16

226 10 0
                                    

Jonathan berhenti ketika melihat Adelle juga berhenti. Terdengar suara isakan Adelle yang membuat siapapun akan ikut merasakannya.

Kelvin menyerahkan air dingin ke Jo. Ia tidak mendapatkan es batunya.
"Biar gue yang ngomong sama dia." Kata Jonathan lalu disetujui Kelvin.

Jonathan berjalan mendekati Adelle dan menyerahkan air dingin itu.
"Biar gak lebam." Kata Jo.

Adelle menerima air itu sambil terus menangis. Ketika ia menempelkan botol dinginnya ke pipi, tangisnya malah makin menjadi.

"Jangan ditahan." Ucap Jonathan lagi. Dan benar saja, tangis Adelle semakin keras.

Sepuluh menitan Jonathan menunggu Adelle untuk tenang. Mendengarkan suara tangisan Adelle tanpa menyuruhnya berhenti.

"Kenapa harus gue." Kata Adelle dengan suara yang serak.

"Padahal gue membela sahabat gue sendiri. Tapi, kenapa cuma gue yang paling tersakiti." Lanjutnya sambil tersenyum lemah.

"Gue gak tahu elo orangnya seperti apa. Tapi, gue percaya elo bisa jaga rahasia." Kata Adelle sambil menatap Jonathan.

Adelle menarik nafasnya, "Lo mau tahu gak kenapa Sonia benci banget ke gue?" Tanya Adelle pada Jonathan. Tapi sedari tadi Jo hanya diam sambil memperhatikan Adelle.

"Lo pasti gak percaya kalo dulu,... gue dan Sonia adalah sahabat dekat. Itu karena kakaknya Sonia jadian sama gue. Hubungan kami berdua sangat dekat seperti gue ke Liana, Binar, dan Citra. Kami seperti itu."

"Terus?" Tanya Jonathan.

Adelle menghela nafasnya lagi, "Waktu mulai mengambil perannya. Dirga kecelakaan dan meninggal ketika sudah pulih dari tidur panjangnya. Lo tahu, setelah Dirga sadar, dia bilang apa ke gue?"

"Dia bilang, tolong jagain Sonia. Karena Sonia adalah sahabat gue."

"Tapi, Sonia sama sekali tidak mau menerima gue. Dia menendang gue jauh - jauh dari hidupnya. Gue gak salah, Jo. Sama sekali gak salah. Sonia terus menyalahkan gue, karena saat itu Dirga dalam perjalanan ke rumah gue untuk kasih surprise anniversary  kami."

"Dan lo tahu, ketika gue ketemu elo saat tawuran, hal pertama yang gue lihat adalah tatapan mata elo."

"Tatapan elo sangat mirip seperti tatapan Dirga. Jo.., sebenarnya elo itu siapa?" Tanya Adelle pelan.  Dan Jonathan berhasil terdiam mendengar pertanyaan Adelle.

JONATHAN!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang