Samohaeyo (yang tersayang)|

5.8K 397 18
                                    

Setelah hari yang sangat melelahkan, meeting berjam-jam dengan klien serta harus keluar kota untuk survey lapangan dan bergumul dengan berkas-berkas penting.

Lalu dimarihi ibunya karena pulang malam. Mendapati puterinya yang sedang rewel karena flu tapi Kyuhyun malah sedang tersenyum bangga sekarang, karena baru saja membuat gadis kecilnya pulas kembali,mendekap Sandeul dalam gendongan appa, lalu bernyanyi mengitari rumah selama hampir satu jam.

"Aigoo,puteri kecil appa ini manjanya…”

Kecup Kyuhyun kemudian, tersenyum melihat photo keluarga kecil mereka yang terpajang apik di nakas ranjang.

“Persis sekali seperti…. Ommanya” batin Kyuhyun.

‘krieet’

Suara pintu terdengar terbuka, Kyuhyun menoleh, dan mendapati sesosok kepala yang menyembul masuk dari balik pintu.

“Seperti hantu” kekeh Kyuhyun dalam hati,

“Tidur?” tanya Sungmin berbisik lirih saat melihat wajah pulas Sandeul masih dalam dekapan hangat sang ayah.

“Nde” jawabnya lirih sembari membaringkan Sandeul ke ranjang mereka, lalu menyelimuti gadis kecilnya itu hingga batas leher, membuatnya hangat.

Kedua orang tua itu tersenyum, melihat pulasnya tidur gadis kecil empat tahun itu.

 “Waeyo?” tanya Kyuhyun kemudian menatap istrinya,

“Air hangatnya sudah dingin perlu kuhangatkan lagi atau….”

Sungmin tersenyum jahil seperti merencanakan sesuatu.

“Sudah makan malam?” balik tanya Sungmin memasang pose aegyo miliknya.

Kyuhyun terlihat menikmati ‘makan malam telatnya’  dalam diam, tentu saja karena waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Sedangkan Sungmin tampak asyik memperhatikan suaminya makan layaknya sebuah tontonan yang menarik.

“Mashita?” tanya Sungmin sambil menyangga dagunya dengan kedua tangannya.

“Hm, mashita… apakah Sandeul sangat rewel  tadi? ” Kyuhyun lalu mengambil lagi potongan daging kecap saus wijen di meja,

“Demamnya memang sudah turun, tapi hidungnya masih mampet makanya masih agak rewel” jawab Sungmin seadanya, lalu…

“Coba yang ini juga”

Sungmin menaruh potongan paprika hijau itu ke nasi yang akan di makan Kyuhyun. Tiba –tiba saja pria onik itu berjengit tak suka, dan memilih potongan acar lobak saja,

“Min…” keluhnya bak anak kecil,

“Ish, makan itu Kyu! Bahkan uri Sandeul tidak protes sepertimu”

Sungmin pun mengeluarkan attack aegyonya, guna membuat sang suami memakan sayuran hijau itu,

Kyuhyun mendadak luluh….

“Sekarang sedang musim flu, kau harus makan sayur supaya sehat!”

Lagi, dan lagi, Sungmin menyendokkan tumisan sayur itu ke mulut Kyuhyun.

“Yang tersayang, mana boleh sakit”

Sungmin tersenyum manis lalu mengedipkan matanya, menahan tawanya saat melihat raut pucat Kyuhyun yang sudah tidak kuat menelan makanannya.

“Air…. Minhh”

.

.

.

Life_Kyumin

.

.

.

Kyuhyun baru saja selesai mandi, dengan masih menyampirkan handuk putih kecil itu di pundaknya lalu duduk di samping Sungmin.

“Dia sangat mirip denganmu” lirih Kyuhyun pada Sungmin,

“Nde?” Sungmin menoleh, mengambil alih mengeringkan rambut Kyuhyun sekarang.

“Uri Sandeul, sangat mirip denganmu” ulang Kyuhyun.

Sungmin tersenyum kecil lalu beralih mengusap dahi berkeringat puterinya setelah selesai dengan rambut Kyuhyun. Wanita bermanik rubah itu menerawang…

“Dulu, kufikir aku tidak bisa melihatnya sampai sebesar ini…” ucap Sungmin terharu. Mengingat bagaimana kerasnya usaha Sungmin saat melahirkan Sandeul.  Kyuhyun jadi teringat, saat Sungmin mengandung Sandeul.

Ada sedikit masalah dalam darah Sungmin saat ia mengandung Sandeul, sehingga mengharuskannya menjalani terapi berupa suntikan guna mengencerkan aliran darahnya.

Sungmin bahkan terancam terkena struk atau bahkan yang terburuk adalah resiko  kehilangan nyawanya saat melahirkan.  Selama kurun waktu delapan bulan, Sungmin harus kebal menahan tusukan jarum setiap harinya.

Tangan, lengan, perut, punggung hingga pahanya membiru akibat suntikan yang diterimanya setiap hari. Dan setiap hari itu juga Kyuhyunlah yang memberikan suntikan itu kepada Sungmin.

Tega tidak tega sih, namun mau bagaimana lagi.

Ada rasa membuncah, saat mendapat respon berupa tendangan bayi mungil mereka di perut Sungmin. itu tandanya Sandeul tumbuh dengan baik dan sehat. Karena asupan makanannya tidak terhambat karena darah Sungmin yang mengental.

“Min… terimakasih, terimakasih banyak untuk semuanya” Kyuhyun merengkuh istrinya kedalam dekapan yang hangat.

“Terimakasih karena kau baik-baik saja sampai sekarang, terimakasih…”

Sungmin tersenyum kecil, mendengarkan ucapan Kyuhyun barusan. Merasa bersyukur karena memiliki Kyuhyun dan Sandeul.

.

.

.

.

Fin

LIFE Season 1 (KyuMin-Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang