Do you feel this?

2.6K 146 14
                                    

"Ben, tega banget lo sumpah!" Kanya meratapi kepergian Benji

20 menit kemudian

Kanya hanya bisa terdiam, suster yang masuk dan bertanya padanya tidak ia hiraukan. Ia tidak butuh perhatian dari suster rumah sakit ini, ia hanya butuh perhatian dari kekasihnya, Benji.

Setelah ia menimbang nimbang keputusannya, keputusannya sudah bulat untuk menyusul Benji karena sudah 20 menit berlalu tapi Benji tak kunjung datang, Benji berjanji akan pergi sebentar ternyata lama

"Benji gak perduli, bokap ga perduli. Suster sama dokter aja yang merduliin gue. Fix gue mau nyusul Benji. Bodo amat, gak ada yang nyariin gue ini! Pada gak perduli! Sibuk sama acara sendiri!" Kanya melepas alat alat kedokteran yang dari kemarin menempel ditubuhnya, secara perlahan ia berdiri dan mengambil jaket Benji yang tertinggal dimeja, pelan tanpa suara ia melangkah dan membuka gagang pintu. Walaupun was was ia berusaha menutupinya. Penutup kepala sudah ia pakai tetapi ia merasa seperti banyak orang yang memerhatikannya. Ia terus berjalan

**

"Mba, anda mau kemana? Pasien 11?" Suara dari belakang menghentikan langkah Kanya

Kanya menunjuk ke arah taman rumah sakit tanpa berbalik

"Oh mau ke Taman. Suntuk di kamar ya mba? Mau saya antar kesana?" Suara itu mendekat, sepertinya si suster sudah melangkah lebih dekat dengan Kanya

Kanya menggeleng dan berusaha untuk berjalan cepat

Suara hentakan kaki dari sepatu si suster menandakan bahwa ia sedang dikejar langkahnya oleh suster itu. Kanya hampir sampai ke pintu keluar tapi disana ada satpam

Saat ada mobil ambulance datang, si satpam kepanikan. "suster suster, ada korban kecelakaan. Tolong dibantu" teriaknya.

"Ah iya," suster itu berlari dan menolong korban .

Kanya beruntung, satpam dan suster sudah tidak ada, mereka teralih oleh korban kecelakaan itu.

Kanya berhasil keluar dari rumahsakit.

***
Saat ada taxi ia melambaikan tangannya.

"Pak, ke taman kota ya! Potong jalan supaya gak macet." Perintah Kanya dan dibalas anggukan si supir

******

Kanya tiba di taman kota setelah 10 menit berada dijalanan jakarta

Ia menyelusuri taman kota. Tengok kanan kiri. Matanya seperti macan, sangat teliti.

Dan langkahnya terhenti saat melihat sepasang kekasih yang sedang duduk di dekat air mancur. Tapi.. cowo itu seperti Benji. Ya dia emang Benji.

Walau keliannya Benji agak risih dengan kelakuan cewe disampingnya, tapi tetap saja Kanya merasa cemburu

Kanya menghampiri bangku mereka.

Berdiri di belakang mereka dalam tangisan. Kanya melihat sebuket bunga ada ditangan Jesica, dan sekotak coklat berbentuk hati berwarna merah ada ditangan Benji

"Sudah cukup dramanya! Sekarang aku tau kalo kamu udah kayak gini dibelakang aku." Kanya membuat jesica dan benji menengok ke belakang

Benji terkejut mendapati Kanya yang sedang berdiri dan menangis. Benji berdiri "sa sayang, kamu kok ada disini? A aku bisa jelasin semuanya" Benji memasang muka kawatir, ia mencoba memegang tangan Kanya tapi Kanya menepisnya

"Gak. Gak perlu! Gue udah tau semuanya"

"Kita temen biasa Nya. Gue sama dia bukan apa apa"

"Dan satu lagi buat cewe murahan cabe junior PHO kaya lo itu harus dikasih pelajaran. Maksud lo apa hah? Kegatelan banget sama cowo orang! Gue garukin dulu sini!" Kini mereka bertiga jadi tontonan orang banyak.

Kanya sudah taktahan lagi, ia mengangkat tangannya. Kanya berniat untuk menampar Jesica tapi tangannya ditahan oleh tangan Benji

"Apa sih lo ben? Ini urusan cewe lo diem aja. Gak usah ikut ikutan" perkataan Kanya membuat Benji melepaskan tangannya

"Lo cewe bukan? Kok gak punya hati sih?"

Jesica mengangguk. Ia masih tertunduk

"Mana yang katanya punya hati? Coba liat! Eh iya, udah keliatan deh kalo hatinya itu BUSUK."

Jesica yang sedari tadi diam sudah tidakbisa ditahan lagi amarahnya "Maksud lo apa? Kita gak seperti yang lo pikir kak! Jangan ngejelek jelekin nama Gue ka! Gak usah bawabawa hati deh kak! Hati gue lebih baik dari pada hati kak kanya"

"Udah udah," Benji melerai

"Ben mana janji lo? Gak bisa dipercaya ternyata sifat asli lo kaya gini"

"Tapi sayang—" Benji menggantung kalimatnya

"Udah lah gue capek. Kita udahan ya ben"

"Maksud kamu?"

"Hubungan kita sampe sini aja"

"Kanya sekarang gak lagi aprilmoop tau. Ih becandaan kamu lucu haha"

"BEN. LO DIKASIH TAU BAIK BAIK TAPI GAK NGERTI NGERTI. KITA PUTUS! SAMPE SINI AJA BEN!GUE GAK MAU LEBIH SAKIT DARI INI" teriak Kanya sambil menangis

"Tapi aku masih bisa jelasin! ini semua salah paham"

"Udah sana pacaran lagi aja sama si jesica! Oh gue ganggu ya? Oke gue pergi BYE!"

"Sayang—" Benji meraih tangan Kanya

"Siapa sih? Kenal? Kayaknya enggak deh. Misi gue mau balik" Kanya menepis tangan Benji

Kanya berjalan dengan kekecewaan yang ia pendam. Meninggalkan Benji dan Jesica yang hanya bisa menyakitkan hatinya

Benji berusaha mengejar Kanya tapi dia dihalangi oleh Jesica

Jesica memegang pipi Benji dengan kedua telapak tangannya "Dia lagi pengen sendiri ben. Gak usah dikejar!"

Kanya menengok kebelakang dan betapa sakit hatinya melihat benji tidak mengejarnya, Benji malah sedang bermesraan dengan Jesica "gue pergi aja lo gak ngejar gue. Nyesel gue nengok kebelakang! And now my heart is very broken. Do you feel this?" Kanya berlari sekencang kencangnya















****
Hai vomment yo

Ada satu pertanyaan nih
Kalo kalian ada diposisi kanya, kalian mau berbuat apa? Apa yang kalian rasa?

*slow update

IDLEWhere stories live. Discover now