Davi menghela napas dalam, rasanya percuma orang tuanya dan sahabatnya mengadakan party jika tidak mengundang Zelda. Karena Davi merasa hampa sendirian di sini.

"Cwuit, cwuit, nungguin siapa lo?" Davi menatap tajam kedua sahabatnya, yang dengan santai berdiri di hadapannya. Padahal ia sedang melihat-lihat para tamu, berharap dari sekumpulan orang itu, Zelda menjadi salah satu dari orang yang datang malam ini.

Bayu menatap jengah Davi, yang masih melirik sana-sini. "Celingukan aja lo. Nungguin siapa, sih?!"

"Minggir lo berdua!!"

Ray dan Bayu memutar bola mata, beralih duduk di kursi samping Davi. "Lo lagi nungguin mantan tunangan lo?" tanya Ray, sengaja menekan kata mantan.

"Enggak!" elak Davi, kemudian menunduk lelah. Ia sudah memupuskan harapannya, Zelda tak mungkin datang.

"Vi, Vi, cewek, tuh." Bayu menggoyang-goyangkan bahu Davi, agar sahabatnya itu menoleh ke arah yang ia tunjuk.

"Cantik, Vi, bisa diajak kencan, tuh." Ray ikut menimpali dengan menatap lurus seorang perempuan yang berjalan mendekati mereka.

"Sexy lagi." Davi tetap tak acuh, menganggap ucapan kedua temannya seperti angin lalu.

"Sumpah ... mirip Zelda." Decakan kagum dikeluarkan Ray dan Bayu, melihat perempuan itu semakin mendekat.

Davi yang mendengar nama itu langsung menoleh, tepat sasaran. Perempuan yang sedari tadi ditunggunya sisa berjarak sekitar 10 langkah darinya. Tubuh Davi langsung menegang melihat penampilan Zelda. Di samping perempuan itu ada seorang pria--supir keluarga Andromeda--yang membawa kotak kado berukuran besar.

Zelda mengenakan dress biru navi di atas lutut dengan bahu yang terbuka, dan high heels senada dengan warna dressnya, dan rambut curlynya ia gerai dengan diberi cat ombre dark blue, juga ia menyapukan make up tipis di wajahnya.

Zelda mengenakan dress biru navi di atas lutut dengan bahu yang terbuka, dan high heels senada dengan warna dressnya, dan rambut curlynya ia gerai dengan diberi cat ombre dark blue, juga ia menyapukan make up tipis di wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di bawah temaram lampu taman, Zelda sangat mempesona.

Sudah cukup!!

Davi berdiri mendekati Zelda, melepas jasnya hingga hanya menyisakan kemeja putihnya, lalu menyampirkan jas itu di bahu Zelda.

"Apaan sih lo pakean kayak gini?! Jelek tahu." Bentaknya.

Zelda sempat terkesima dengan perlakuan Davi, namun saat mendengar bentakan Davi ia langsung mendengkus.

"Gue nggak butuh hinaan lo!" Ia lalu menyerahkan kotak kado berukuran besar yang dibawa supir keluarganya--setelahnya supir itu pergi. Dengan kasar Zelda menaruh kado itu di rumput taman.

"Bukannya bantuin malah marah-marahin. Nggak bersyukur amat sih gue datang di pesta lo." Gerutunya berniat berbalik.

Melihat Zelda yang sepertinya tersinggung, membuat Davi menarik perempuan itu lalu menenggelamkan dalam dekapannya.

The Fate (Completed)Where stories live. Discover now