[7] Pesta Ulang Tahun

9K 500 11
                                    

"Karena Bintang memang ditakdirkan untuk Angkasa."

***

Suasana dirumah Violetta sangat ramai, Lampu terus berkedip sedari tadi memancarkan warna warna indah. Banyak makanan disana dari makanan ringan, makanan berat, hingga makanan penutup ada juga minuman bersoda namun tentu saja tidak ada minuman beralkohol. DJ yang ada disudut sana memainkan musiknya membuat suasana menjadi semakin meriah.


Bintang terus menggandeng tangan Angkasa sedari tadi, mereka berada di dekat kolam renang bersama Langit dan Pelangi. Pelangi sangat senang karena dia bisa bersama Langit dan merasakan perhatian yang diberikan oleh Langit karena memang Langit adalah type cowok yang baik ke semua orang.

Angkasa sedikit risih karena banyak mata yang memandanginya. Angkasa sudah lama tidak menjadi pusat perhatian karena dia tidak pernah keluar rumah selama ini.

"Pulang." bisik Angkasa yang merasa tidak nyaman membuat Bintang menatap Angkasa dengan datar.

"Baru aja sampe, Angkasa." balas Bintang.

"Pelangi, lo nginep dirumahnya Bintang?" tanya Langit menaikan satu alisnya.

"Iya." balas Pelangi sambil mengangguk.

"Sabar ya, semoga lo bahagia nantinya." ucap Langit menyemangati Pelangi karena dia tau kondisi kelurga Pelangi.

"Makasih Lang." balas Pelangi sambil tersenyum. Ini adalah hari paling bahagia untuk pelangi.

"Gabung sama Bintang, Angkasa yuk." ajak Pelangi lalu Langit megangguk dan berjalan mendekati Angkasa dan Bintang.

"Oi bro." sapa Leo menepuk bahu Angkasa, Leo dan Angkasa sangat dekat saat SD dulu. Leo sekarang sudah menginjak kelas 12 di SMA Dirgantara. Angkasa hanya tersenyum tipis menyambut sapaan Leo.

"Bang kesini juga." ucap Langit lalu Leo tersenyum ke arah Langit karena Leo adalah kakak kandung Langit.

"Diajak adik kelas." balas Leo sambil mengedipkan satu matanya dan Langit hanya terkekeh.

Acarapun dimulai, Violetta sudah menyanding Kue yang penuh degan coklat dan lilin dengan nomer 16 tertancap disana. Violetta membuat harapan setelah itu meniup lilin itu dan semuanya bertepuk tangan.

"Happy Birthday Violetta." teriak semuanya.

"Gue mau bilang sesuatu Vi." ucap Ilham yang sekarang berada di dekat Violetta.

"Diem dulu." lanjut Ilham mengatur nafasnya dan menyuruh teman temnya agar diam.

"Gini, udah lama ya kita temenan, gue udah lama juga simpen semuanya sendiri dan sekarang gue udah ga tahan lagi. Gue sayang sama lo Vi, Gue Cinta sama lo. Gue pengen kita lebih dari sekedar teman. Lo mau ngga jadi pacar gue? Kalo mau lo peluk gue. Kalo ngga yaudah si gapapa." ucap Ilham diluar dugaan semuanya terkejut bahkan Violetta. Selang beberapa detik, Violetta berlari memeluk Ilham membuat semuanya bersorak, "Ciee" dan tepuk tangan.

Kinan yang panas melihat itu karena dia menyukai Ilham dia pergi dengan kesalnya mendorong siapapun yang menghalanginya, tak sengaja dia mendorong Bintang yang berada di dekat Kolam renang membuat Bintang kehilangan keseimbanganya dan terjatuh ke dalam kolam renang.

Byur

"Bintang." teriak Angkasa terkejut dan panik. Angkasa langsung melepas jaketnya dan terjun ke kolam renang .

"Bintang." teriak Langit yang langsung terjun ke kolam renang. Semuanya diam. Semuanya terkejut melihat kepanikan Langit dan Angkasa yang sudah sangat jelas keduanya mengkhawatirkan Bintang.

Angkasa langsung membopong Bintang dibantu oleh Langit, Bintang pingsan banyak air yang masuk ke tubuhnya. Angkasa langsung meletakan Bintang kepinggiran kolam. Angkasa dan Langit sama sama panik.

"Bintang Bangun." teriak Langit sangat panik. Langit nekad untuk memberi Bintang nafas buatan namun Langit di dorong oleh Angkasa yang langsung memberikan nafas buatan kepada Bintang tidak peduli dengan apapun.

Bintang akhirnya bangun membuat Angkasa lega begitu juga Langit. Angkasa meraih jaketnya lalu dia memasangkanya ke tubuh Bintang, Angkasa membopong Bintang dan membawanya ke mobil. Semuanya diam ada yang terkejut dengan kejadian tadi, Langit kesal dia kalah cepat dia cemburu.

***

Bintang sudah berada di kemarnya, dia juga sudah mengganti pakaianya. Angkasa ada disampingnya juga ketiga kakaknya. Bintang masih bingung dengan apa yang terjadi dia masih syok.

"Angkasa, makasih ya." ucap Samudera lalu Angkasa mengangguk.

"Gue pulang." pamit Angkasa.

"Angkasa." panggil Bintang membuat Angkasa menghentikan langkah kakinya dan menengok ke arah Bintang menaikan satu alisnya seolah bertanya -kenapa?-

"Jaket lo." ucap Bintang. "Pegang lo dulu." balas Angkasa lalu dia pulang ke rumahnya.

"Tidur." ucap Samudera mengecup kening Bintang lalu Bintang mengangguk.

"Pelangi kemana?" tanya Bintang teringat akan Pelangi.

"Dia pulang, soalnya gamau ganggu lo takutnya istirahat lo keganggu." balas Galaksi.

"Gitu ya."

"Oh iya, Bin, waktu kemarin ada paket buat lo gatau dari siapa." ucap Atlan memberikan sebuah kotak entah berisi apa.

Bintang langsung membukanya, isinya adalah Novel yang ingin dia beli saat dia pergi bersama Langit. Bintang mengerutkan keningnya karena tidak ada identitas sang pengirim.

"Langit kali ya yang ngasih?" tanya Bintang di dalam batin.

"Bintang istirahat jangan ngelamun." ucap Samudera.

"Iya iya." balas Bintang dan mencoba untuk memejamkan matanya dan tidur.

Angkasa merebahkan tubuhnya di ranjang King zizenya. Dia tersenyum sedari tadi mengingat kejadian tadi. Sungguh, Angkasa merasakan kembali apa rasanya bahagia.

Angkasa beranjak dari ranjangnya menuju ke balkon kamarnya. Angkasa menatap ke atas ke arah Bintang Bintang yang bersinar di Angkasa.

"Karena Bintang memang ditakdirkan untuk Angkasa."

Lagi lagi, Angkasa tersenyum. Angkasa ingin selalu bersama Bintang sekarang dia ingin kembali seperti dulu dia ingin persahabatannya dengan Bintang kembali seperti dulu. Tapi, apakah itu mungkin? Apakah Bintang tetap bisa menerima Angkasa jika suatu saat fakta itu terungkap? Angkasa benar benar menyesal dengan apa yang dia lakukan beberapa tahun yang lalu.

***

Jangan lupa vomment
Makasih udah baca

Darrelio Angkasa Fatih Bagaskara😍
Arachaz Langit Astala Radiazka😍

Angkasa✓ (Completed)Where stories live. Discover now