[15]With Angkasa

8.5K 464 19
                                    

"Pernakah kamu mencoba untuk mengerti? Betapa perihnya aku mencintaimu dan betapa sulitnya aku ingin memilkimu? Mohon mengertilah."

***


Bintang membuka matanya dengan perlahan, dia mengedarkan pandanganya. Dia berada di kamarnya dan sekarang sudah pagi. Bintang menengok ke sampingnya karena merasa ada suara hembusan nafas disana ternyata ada Samudera yang masih tertidur dengan tenang disana.

Bintang menoleh ke arah jam tanganya yang masih terpasang di tanganya, sekarang sudah pukul 06.45 WIB membuat Bintang membulatkan matanya. Dia langsung turun dari ranjangnya dan langsung mandi dan bersiap siap ke sekolah.

Pukul 07.00 WIB, dia sudah selesai bersiap untuk ke sekolah lalu membangunkan Samudera untuk mengantarnya ke sekolah.

"Bang Sam. Bangun." teriak Bintang menggoyangkan tubuh Samudera dengan kuat.

"Ngapain si?" tanya Samudera dengan suara seraknya.

"Anterin gue ke sekolah." balas Bintang dengan penuh kepanikanya.

"Sekarang tanggal merah Sayang." balas Samudera membuat Bintang menengok ke arah tanggalan kecil yang ada diatas nakas dan benar sekarang tanggal merah.

"Ish Bang Sam kenapa ga bilang dari tadi." teriak Bintang kesal memukul tubuh Samudera dengan cukup kuat.

"Lanjut tidur aja." balas Samudera namun Bintang lebih memilih ganti baju dan turun ke bawah. Rumahnya selalu sepi setiap harinya, ibunya yang sudah pergi dan ayahnya yang jarang pulang membuat suasana dirumahnya berbeda dari saat dia masih kecil. Bintang memilih keuar dari rumahnya, saat di depan gerbang dia melihat Angkasa sedang mencuci Motornya dengan selang panjang berwarna hijau yang tersambung dengan kran di depan rumah Angkasa.

"Hai." sapa Angkasa menaikan kedua alisnya sambil tersenyum dan tanganya menggosok motornya dengan sabun.

"Hai." balas Bintang mendekati Angkasa.

"Tumben nyuci motor." balas Bintang.

"Iya nih, biar bersih." balas Angkasa mengelap keringatnya lalu mencuci tanganya dari sabun.

"Lo udah mandi?" tanya Angkasa sambil menyemprot Motornya degan selang agar sabun yang ada di motornya menghilang.

"Pasti belum kan." balas Angkasa beralih menyemprot Bintang hingga baju yang dipakai Bintang basah.

"Angkasa. Ish gue udah mandi." balas Bintang menghindar dari semprotan selang itu.

"Alah Boong kan lo." balas Angkasa kembali menyemprot Bintang lalu dia tertawa melihat Bintang yang sekarang sedang kesal.

Bintang mendekati Angkasa mencoba merebut selang itu tidak peduli bajunya tambah basah akhirnya dia mendapatkan selangnya dan langsung menyemprot ke arah Angkasa membuat baju Angkasa basah hingga rambutnya.

"Rasain tuh." ucap Bintang sambil tertawa, Bintang kembali menyemprot Angkasa yang menghindar dibalik motornya.

Akhirnya dua orang itu bermain air tidak peduli dengan baju mereka yang sudah terlanjur basah. Bintang dan Angkasa saling tertawa terpancar kebahagiaan diwajah mereka. Sungguh, Angkasa merasakan kembali kebahagiaan yang sudah direnggut oleh penyesalanya.

"Gue bahagia sama lo mungkin kunci kebahagiaan gue ada di lo." batin Angkasa sambil menatap Bintang yang sangat senang bermain air.

***

"Gara gara Angkasa gue harus mandi dua kali." kesal Bintang sambil mengeringkan rambutnya dengan handuknya. Bintang duduk di ranjangnya dia bingung, kemana barang barang milik Rain? Bintang memilih turun ke lantai bawah. Disana ada Atlan yang Shirtless sedang meneguk minuman dingin. Galaksi sedang memasak di dapur dan Samudera sedang membaca sebuah buku dengan secangkir kopi di depanya.

Angkasa✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang