20. Wajarkan?

158K 8.7K 339
                                    

Bad Boy Behind The Glasses
20. Wajarkan?

"Emang kadang kala kalau lo menderita, lo pasti merasa diri lo yang paling menderita, itu hal yang wajar bagi manusia" —Keyla

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Emang kadang kala kalau lo menderita, lo pasti merasa diri lo yang paling menderita, itu hal yang wajar bagi manusia" —Keyla

~~~~~

SETELAH dipaksa oleh Rasya, akhirnya Keyla memutuskan untuk sekolah, setelah satu hari meliburkan diri. Gadis itu berjalan menuju kelas dengan was-was, ia tak mau lengah kali ini.

Koridor sekolah masih telihat sepi, tapi Keyla sudah berada di sekolah, itu dikarenakan Rasya mengatakan bahwa dirinya sudah berada di sekolah dan ingin Keyla cepat-cepat ke sekolah.

Walaupun sangat takut, Keyla akhirnya memutuskan untuk mengiyakan permintaan Rasya. Karena dirinya juga ingin berduaan dengan Rasya, mungkin Keyla ingin sekalian modus dengan Rasya.

Keyla masuk ke kelas, tidak ada orang sama sekali. Bahkan lampu kelas pun belum dinyalakan, atau mungkin sudah di matikan, padahal ini masih pukul enam pagi dan pada saat itu pastinya sinar matahari belum muncul. Dengan wajah cemas, Keyla berjalan dan berusaha mencari saklar lampu. Walaupun enggan untuk menyentuh saklar tersebut, Keyla akhirnya memutuskan untuk menyentuh saklar itu setelah berkali-kaki menyemprot saklar itu dengn ANTIS.

Ruangan pun menjadi terang, namun tak membuat ketakutan Keyla berkurang. Ia sangat takut jika sendirian di tempat besar seperti ini.

Rasya mana sih? Atau jangan-jangan dia ngerjain gue lagi? Dia belum dateng tapi bilang dateng, lagian kenapa sih gue mau-mau aja dateng pagi-pagi buta kek gini ke sekolah? batin Keyla.

Dengan langkah yang ragu, Keyla berjalan menuju bangkunya yang berada di paling belakang. Seketika langkahnya terhenti ketika melihat seseorang tengah duduk lesehan sambil menyender di tembok. Wajah lelaki itu di titup oleh kemeja sekolah. Keyla nampak ragu untuk mendekati lelaki itu, namun rasa penasarannya terlanjur membuat dirinya berjongkok di hadapan lelaki itu.

Perlahan Keyla menarik kemeja putih yang menutupi wajah orang itu. Seketika Keyla menghembuskan napas lega ketika melihat wajah orang itu yang tak lain adalah Rasya. Namun, Keyla langsung panik ketika mendapati luka lebam di wajah Rasya yang begitu banyak. Astaga, apakah Rasya terlibat pertempuran yang hebat semalam?

Keyla yang cemas akan keadaan Rasya pun menggoyangkan tubuh lelaki itu, berharap lelaki itu tidak pingsan. Namun, Rasya tidak menggerakkan tubuhnya sekalipun.

"Rasya! Bangun dong, gue takut lo kenapa-napa! Rasya, Rasya!" Masih tetap tak ada jawaban, "apa gue telepon rumah sakit aja ya?" ujar Keyla lalu berniat berdiri untuk mengambil ponselnya.

Bad Boy Behind The Glasses Where stories live. Discover now