Richard melupakan satu hal, tidak sengaja ia mengambil handuk itu dengan kekuatan sihirnya, sampai membuat handuk itu melayang dan hinggap di tangannya. Itu membuat Anya kaget, bagaimana bisa hal aneh itu terjadi. Bahkan karena sangat kaget Anya hampir jatuh ke kolam, dengan sigap Richard menarik pinggang ramping Anya.

"Aku tahu apa yang akan kau katakan, sebaiknya ayo kita masuk" ujar Richard langsung menggandeng lengan Anya lalu mereka bergantian mandi, Anya masih shock melihat hal yang dilakukan Richard tadi. Beberapa menit kemudian ada bunyi telphone, Anya sendiri tidak tahu itu dari siapa.

"Selamat mati Anya, kapan kau akan memberikan nyawamu? Keluargamu tidak cukup untuk ramuanku, sepertinya kalian berdua cocok untuk mati di tanganku" suara wanita tua, siapa lagi jika bukan penyihir itu, tiba-tiba Anya terkejut dengan lengan yang menepuk pundaknya. Saat membalikan badan ternyata itu Richard.

"Apa ada hal yang mengganggumu?" tanya Richard sambil menatap lekat manik mata Anya. Tapi, Anya tak menggubris perkataan Richard ia langsung masuk ke kamar mandi dengan tatapan kosong.

Kini Anya sudah selesai mandi, ia memakai pakaian yang sudah di siapkan. Richard menghampiri Anya dan menatap matanya dengan serius.

"Ayo kita melawan makhluk gila itu?" ujar Richard membuat Anya terbelak

"Aku tak ingin masalah ini berkepanjangan sampai anak cucu kita kelak, memang benar kekuatan fisikmu bukan tandingannya. Tapi, aku lah lawannya. Kita memerlukan waktu panjang untuk berjuang, masalah kuliah sebaiknya kau cuti untuk saat ini. Ayo kita memasuki dunia mistik? Aku akan selalu bersamamu" ujar Richard membuat Anya menangis haru di pelukan suaminya.

*2 hari kemudian
Mereka sudah selesai berlibur kini Anya berada di mansion bersama Richard, ia membawa Anya ke sebuah ruangan gelap, tepukan tangan Richard membuat cahaya menyinari ruangan itu.

"Richard apa ruangan ini kosong? Semuanya dinding, apa yang akan kau tunjukan padaku?" ujar Anya melihat di sekelilingnya hanya ada dinding tanpa jendela.

"Lihatlah!" jawab Richard, kemudian ia menempelkan telapak tangannya ke dinding tebal itu. Seketika secara paralel dinding tebal itu menghilang, ruangannya berubah menjadi padang rumbut nan hijau, ia menghentakan kakinya kemudian menyala begitu banyak air pancur dan bunga indah yang muncul tiba-tiba dari permukaan tanah.

Sementara Anya tak percaya dengan apa yang dilihatnya, kini Anya baru sadar bahwa Richard memiliki kekuatan sihir sama seperti apa yang ia lihat sebelumnya.

"Bagaimana bisa? Semua ini......."ujar Anya yang masih kaget melihat apa yang dilihatnya sekarang, belum selesai bicara Richard mencium bibir merah Anya.

"Ayo kita lawan penyihir gila itu" ujar Richard menggenggam kedua lengan Anya, lalu Richard memetik sekuntum bunga langka dengan kelopak indah yang tak ada di dunia manusia. Dari bunga itu keluarlah botol antik yang di dalamnya terdapat cairan berwarna biru.

"Minumlah kau akan merasakan hal luar biasa dalam dirimu" perintah Richard pada Anya.

"Tapi ini cairan apa Richard?" ujar Anya penuh tanya

"Minumlah!" perintah Richard kemudian Anya meminum cairan itu, tapi Anya tak merasakan hal aneh apa pun.

"Kemarilah!" ujar Richard berada beberapa langkah di hadapan Anya, lalu Anya menghampiri Richard ia bingung kenapa Richard menyuruhnya kesana. ternyata saat keduanya berhadapan, Richard langsung menarik pinggang Anya keduanya langsung turun dari permukaan tanah layaknya sebuah lift yang turun, saat turun terdapat dinding kaca yang membungkus tubuh mereka.

Saat sampai di bawah tanah Anya dan Richard mendapati sosok misterius dengan jubah hitam dari belakang dan lagi ternyata ia melihat Emily disana. Richard cukup bingung padahal tempat ini adalah tempat yang sangat dirahasiakan olehnya, bahkan Anya adalah orang pertama yang diajak kemari oleh Richard.

"Emily kenapa kau ada disini?" tanya Anya sangat terkejut melihat Emily berada di hadapannya tepat disamping orang berjubah hitam itu, belum sempat menjawab. Emily dibunuh oleh sosok misterius itu, ia dibunuh secara tragis bahkan lehernya terpenggal sampai-sampai kepalanya akan jatuh ke tanah. Anya teriak histeris melihat wanita yang sangat ia sayangi meninggal dihadapannya.

"Awasss" teriaknya melihat anak panah, melesat cepat hendak mengenai tubuh orang yang ia sayangi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Awasss" teriaknya melihat anak panah, melesat cepat hendak mengenai tubuh orang yang ia sayangi.






*Makasih yang masih baca cerita gaje ku ini😘, maaf jarang up jadwal padat, jangan lupa tinggalkan jejak😂

Love isn't a command ✔ (TAMAT)Where stories live. Discover now