Menunggu Jemputan

1.3K 216 59
                                    

Kalau saja orang tuanya saat ini tidak ada janji pekerjaan penting, Kim Baro sudah pasti berada di kamarnya selepas pulang sekolah.  Bersantai sembari menyusun puzzel atau merakit robot gundamnya. Kemudian Baro juga bisa tidur siang sampai puas.

Sayangnya itu cuma hayalan, apesnya dia harus kembali di titipkan ke rumah keluarga Cho selama dua hari. Lantaran orang tuanya pergi ke luar Kota. Mau di ajak, kasihan Baro, harus sekolah kan dia. Begitu yang ayahnya bilang.

Katanya Yesung, ayahnya Baro, pendidikan itu penting. Makanya kita harus belajar supaya pintar, biar bisa jadi orang yang berguna untuk bangsa dan negara. Selama masih sehat, tidak sakit, tidak boleh bolos sekolah. Makanya dia tidak diizinkan ayahnya untuk absen sekolah dan ikut orang tuanya ke Busan.

Padahal izin dua hari kan tidak akan membuat Baro ketinggalan pelajaran. Dia bisa kan, pinjam catatan temannya. Huh! ayahnya ini kadang suka pelit kalau soal absen begini.

Wong bu guru saja tidak papa, muridnya absen. Kok ayahnya itu bilang tidak boleh sih...

Tapi sebenarnya yang jadi masalah adalah bukan ketika Baro harus ditinggal orang tua nya ke luar kota. Yang jadi masalahnya adalah mengapa ia harus dititipkan di rumah paman Kyuhyun selama dua hari.

Tidak!

Harinya yang tenang bakalan jadi rusuh.

Kyuhyun dan Sungmin sih happy happy saja, bahkan mau Baro tinggal seminggu pun bahkan setahun pasangan suami istri itu mau. Siapa coba yang tidak senang dengan anak lelaki kalem dan pintar model Baro...

Tidak banyak ribut, penurut, kalem, pintar pula mengajak bermain si kembar agar tidak saling berebut mainan.

Sungguh! Mereka tidak keberatan kok. Tapi sepertinya Baro deh, yang keberatan...

Oh iya, dan kalian tahu siapa yang paling senang ketika mendengar kabar kalau Baro akan menginap dua hari di rumahnya?

Iya, iya, tidak usah teriak kok jawabnya. Sudah pasti si Sandeul kan. Princessnya appa Cho, Hidupnya, Cantiknya, Imutnya, Lucunya, semuanya deh buat Sandeulie nunna. Apalagi didepannya saat ini si biang ketakutannya itu sedang duduk manis di hadapan Baro.

 Apalagi didepannya saat ini si biang ketakutannya itu sedang duduk manis di hadapan Baro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat saja gayanya yang memang imut sih, Baro akui itu. Tapi ssst! Jangan bilang-bilang ya! Tuh lihat saja Sandeul memakai kacamata bulat besar yang tidak ada kacanya dengan sebuah buku pink di tangannya. Katanya sih dia lagi membaca.

Tapi Baro tahu tuh, kalau itu cuma akalnya Sandeul. Itukan cuma buku tulis biasa saja yang kertas dalamnya berwarna pink. Sandeul itu cuma sedang cari perhatian Baro saja dari tadi.

Duh!

Baro jadi makin takut. Ia jadi duduk merapat ke dinding dan mengalihkan atensinya ke luar jendela. Dan mengatupkan bibirnya.

"Oppa, Baro oppa" Sandeul memanggil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa, Baro oppa" Sandeul memanggil.

"Nanti kalau umma sudah jemput, pulangnya Sandeulie mau bikin slime. Deulie mau bikin yang kelir dan yang rambo...." Katanya.

"Clear Sandeulie bukan kelir, dan rainbow bukan rambo" Koreksi Baro.

"Oh sudah ganti ya oppa" Kekeh Sandeul menggaruk kepalanya.

Mereka berdua masih menunggu di kantin sekolah ngomong-ngomong. Lantaran ibunya Sandeul masih di perjalanan untuk menjemput mereka.

"Oppa nanti waktu oppa nginep tidurnya sama Sandeul saja ya. Oh! Sandeul punya tenda, kita main kemah kemahan saja. Nanti adik-adik juga ikutan main" Kata Sandeul menyampaikan idenya.

"Kita maen api unggun, tapi apinya bohongan. Terus-"

"Ish, tidak boleh Sandeulie.Anak laki-laki tidurnya sama anak laki-laki. Bukan sama anak perempuan" Jelas Baro lagi.

Namun nampaknya Sandeul tidak sependapat. "Eh, kata siapa? Itu umma sama appa tidur berdua. Sandeulie juga sering tidur bertiga sama adik-adik. Halmonie, harabojie juga tidur berdua-"

"Itu beda Sandeul!!!!! Ngerti enggak sih?" Baro kesal nih, mau dijelaskan juga percuma. Itu saat ditanya mengerti atau tidak, Sandeul cuma senyum saja dan menggeleng.

"Bedanya apa oppa?" Tanya si cengeng.

Hadeuh, bakalan panjang nih menjelaskannya sama Sandeul.

"Ya pokoknya beda deh..." Jawab Baro, "Oh itu ahjumma" Pekik Baro saat melihat ibunya Sandeul menghampiri mereka berdua di kantin. Sungmin bisa tahu mereka berdua di kantin lantaran tadi sempat menelpon wali murid Sandeul yang memang masih mengawasi para siswa dan siswi yang belum di jemput keluarganya.

"Maafkan umma nde, di jalan macet tadi. Ada mobil kebakaran yang lewat. Nunna sama Baro mau makan apa?" Tawarnya.

Baro menggeleng tapi si Sandeul langsung semangat menjawab "Ayam goreng"

"Tidak mau! Ahjumma cukup buatkan Baro nasi saja. Baro mau makan nasi kepal dengan nori. Juseyo ahjumma, jangan ayam" Rengeknya.

Nah loh, Sungmin baru ingat kalau Baro itu takut sama ayam. Makanya bocah lelaki keluarga Kim itu juga ikutan takut sama Sandeul, karena ia suka makan ayam.

Hah?

Enggak nyambung Baro...Tapi ya sudah lah. Mungkin karena Sandeul 'pemangsa' ayam. Dan bisa lebih seram dari ayam yang ditakuti oleh Baro. Tapi nyatanya iya sih bagi Baro.

"Iya iya, ayam goreng buat Nunna dan nasi kepal untuk Baro oppa. Pulang yuk, adik-adik di rumah sama bibi Kim. Takut nanti mereka nangis mencari umma" Ajak wanita Januari itu lalu menuntun keduanya keluar area sekolah.

.
.
.
FIN
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180115.21:57
.
Tunggu updatenya ya... dua hari Baro oppa bersama keluarga Cho ;)

See Ya^^

LIFE Season 1 (KyuMin-Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang