9) Helping Each Other

3.3K 811 68
                                    

“Rin, gue bingung.”

Jimin ingat bagaimana waktu itu dia melempar playstation. Padahal biasanya dia akan berteriak kencang kalau menang. Tapi kali ini dia justru mengomel. Erin yang melihatnya jadi bingung sendiri. Kakak sepupunya ini kenapa?

“Makanya, Bang, cari pacar biar nggak gabut terus tiap hari.”

“Tugas gue banyak, gabut darimana,” omel Jimin. Namun di detik berikutnya dia membaringkan dirinya di karpet. “Lagian yang diincar udah pindah hati.”

Erin melongo. Ya ampun. Padahal tadi dia hanya bercanda.

“Bang, bentar... sejak kapan lo ngeceng cewek?”

“Lo pikir gue gay, gitu?”

Pemikiran yang bagus, Erin spontan tertawa. Tapi tidak. Bukan itu maksudnya. “Bukan, Bang. Maksud gue, sejak kapan lo ada naksir cewek? Anak ma...”

Erin bahkan tidak menyelesaikan kalimatnya ketika dia ingat sesuatu. “Yaelah, ngeceng temen gue rupanya dia.”

Erin awalnya berniat untuk menganggu kakak sepupunya yang satu ini. C’mon. Jarang betul dia tahu kalau Jimin naksir perempuan, kenalannya lagi. Tapi niat untuk mengganggu itu sirna ketika Jimin kembali bersuara.

“Taehyung naksir sama dia, Rin,” kata Jimin, laki-laki itu menggeram. “Pusing gue. Dan lagi Joe jadi kasihan gitu.”

“Bang Jim, don’t tell me kalau lo kasihan sama Joe dan...”

Rasanya Jimin tidak ingin mengingat percakapannya dengan Erin beberapa hari yang lalu. Terlalu menampar. Tapi pikirannya spontan mengingat semua itu.

Joe baru saja turun di samping motor dan melepas helm. Kenyataan kalau Joe yang biasanya sering tersenyum sekarang kelihatan miris membuat Jimin kesal sendiri.

Dan dia tahu dia seharusnya mengasihani diri sendiri.

Suara Joe kedengaran bergetar ketika dia mengatakan, “Makasih, Bang. Gue diantarin lagi jadinya.”

Respon yang Jimin pikirkan awalnya hanyalah tersenyum dan membalasnya dengan kalimat legendaris “nggak apa-apa” khas darinya. Cuma bukan itu yang Jimin lakukan.

Dia justru mengenggam tangan Joe dan menatap mata gadis itu dalam-dalam. “Masih suka sama Taehyung, Joe?”

Erin bilang dia tidak seharusnya melakukan ini. Tapi dia rasa dia butuh ini. Dan Jimin rasa mereka ada di state yang bisa saling memanfaat.

Oh. Saling membantu akan lebih tepat.

Rin, sorry. Gue nggak bisa pegang janji gue ke lo.

Tangan Jimin perlahan bergerak menarik Joe agar lebih dekat.

“Gue bisa bikin lo lupain Taehyung kalau lo mau.”

*

Arata’s Noteu:

Jadi buat yang Erin itu, emang aslinya aku mau buat Erin yang sama Tae. Cuman aku malah kecantol sama nama Eira. Jadi Erin yang ini aku jadiin sepupu jauh Jimin yang emang temennya Joe sama Eira juga, kasian kalau cuman muncul sekali dia.

Next chap fokus ke Tae dulu deh, hihi~ semoga masih lanjut~

Straw To Berry (✓)Where stories live. Discover now