without me

385 17 2
                                    

Matahari sudah menampakkan sinarnya, posisinya hampir berada diatas kepala.

Hari sudah se-siang ini namun Kanya masih terlelap dalam tidurnya. Ia bergadang semalaman hanya untuk chating dengan Benji.

Berada di dekat stop kontak, dengan handphone yang panas karena dimainkan saat sedang di charge sudah menjadi kebiasaan remaja itu. Tidak perduli betapa bahayanya, yang penting dua sejoli ini bisa balas membalas chat.

Tidak perduli dengan jam tidurnya yang berantakan, mereka masih sempat meluangkan waktu untuk bicara melalui via free call dan video call, walaupun kantuk selalu menyerang kedua belah pihak

Lagipula, mulai dari hari ini sampai 3 Minggu kedepan sekolah libur. Ia bebas ingin bangun jam berapapun semaunya

Kanya menguap sembari melakukan peregangan sebentar. Mengucek kedua matanya yang masih tertutup rapat

Ia mengambil ponselnya, mengecek suatu aplikasi WhatsApp

"Tumben, biasanya pagi pagi udah ada chat dari si Kutil. Kok sekarang gak ada ya? Dianya yang gak ngechat atau jaringan gue yang lagi eror sih?" Tanya nya sendiri,  Kanya kembali mengecek jaringan handphone nya, ternyata jaringannya bagus

Benji.a
Online.

"Online tapi gak ngechat. Dasar" umpat Kanya sambil membuka jendela kamarnya, tangan mungilnya mulai sibuk mengetik diatas layar ponselnya

Kanya.a
Morning ❤ tumben ga ngechat. Biasanya pagi pagi notif gue udah jebol gara gara lo

Dih gabls padahal lagi onlen


Benjiii

P
P
P
Bodoamat gw marah
Maw ngambek

Kanya menaruh ponselnya diatas meja dengan kasar. Ia melanjutkan acara tidurnya yang belum cukup sembari memperbaiki mood pagi ini.

***

"Lo ngapain sih dari tadi mondar mandir gak jelas sambil ngelamun?" tanya Avell kepada adiknya itu

Benji tetap tidak menjawab Avell, ia masih melanjutkan lamunannya

"Hp lo tadi ada notif dari siapa? Dari Kanya? Kenapa malah lo diemin?" Ucap Avell lagi

"Jangan jangan Lo belum ngasih tau Kanya soal masalah itu ya Ben?"

Benji masih terdiam

"Ben? Lo denger gak sih? Abang Lo ngomong dari tadi lo malah diem aja" ucap Avell setengah teriak

Lamunan Benji akhirnya terpecah

"Eh? Lo ngomong apa emang?" Ujar Benji dengan tatapan polos nya

Avell mengacak-acak rambutnya frustasi, ia menghela nafas berat. "Hubungan Lo sama Kanya gimana jadinya?"

"Ya gak gimana gimana" jawab Benji singkat

"Lo harus bilang ke Kanya secepatnya, mau sampe kapan hubungan Lo ngegantung kayak gini?" Ujar Avell

"Tapi Gue gak mau putus sama dia!" Ucap Benji sambil menarik sebuah kursi didekat meja belajar.

"Tapi Lo gak bisa nentang Mama Ben! Udah lah, sampe sini aja hubungan Lo berdua. Gak usah dipaksain" pinta Avell

"Lo gak ngerasain jadi gue sih! Coba Lo ada diposisi gue! Berat bang" umpat Benji

"Yaa.. iyaa. Tapi Ben, kasian Kanya nya kalo Lo gantungin gini. Mending Lo jelasin ke dia, dia juga bakal ngerti. Suruh dia mundur atau nantinya dia bakal lebih sakit dari ini" oceh lelaki yang setahun lebih tua itu

IDLEOù les histoires vivent. Découvrez maintenant