Chapter 31

132 10 0
                                    

Hyomin T-ara As Sonya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hyomin T-ara As Sonya



Conan membisu di ruang makan. Sekarang di sana hanya ada dia dan Sonya, orangtuanya sudah pergi sedari tadi. Sebenarnya ia canggung. Setahun tak bertemu membuatnya ingin bertanya banyak, tapi pertanyaan itu lenyap begitu saja saat ia mengingat bagaimana reaksi teman-temannya jika mereka tahu. Conan tidak bodoh. Mereka memang tidak mengatakannya secara langsung, tapi yang pasti mereka sangat tidak menyukai Sonya.

"Conan... Aku pengen ngomong," kata Sonya pelan. Conan tak merespon. Bahkan setelah satu tahun hubungan mereka tidak ada kejelasan, cewek itu masih menggunakan panggilan aku-kamu padanya.

"Ngomong aja," jawab Conan seadanya.

"Sebenernya, bukan papa kamu yang ngajak aku ke sini. Aku yang maksa papa kamu buat ajak aku pulang sama-sama." Sonya diam. Menunggu respon Conan, tapi cowok itu tak merespon apapun. Lalu ia melanjutkan, "Aku dan keluargaku sudah kembali ke kota ini. Masa kerja papaku di bandung sudah selesai, jadi kami kembali."

"Lalu?"

"Aku seneng banget bisa ketemu kamu lagi. Aku tahu kamu pasti marah karena dulu aku nggak ngasih tahu kamu perihal kepindahanku. Aku juga nggak pernah ngehubungi kamu selama setahun ini. Aku cuma mau bilang kalau aku masih memiliki perasaan yang sama seperti satu tahun lalu. Aku harap kamu mau ngasih aku kesempatan buat memperbaiki semuanya."

"Aku nggak tahu, Nya. Ini tuh bukan tentang kepergianmu doang. Ini tuh tentang seberapa besar kamu nganggep aku. Setidaknya, kamu ngasih kabar sekali aja itu udah cukup buat aku, tapi kamu nggak ngelakuin itu." Conan mengerjap, dia merutuki diri sendiri gara-gara ikutan pakai aku-kamu.

"Kamu bisa nilai itu setelah kamu ngasih aku kesempatan kedua. Kamu bisa lihat seberarti apa kamu buat aku, Nan."

"Baiklah, tapi ini kesempatan terakhir buat kamu. Kalau aku nggak nemuin apa yang aku cari, maka kita harus mengakhirinya. Bagaimana?"

"Baiklah," jawab Sonya sambil tersenyum.

***

"Nggak mau tahu! Lo udah janji mau traktir gue, Ga!" kesal Gain. Sekarang ini dia sedang ada di parkiran sebuah cafe langganan mereka. Dia bersama Arga, yang menatapnya frustasi.

"Iya, gue tahu gue udah janji, tapi nggak hari ini ya, Mut."

"Dih, gitu aja terus sampe lebaran kingkong!"

"Gue lagi nggak ada duit, Mut. Lo tahu kan, gue kemarin baru aja ganti ban motor? Jatah bulanan gue udah abis," jelas Arga.

"Itu salah lo! Kalo nggak bisa nepatin mending nggak usah janji. Heran gue sama kaum cowok, bisanya janji doang, tapi pas disuruh nepatin selalu ngasih alasan."

"Biasanya juga gue traktir lo. Ya, kebetulan aja bulan ini duit gue nipis. Kalo sekarang ini gue traktir elo, trus gue seminggu ke depan makan apa?" Arga berusaha sebisa mungkin membela diri. Dia mana mau disamakan dengan para cowok pengobral janji yang nggak pernah mau nepatin.

Ssstt Pacar Pura PuraWhere stories live. Discover now