Intro: Joe Park

8K 1.2K 96
                                    

Kata Mama, harapkan sesuatu yang baik untuk mendapatkan yang baik.

Dan atas itulah, seorang Park Juyeon selalu menggantungkan harapan yang baik.

Gadis yang biasa disapa dengan nama Joe itu mengharapkan sesuatu yang baik akan terjadi di masa kuliahnya nanti.

Mendapat seorang kekasih yang baik, lulus dan mendapat gelar sarjana, bekerja di perusahaan ternama, dan berakhir dengan membahagiakan Mama dan Papa.

Mimpinya bisa dibilang sederhana. Mimpi yang umum.

Mendapatkan seorang Jeon Jungkook seakan menjadi pertanda baik baginya. Satu permohonannya terkabul.

Bagi Joe, Jungkook bahkan terlalu sempurna untuk menjadi kekasihnya. Tapi dia tidak bisa bohong kalau dia memang senang. Dia menginginkan laki-laki itu.

Tapi kenyataannya, tidak seindah itu.

Malam itu, Joe merasa harapannya pupus. Seeing his almost-perfect-boyfriend making out with her friend break her apart.

Malam itu, Joe merasa kalau berharap terlalu tinggi bisa terasa begitu menyakitkan.

Dia memutuskan untuk melupakan semuanya dan fokus. Kali ini, biarkan harapan keduanya menjadi kenyataan.

Tapi nyatanya, ini tidak semudah yang dia bayangkan. Terutama ketika si ketua fakultas, Kim Taehyung, berdiri dengan garangnya dan membuat semuanya rusak.

Laki-laki itu perusak.

Joe bahkan tidak menyangka kalau akan ada seseorang yang mencuri perhatiannya. Bukan dalam hal yang positif, sialnya.

''Lo tuh ya, Kak Taehyung tuh pengen dekat sama lo makanya dia gitu.''

Ingin rasanya Joe melempar dan mencuci otak teman-temannya itu. Kenapa bisa mereka berpikir seperti itu? Sudah jelas Taehyung itu menyebalkan, dan sengaja memarahinya agar kelihatan hebat.

LOL. Dia pikir dia keren jadi galak gitu? Joe mengomel dalam hati.

Taehyung itu ketua fakultas paling menyebalkan yang ada di dunia. Gambaran itu seakan sudah lengket di kepala Joe.

Hanya saja, Joe tidak pernah menyangka kenapa sosok menyebalkan itu seakan memerhatikannya, padahal sebelumnya dia dimarahi.

Looks like a bipolar?

Joe tidak mengerti.

Tapi yang lebih tidak dia mengerti, kenapa dia peduli dengan ketua fakultas menyebalkan itu sementara dia yakin betul kalau dia membencinya.

So, everyone who may help her, just tell her already what to do because she is confused with her own feeling.

Does ''hate'' fits her feeling to him?

***

Oke. Aku gabut. Jadi gini. Udah. Gitu.

Straw To Berry (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang