ORANG BOSNIA BERDOALAH UNTUKKU DI ARAFAH NANTI

855 327 241
                                    


Pagar perbatasan antara ras al Ain, Suriah dan Ceylanpinar, Sanliurfa, Turki.

Usai melewati jembatan Bosphorus, Senad akan memasuki Syiria, salah satu negara yang menjadi pusat kekuatan kekaisaran Romawi di abad ke 14 H di masa pemerintahan kekaisaran Heraklius. Damaskus juga menjadi saksi pertempuran sengit antara umat Islam dan pasukan romawi yang berjumlah 80.000 orang yang dipimpin oleh panglimanya Siqlab di satu sisi, sedangkan di pihak umat Islam di pimpin oleh Khalid bin Walid, Amrou bin Ash, dan sahabat Iyadh. Kala itu pasukan muslimin memeroleh kemenangan yang gemilang dalam penaklukan Damaskus di masa kekhalifahan Umar bin Khatab.

Senad begitu antusias memasuki negara ini, karena di masa kecil Rasulullah bersama ibunya, Aminah juga pernah singgah di Damaskus ketika melawat kuburan Abdullah, ayah nabi Muhammad. Di samping negeri ini telah begitu banyak melahirkan para ulama yang kepakaran ilmunya dirasakan dan memberikan banyak manfaat kepada umat Islam sampai saat ini.

Imam al Muwafak Ibnu Qudamah, seorang ulama kelahiran Palestina yang menuntut ilmu di Damaskus dan Baghdad, Imam 'Izzudin ibn Abdissalam al Syafi'i, Syekhul Islam Ibn Taimiyah, Imam al Hafizh al Dzahabi, Taj al Diin al Subki, Imam al Hafizh Ibn Katsir, Imam Ibn Rajab al Hambali, Imam Ibn al Jazari, Jamaludin al Qasimi dan lain-lain. Nama-nama besar ulama itu, membuat Senad kagum dengan suasana keilmuan di Damaskus dari dahulu sampai saat ini.

Sejak sebelum berangkat banyak orang yang menasehati agar Senad jangan melewati Syiria, demi keamanan. Dia bisa melewati Irak untuk masuk Arab Saudi, namun betapa pun membahayakannya kondisi peperangan di Syiria Senad tetap akan melewati negara itu karena di dalam mimpinya Allah menyuruhnya untuk melewati Syiria, bukan melalui Irak ucapnya menjelaskan.

Sesudah sampai di perbatasan Suriah, Senad bersujud kepada Allah karena diberikan kesehatan dan keselamatan sampai ia bisa memasuki negara kelima dari tujuh negara yang akan dilewatinya. Petugas-petugas emigrasi melihat Senad ketika sedang sujud di tanah tidak jauh dari perbatasan dengan perasaan takjub. Sebelumnya, mereka sudah mengetahui bahwa akan ada pejalan kaki menuju Mekah yang akan melewati negara mereka. Mereka begitu kagum dengan kesalehan laki-laki ini. Betapa ikhlas, tulus, dan kuatnya keyakinan yang ia miliki kepada Allah SWT.

Senad disambut dengan hangat oleh para petugas emigrasi Syiria. Namun sambutan itu tidak berarti Senad mendapatkan kemudahan dalam pengurusan visa di sini, "

"Urungkanlah niatmu wahai saudaraku. Seandainya tidak sedang dalam keadaan perang. Kami sungguh sangat bahagia menerimamu sebagai tamu di negara kami," ucap seorang perwira penjaga perbatasan kepada Senad.

"Aku melarangmu bukan karena tidak memahami niatan muliamu untuk menunaikan ibadah haji, tapi tidakkah engkau takut dengan keselamatanmu sendiri," ujarnya menjelaskan. Senad sangat berterimakasih sudah diberikan masukan dan mereka mengkuatirkan keselamatan Senad selama memasuki Syiria.

"Terimakasih Anda sudah sangat perhatian dengan keselamatanku, tapi tolonglah bantu ibadahku dengan memudahkan urusan visaku," ujar Senad tetap keukeuh untuk melewati Syiria yang sedang terjebak dalam perang saudara itu. Sesudah bernegosiasi selama 7 jam lamanya dengan petugas-petugas emigrasi untuk mendapatkan visa, akhirnya Senad diperbolehkan melewati Syiria, sesudah perwira itu menyuruh salah seorang anak buahnya untuk memberikan visa kepada Senad.

Senad bersyukur kepada Allah, dengan serta merta dia bersujud kepada Allah dengan mata menghangat. Dia menyalami semua petugas perbatasan itu dan mengucapkan terimakasih kepada mereka.

Sebelum Senad meninggalkan perbatasan seorang perwira senior yang bertugas di perbatasan mendekati Senad dan memeluknya, kemudian ia berkata, " Wahai orang Bosnia berdoalah kepada Allah untukku di Arafah nanti. Di sana Allah tidak akan menolak permohonan seseorang dan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan." Pintanya sambil tangannya masih melingkar memeluk Senad. ***




5700 KM Menuju SurgaWhere stories live. Discover now