Part 14

113 13 0
                                    

"Kalau kau berani menggerakkan tanganmu sedikit lagi, akan kupastikan kepalamu tak berada ditempatnya lagi" ancam Slider.

"Br*ngsek! Sebenarnya apa maumu, hah?".

Orion sudah tak tahan lagi dengan perlakuan Slider, ia ingin segera keluar dari tempat ini.

"Mauku? Kau masih bertanya apa mauku?. Ck..ck..ck.. ternyata kau ini memang payah Orion."

Slider mendekatkan wajahnya tepat di telinga Orion.

"KAU!" ucap Slider lirih namun menusuk.

Satu kata yang keluar sudah bisa mempertegas maksud sebenarnya dari Slider.

Entah sudah berapa kali Orion melihat seringaian licik milik Slider, yang jelas sekarang ia benar-benar ingin melenyapkan pria tua itu. Ia sungguh licik dan terlampau arogan.

Dulu sekali, saat Orion pertama kali dibawa masuk ke dunia VRÉ, ia sering mendengar bahwa ada seseorang yang ingin menjatuhkan Lord mereka dengan cara menghabisi keturunan murninya satu persatu. Dan juga, banyak yang mengatakan orang itu sebenarnya telah melayani Lord Wilderion sejak usia muda.

Terkadang Orion berpikir mungkin orang itu adalah Slider, mengingat selama ini hanya dialah yang mencoba bersikap baik dihadapan Lord Wilderion. Lagipula, hanya Sliderlah orang yang paling tua diantara para petinggi kerajaan, sudah pasti dialah orang itu.

Akan tetapi ia belum punya cukup bukti yang bisa mempertegas segala tindakan Slider. Dan lagi semua orang begitu mempercayainya semenjak kejadian dua tahun lalu, saat Slider mencoba merebut jiwa yang akan dipersembahkan pada Lord dari para troll sehingga membuatnya kehilangan satu kakinya.

'Ya, meskipun Lord tidak memujinya tapi sepertinya beliau cukup mempercayai Slider' pikir Orion.

"Kenapa kau diam saja Orion? Apa kau sudah siap untuk mati?".

Pertanyaan Slider berhasil menyadarkan Orion dari pemikirannya barusan.

"Tak perlu berpikir terlalu keras. Aku hanya menginginkan hal yang sederhana darimu..." Slider menunda kalimatnya,

"Aku akan membebaskanmu jika kau menurutinya. Aku berjanji!" ucap Slider penuh keyakinan.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Orion.

"Adikmu"

Deg.

'Apa? Apa dia sudah gila'

Orion menatap Slider tak percaya. Bagaimana ia bisa tahu mengenai adiknya?. Jangan-jangan selama ini Slider selalu mengawasinya.

'Tidak! Aku tidak bisa mengorbankan Jimin untuk hal ini. Tapi, jika aku tidak segera bebas maka semua rencanaku akan gagal. Aiisshh sial, apa yang harus kulakukan?'

Orion begitu frustasi saat ini. Permintaan Slider sangat tidak masuk akal baginya.

"Tak bisakah aku saja sebagai gantinya? Bukankah kau tadi juga menginginkanku?" tawar Orion.

Slider terlihat berpikir sejenak, menimbang apakah ia harus memilih salah satu dari mereka atau keduanya.

Karena jika Jimin berhasil didapatkan Slider, itu berarti segala sesuatu yang telah dikumpulkannya selama ini akan menjadi lengkap.

Namun, ia juga tak bisa kehilangan Orion. Karena pria itulah halangan terbesarnya selama ini. Jadi, sebaiknya ia melenyapkannya terlebih dahulu.

"Woaahh... kau benar-benar membuatku berpikir keras, Orion. Tapi aku sudah memutuskannya...."

Hey! Vrétikhan!Where stories live. Discover now