Fate-22

5.4K 291 5
                                    

Kamu adalah orang yang berhasil membuatku khawatir berlebihan setelah mama.

-Davi Exavario

🍁🍁🍁

Sejak kejadian semalam saat Davi memeluk Zelda, kemudian Zelda meninggalkan Davi, mereka belum pernah lagi bertemu pandang, jika Zelda melihat Davi dia akan memperhatikannya diam-diam dan ketika Davi menyadari bahwa ada yang memperhatikannya, kemudian laki-laki itu menoleh maka Zelda akan cepat-cepat mengalihkan pandangannya.

Terkadang, hidup memang selucu itu, ketika kita mengejarnya, dia menjauh dan ketika kita telah lelah dia yang datang mendekat.

Hubungan Zelda dan Leo juga belum membaik. Dan Zelda mendapati kenyataan bahwa Leo telah kembali ke rumahnya duluan, karena kakaknya masuk rumah sakit. Zelda mengetahuinya baru tadi pagi saat Leo sudah pergi, laki-laki itu tidak memberitahunya. Sebagai teman, jelas Zelda sedih, tapi dia positive thingking saja, mungkin Leo sedang terburu-buru hingga tak sempat memberitahunya.

Zelda merasakan degup jantungnya berirama, saat Davi berbalik dan berjalan menghampirinya yang berdiri di depan tenda. Namun, langkah Davi terhenti, hanya menatap Zelda dari jarak yang masih lumayan jauh.

Justru, Ray yang tadi tak Zelda lihat sudah berdiri di hadapan perempuan itu.

"Hey, kok di sini? Yang lain udah di halaman depan, debat udah mau dimulai, loh." Kata Ray, membuat Zelda tersenyum canggung.

Zelda merasa sikap Ray kepadanya aneh, perlakuan itu sudah lebih dari sikap panitia dan peserta maupun senior dan junior. Benar-benar ada yang aneh.

"Kenapa bengong? Yuk?" tanpa menunggu jawaban Zelda atau penolakan perempuan itu, Ray langsung menarik lembut pergelangan Zelda membawanya ke halaman depan SD, karena siang ini kegiatan mereka adalah debat.

Davi memperhatikan semua itu dari jarak yang cukup jauh, dia menarik napas, kali ini merasa kalah. Seharusnya dari awal Davi berpikir teman bahkan sahabat pun bisa saja menjadi lawan, dalam arti lain Ray bisa menjadi rival Davi untuk memenangkan hati Zelda

Meski, Davi pernah berpikir bahwa Zelda menaruh hati padanya, tapi laki-laki itu tak pernah lagi merasa tenang ketika Ray berada di sekitar Zelda dan Zelda pasrah bersama Ray.

Matahari yang menghantarkan hawa panas dan juga api cemburu yang membakar Davi membuat laki-laki itu nyaris berteriak, kalau tidak sadar di mana dia berada.

Davi menyusul mereka dengan satu tarikan napas berat. Untuk sementara dia harus melupakan semuanya dan fokus pada kegiatan ini, biar bagaimana pun dia harus bertanggung jawab sebagai panitia kegiatan.

Sang surya yang menyinari bumi dengan teriknya tertutup oleh pohon yang berada di halaman itu. Para peserta duduk beralaskan kardus sementara panitia menyiapkan papan berukuran sedang.

Davi membantu beberapa panitia, setelahnya dia mengistirahatkan badannya dengan bersandar pada pohon yang dijadikan tempat perlindungan. Di samping kirinya ada Sinta dan Killa, sementara di kanannya ada Bayu dan Darul.

Sementara Ray dan Agung--ketua HMJ-- berdiri di depan papan sambil menjelaskan caranya berdebat dan juga peraturan-peraturannya.

Zelda memperhatikan penjelasan Ray dan Agung, namun sesekali dia melirik ke samping, sedikit menyembulkan kepalanya di balik punggung seorang mahasiswi berbadan tambun.

Zelda tersenyum miris saat dengan santainya Davi dan Sinta mengobrol. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Zelda tidak suka melihat kedekatan keduanya.

The Fate (Completed)Where stories live. Discover now