Tok...Tok...

"Masuklah!" Perintah suara barito dari balik pintu. Nayoung pun membukanya dan nampak seorang pria paruh bayah duduk dengan senyum, menyambut Nayoung.

"Direktur memanggil saya?" Tanya Nayoung.

"Duduklah." Perintahnya dan Nayoung pun duduk.

"Baca ini." Pintah direktur Im. Nayoung membacanya dan menunjukkan ekspresi tercengangnya.

"Aku merekomendasikanmu sebagai fellow dirumah sakit pusat. Prof. Park membutuhkan seseorang sepertimu dan kau juga harus menyiapkan sebuah study kasus untuk tesismu nanti kan?" Nayoung mengedipkan matanya beberapa kali, masih terlihat syok dan berusaha untuk mencerna apa yang terjadi.

"Aku tau, kau sudah nyaman berada disini tapi Nayoung kau masih bisa berkembang dan itu kau membutuhkan rumah sakit besar untuk banyak kasus. Kau sudah cukup menguasai banyak hal, jadi kau tak perlu khawatir saat disana." Katanya lagi membuat Nayoung mendesah diatas ketegangan tubuhnya.

"Akan saya pikirkan direktur." Kata Nayoung.

"Baiklah, aku menunggu jawabanmu." Katanya dan Nayoung pun segera membungkuk, kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.

---***---

Dentuman musik membuat semua orang yang berada di dancefloor semakin menggila. Beberapa pria yang terlihat mencolok dengan pakaian rapinya duduk di sofa, meskipun beberapa wanita berusaha untuk menggoda mereka dengan pandangan matanya atau duduk mendekat, mereka mengabaikannya. Membicarakan sesuatu dengan seriusnya.

"Ah, mungkin kalau aku tidak pura-pura sakit kau tidak akan terbang dari Amerika dan menemuiku disini Niel." Minhyun tertawa geli ketika mengingat rencana konyolnya membodohi Daniel dua hari yang lalu.

Ong hanya tertawa, memandang kedua sahabatnya bergantian lalu meneguk minumannya.

"Aku hanya mencemaskan Kyul Kyung karena kau!" Kesal Daniel yang juga meneguk minumannya.

"Hahaha...Dan Kyul Kyung tertawa keras saat mendengarkan ceritaku." Ungkap Minhyun.

"Benarkah? Sepertinya aku harus menghukumnya karena telah membuat hal kekanakan seperti ini." Daniel masih menunjukkan segala bentuk kekesalannya karena di bodohi Minhyun.

"Kenapa aku merasa bahwa kau tak ingin kembali lagi kemari? Apa karena istrimu?" Tanya Ong membuat Daniel memandangnya sambil tersenyum.

"Apa dia mengurungmu? Ah, saat ini dia mengandung anakmu dan disaat seperti itu, seorang wanita akan bertingkah sangat aneh. Ku sarankan kau untuk bersabar." Ong tak berhenti menggoda Daniel.

Sepuluh tahun telah berlalu dan Daniel menikah 2 tahun yang lalu dan Chaeyeon saat ini hamil 8 bulan. Nayoung tak tau dan tidak mau tau. Sepertinya eommanya juga menyadari bahwa putrinya itu tak mau membahas tentang apapun yang berhubungan dengan keluarga barunya. Sangat sulit untuk mengetahui apa yang dirasakan Nayoung jadi pada akhirnya Ny. Kang menyerah dan membiarkan putrinya terus seperti itu. Baginya dapat bertemu dengan putrinya saja, ia sudah sangat bersyukur.

Kembali kepercakapan ketiga pria ini.

"Sekarang kandungannya 8 bulan, dia menjadi begitu menyusahkan saat usia kandungan 3 bulan. Untung saja saat kemari ia tak mau ikut" Terang Daniel.

"Kyul Kyung bilang, mereka sedang menonton drama. Bagaimana pun, kau jangan sampai melupakan kami. Aku masih ingin berbicara tentang banyak hal denganmu." Akui Minhyun yang entah mengapa merindukan kebersamaan mereka.

Ong, terlihat memicingkan matanya saat melihat layar handphonenya yang bergetar.

"Wae?" Tanya Daniel yang melihat ekspresi Ong yang serius.

Open Up | COMPELETEWhere stories live. Discover now