Part 10 🎈 [sudah direvisi]

4.5K 296 8
                                    

"Kata orang benci sama cinta itu beda tipis. Semakin besar rasa benci itu, semakin besar pula rasa cintanya."


AUTHOR POV

Semua murid pun melaksanakan tugasnya masing-masing. Hingga acara istirahat dan makan sudah selesai.

"Mohon perhatiannya sebentar. Bagi ketua kelas setiap kelas diharapkan berkumpul di tengah lapangan," ucap Kayla melalui mic.

Saat semua ketua sudah berkumpul, Kayla memberikan daftar kelompok dan acara kepada masing-masing ketua.

Malam hari

"Anak-anak kalian sudah siap semua?" tanya Pak Agus.

"Sudah Pak," jawab anak-anak serentak.

Ya, malamnya mereka mengadakan jurit malam secara berkelompok, setiap kelompoknya terdapat 10 anggota.

"Baiklah sekarang kalian bisa memulai jurit malamnya sekarang, pesan saya kalian hati-hati ya," ucap Pak Agus.

"Iya Pak," ucap anak-anak serentak.

Setiap kelompok pun mulai menjelajahi setiap hutan. Sedangkan anggota osis? Mereka ditugaskan untuk menjaga area pertendaan.

Sudah 30 menit berlalu dan satu-persatu kelompok sudah menyelesaikan misinya.

"Kay, Kay, tolong bantuin cari Sinta dong. Dia tiba-tiba aja hilang," ucap seorang perempuan bernama Grace temannya Sinta.

"Lah, kok bisa hilang sih Kak?" tanya Kayla.

"Tadi kita tuh mencar terus kayaknya Sinta kesasar deh," ucap satu temannya lagi Febby.

"Yaudah deh, kita cari bareng-bareng ya." ajak Kayla.

Saat di jalan, mereka menemukan dua belokkan.

"Hmm, Kay gimana kalo lo cari ke kanan. Terus gue sama Grace ke kiri oke," ucap Febby.

"Oke, kita mencar ya nanti kita ngumpul lagi di sini," ucap Kayla.

Kayla pun menyusuri hutan dengan berbekal senter di tangannya. Ia melihat ada seorang wanita tengah menangis di tepi jurang. Karena penasaran Kayla pun mendekati wanita tersebut.

"Mbak..." panggil Kayla, wanita itu pun menoleh dan ternyata ia adalah Sinta.

"Kak Sinta! Kak Sinta ngapain di sini?" tanya Kayla histeris.

"Hikss.. Hikss.. Gue..." ucap Sinta sambil terisak dan berniat untuk memeluk Kayla, Kayla pun tidak menolak saat Sinta memeluknya.

Namun, saat Sinta sedang memeluk Kayla. Tiba-tiba saja Sinta menarik rambut Kayla dengan kuat sampai ada beberapa rambut Kayla yang rontok.

"Awshh, kak lo ngapain sih!?" tanya Kayla yang sudah melepaskan pelukannya dan meringis kesakitan karena rambutnya ditarik begitu kuat.

"Heh lo ketos sok cantik, gue ingetin ya lo nggak boleh deket-deket sama pacar gue!" ucap Sinta.

"Maksud lo apaan sih?!" tanya Kayla sedikit membentak.

"Nggak usah sok-sok an nggak tau deh lo. Lo kan yang selalu genit ke Alka dasar cabe," ucap Sinta.

"Hah, nggak salah bukannya di sini yang cabe itu lo ya?" ucap Kayla geram.

Plaakk....

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kiri Kayla, hingga nampak kemerahan.

"Lo nggak usah macem-macem ya sama gue. Dan gue minta lo jauhin Alka," ucap Sinta.

"Emang siapa lo nyuruh-nyuruh gue hah?!" ucap Kayla.

Sinta pun melayangkan satu tamparan lagi namun tidak berhasil karena tanggan dicegal oleh Kayla.

"Berani-beraninya ya lo mau nampar pipi gue pake tangan lo yang kotor itu," ucap Kayla sambil menghempaskan tangan Sinta dengan kuat. Dan berniat pergi dari sana, namun tangannya dicegal oleh Sinta dan ditarik ke belakang hingga Kayla nyaris jatuh ke dalam jurang.

"Heh lo tuh nggak usah sok cantik deh. Tinggal nurut aja susah banget," ucap Sinta dan mendorong bahu Kayla hingga jatuh ke dalam jurang.

Kayla pun berpegangan pada akar pohon yang menjalar.

"Kalo lo masih deket-deket sama Alka lihat aja apa yang bakal gue lakuin," ucap Sinta dan beranjak meninggalkan Kayla.

Sedangkan Kayla? Ia ketakutan dan berteriak minta tolong.

"Tolonggg, siapa pun tolong gue," ucap Kayla sambil menangis, pegangannya pada akar pohon pun kian melemas dikarenakan kekuatannya yang sudah habis.

"Tolongg... Tolong." teriakannya semakin melemas.

Sementara itu

"Heh ada yang lihat Kayla nggak?" tanya Alka pada Maura.

"Oh, tadi dia nyari anak yang kesasar tapi sampai sekarang dia belum balik juga." jawab Maura.

"Kayla nyarinya sendiri?" tanya Alka.

"Iya," jawab Maura.

"Kok lo ngebiarin Kayla pergi sendiri sih ini kan hutan udah malam lagi. Harusnya lo temenin dong gimana sih!" ucap Alka sedikit membentak dan akhirnya pergi untuk berniat mencari Kayla.

"Kayla...... Lo dimana Kay, Kayla," teriak Alka.

Ia terus menyusuri hutan dan pandangannya terhenti pada senter yang terletak tidak jauh dari dirinya dan senter itu terletak di pinggir jurang. Alka pun mendekati jurang tersebut hingga mendengar sebuah suara.

"Tolongg..." Alka mendengar sebuah suara minta tolong. Dan ya itu adalah suara Kayla.

"Kay, itu lo kan? Kayla?!" teriak Alka sambil mengarahkan pandangannya ke sekitar.

"Alkaa," ucap Kayla lirih namun masih bisa didengar oleh Alka.

Alka pun mengarahkan pandangannya ke arah jurang, dan betapa terkejutnya Alka melihat Kayla yang sedang berada di tebing jurang sambil memegang akar pohon dan terus menangis. Alka yang melihat itu pun langsung mengulurkan tangannya, berniat untuk menarik Kayla.

"Kay, sini pegang tangan gue ya," ucap Alka dan Kayla pun mencoba meraih tangan Alka, namun tangannya terlalu jauh untuk digapai.

"Nggak bisa Al," ucap Kayla.

"Lo pasti bisa ayo," ucap Alka sambil mencondongkan badannya ke bawah agar Kayla bisa menggapai tangannya.

"Alkaa...," ucap Kayla menyerah karena tidak bisa menggapai tangan Alka.

"Kayla lo pasti bisa, ayo jangan nyerah gitu," ucap Alka.

Dan pada saat Kayla hampir melepaskan pegangannya pada akar pohon itu. Alka segera menggapai tangan Kayla dan menariknya ke atas. Hingga akhirnya Kayla pun selamat.

"Alkaa.. Hikss.. Hikss," ucap Kayla sambil terisak.

"Udah ya lo nggak usah taku lagi," ucap Alka dan menenangkan Kayla di dalam pelukannya.

Dan pada saat itu juga Kayla sudah tak sadarkan diri.

-
-
-
-

Haaii...

Aduhh Kayla sama Alka belum jadian aja udah ada yang nyelakain apa lagi kalo udah jadian...

Author nggak pinter bikin konflik jadi maklumin aja lah.

Ayo dong kalian jangan jadi sider. Author tuh perlu saran kalian semua.

Jadi Vote and Koment reader's

💙

Alkayla✔ Where stories live. Discover now