Universitat de Barcelona

Start from the beginning
                                    

Cloudy juga tidak pernah bertemu dengan Maxi di apartment meski mereka tinggal bersebelahan. Di kampus mereka hanya bertemu saat berpapasan saja, itupun hanya saling melewati saja, meski kadang mata mereka bertemu namun tidak ada senyuman atau respon lainnya diantara dua insan itu.

Meskipun tidak pernah bertegur sapa, tapi Cloudy selalu tahu dimana Maxi dan kabar apa tentang Maxi. Maxi sangatlah menjadi idola bukan hanya di fakultas mereka saja, tapi ke seluruh kampus. Oleh karena itu selalu ada berita tentang Maxi.

Cloudy juga sering kali melihat Maxi berciuman atau berpelukan dengan wanita, kadang berganti wanita, namun lebih sering dengan seorang wanita yang juga merupakan idola di fakultas mereka, kalau tidak salah ingat Cloudy tahu nama wanita itu Claire Palmer.

Cloudy tidak terpengaruh sedikitpun dengan gaya hidup Maxi. Hanya ciuman dan pelukan di tempat terbuka sangat biasa di negara ini. Bahkan saat Cloudy melihat seorang wanita yang bertengkar dengan Claire karena merebutkan Maxi pun, Cloudy hanya acuh tidak peduli.

Kini Cloudy telah memiliki beberapa teman di fakultasnya. Cloudy memiliki prestasi yang sangat baik di fakultasnya. Cloudy hanyalah wanita kutubuku di kampus itu, tidak seperti Maxi yang langkahnya selalu diburu banyak mahasiswi.

Penampilan sebagai kutubuku sangat berhasil bagi Cloudy sehingga menghindarkan dirinya dari pria-pria tidak berguna di kampusnya, yang hanya akan mengganggunya dalam belajar.

Hari ini Cloudy menghabiskan waktu jedanya di perpustakaan seperti biasa, karena kelas yang seharusnya ada harus dikosongkan karena dosen yang tidak hadir di kelas, namun jadwalnya berganti dengan tugas paper yang datang.

Cloudy mencari-cari buku di lorong rak yang agak pojok di bagian belakang, tanpa sengaja saat berbelok menuju rak yang paling ujung, Cloudy melihat sepasang mahasiswa sedang asyik bercumbu, tidak bukan sekedar bercumbu namun saling meraba dan menggerayangi pasangannya, bahkan tangan si pria mulai masuk ke dalam rok mini wanitanya, sedang tangan lainnya sedang meremas gunung di dada sang wanita. Pemandangan yang tidak pernah Cloudy lihat secara live bahkan di semua film yang pernah ditontonnya seumur hidupnya.

"Ups! Sorry! I'm so sorry.." ucap Cloudy gugup dan sepasang mahasiswa itu segera saling melepaskan diri, terkejut dengan suara Cloudy.

Cloudy lebih terkejut lagi saat melihat sosok prianya.
"Sparkle???" Ucap Cloudy melongo.

Maxi pun sama terkejutnya dengan Cloudy.
"Kamu??? Oh shit!!!" Rutuk Maxi memukul rak di depannya.

Cloudy segera berbalik dan melangkah pergi, tidak ingin mengganggu kegiatan mereka.

Wanita yang tadi bercumbu hanya menatap bingung.
"Ada apa??? Kau mengenalnya???" Tanya wanita itu dan Maxi hanya diam.

"Cepat benahi pakaianmu! aku sudah kehilangan gairahku. Kita lanjutkan saja saat aku sudah bergairah." Ucap Maxi dan melangkah meninggalkan wanita itu, tidak peduli lagi.

Cloudy segera mengambil sembarang buku dan duduk di pojok perpustakaan, menunduk pura-pura membaca, bersembunyi dari Maxi. Jantung Cloudy berdetak sangat cepat, pemandangan tadi benar-benar tidak pernah dilihatnya sebelum ini.

"Hai..." Sapa Maxi datar, yang kini sudah duduk di hadapan Cloudy. Cloudy semakin bertambah gugup saat ini.

Cloudy perlahan mengangkat wajahnya dan tersenyum meringis.
"ha..hai.." ucap Cloudy gugup dengan membenahi letak kacamatanya.

"Apa yang sudah kau lihat?" Tanya Maxi menatap tajam ke arah Cloudy.

"Ke..kenapa ka..kau sudah ada disini? Di...dimana wanita tadi?" Cloudy balik bertanya dengan gugup sambil celingukan mencari wanita tadi yang bersama Maxi.

MAXIWhere stories live. Discover now