Chapter 35: Keluarga Bahagia Min

Comincia dall'inizio
                                    

"aku ingin mengundurkan diri" 

Sojung mengerutkan dahi, "Kenapa? Bos besar bikin kamu kesal lagi?" 

"K--kurang lebih." Eunbi memilih untuk tidak membuka kartu. Setelah dipikir-pikir kini dia malah lebih sering berbicara dengan anak rumah biru, dibandingkan dengan teman-temannya di kampus dulu maupun di kantor. Sepertinya masalahnya dengan Hoseok membuatnya semakin dekat dengan housematenya. 

"Kalau kamu mengundurkan diri, kamu mau kerja di mana?" 

Pertanyaan itu lagi. Setiap dia bilang kepada siapapun masalah itu, dia akan selalu mendapatkan pertanyaan itu. 

"Lebih baik kamu cari perkerjaan lain dulu saja, sebelum kamu mengundurkan diri."  Begitu ujar Sojung sebelum akhirnya meninggalkan Eunbi untuk masuk ke dalam ruangan.

Kembali lagi ke waktu sekarang, Eunbi beranjak dari kursinya. Berangsur melangkah menuju ruangan sang bos. Mengetuk pintu, dan menunggu respon dari dalam. 

"Iya, masuk." Eunbi bisa melihat sang bos mendongak dari kursinya. Belum berpindah dari sofa besar yang tadi pagi. Nampaknya selesai makan siang, dia kembali duduk di tempat yang sama menyelesaikan berkas di meja. "Ada apa Eunbi? Maaf, maksudku sekertaris Hwang?" 

Eunbi berjalan mendekat dan meletakkan amplop putih, dengan tulisan RESIGN di halaman depan amplopnya, di atas meja. Eunbi tidak memperhatikan raut wajah sang bos, tapi dia bisa mendengar suara dingin dari mulut sang bos, saat sang bos berkata "Duduk" 

Eunbi tentu saja duduk, dengan wajah menunduk. 

"Kamu tahu kenapa aku di sini? Menyelesaikan dokumen yang biasanya kamu kerjakan?" Ucap sang bos memulai pembicaraan. Eunbi tidak menjawab, karena mana dia tahu? Lagipula dokumen itu memang seharusnya dikerjakan olehnya, bukan oleh Eunbi. 

"Aku melakukan ini, karena aku ingin kamu punya hari kosong. Mendengarmu menolak acara makan malam bersama karena kamu mengerjakan laporan ini, membuatku merasa bersalah." 

Eunbi memutar matanya, kenapa baru merasa bersalah sekarang?  

"Lalu sekarang kamu mengundurkan diri? Merasa bersalah karena aku mengerjakan tugasmu?" 

Ucapan sang bos membuat Eunbi menegakkan kepalanya. Mengerjakan tugasnya? yang benar saja? Di mana-mana memeriksa laporan sebelum ditanda tangani itu memang tugas seorang bos. Sejak kapan sekertaris memeriksa laporan sebelum ditanda tangani? Eunbi kembali menunduk, dan matanya terfokus pada sampah plastik di sisi lain meja. Mengingat tadi pagi, kenapa juga dia mau membelikan si bos ini roti dan kopi? Kenapa dia tidak suruh OB saja? Kalau dipikir-pikir memang sang bos ini selalu diktator. 

"Aku tidak menerima pengunduran dirimu. Sekarang kembali ke tempatmu."

Eunbi hanya berdiri dan kemudian melangkah sebanyak dua kali sebelum dihentikan. 

"Sekertaris Hwang--" 

Eunbi kembali menghela napas sebelum akhirnya dia memutar badannya. Menatap sang bos dengan posisi sempurna, walaupun raut wajahnya nampak malas. 

"Apa yang membuatmu ingin mengundurkan diri?" 

"Anda." Ucap Eunbi tanpa tendeng aling-aling. 

Eunbi bisa melihat raut wajah sang bos. Sudut matanya jatuh, menandakan dia sedih. Seperti anak anjing saat tidak di beri makanan oleh majikannya. "Apa kamu mau bekerja di kantor Byul Noona?" Suara sang bos terdengar parau "Aku bisa memindahkanmu ke sana kalau kamu mau." 

"Saya tidak mau berurusan dengan keluarga anda." Begitu ucap Eunbi dan membuat sang bos mengangguk. 

"Apa ini ada hubungannya dengan perjodohan itu? Kita bisa batalkan." 

Roommate ✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora