Nunna and Twin

1.6K 239 186
                                    

"Selamat datang mau potong rambut gaya apa?"

Sandeul menyambut pelanggan kecilnya yang satu ini. Haha, jangan bingung dulu. Sandeul hanya sedang bermain salon-salonan bersama Sunghyun kok.

Si batita gembul itu pun kemudian di dudukannya ke sebuah kursi kecil miliknya. Kemudian dengan tangan ajaibnya, Sandeul akan merubah tampilan rambut adiknya itu menjadi keren.

Tidak di potong sungguhan kok, hanya bermain saja. Dengan peralatan salon dan gunting mainan miliknya.

"Sek, sek, sek...." Ucap Sandeul seolah-olah menirukan suara gunting yang memotong rambut.

Sementara si pelanggan kecil kita, sebut saja Sunghyun. Tampak begitu menikmati perannya kini. Batita yang sudah punya empat gigi seri itu pun cuma terkikik geli ketika sang nunna mengacak-acak rambutnya yang pendek.

"Hihihihi, li una, gggeliiiii" kikiknya.

"Ish, sabar lho Sunghyunie. Nanti rambutnya gak rata motongnya" Kata gadis kecil itu dengan raut serius. Seolah-olah, ia sedang memotong rambut adiknya itu.

"Jangan banyak gerak, Sunghyunie duduk anteng oke. Nanti kita main masak-masakkan bikin banana keikeu (cake)"

"Banana!" Seru Sunghyun dengan ceria. Iya deh nuna, Sunghyun nurut akan duduk anteng seperti kata nunnanya itu.

Yah, padahal kan si Sandeul cuma bilangnya mau main masak-masakkan bikin banana cake. Tapi mungkin dikira Sunghyun mereka akan membuat cake sungguhan...

Sandeulie nunna, ckckck.

"Nah sudah selesai" Sandeul merapihkan helaian rambut si sulung yang ia belah tengah. Tak lupa, Sandeul juga mengoleskan gel rambut milik sang ayah yang di ambilnya tadi. Sehingga Sunghyun sekarang punya gaya rambut belah tengah yang klimis.

Pffft!

"Omona!" Pekik Sandeul histeris, "Sunghyunie nya nunna keren, jjang!" Pujinya.

"Jjang, hahahaha" Tiru Sunghyun lalu tertawa. Bosan bermain salon-salonan. Kemudian Sandeul mengajak adik lelakinya itu untuk berjalan ke dapur.

"Sunghyuni mau banana?" Tawarnya.

"Banana, banana!" Pekiknya riang. Sunghyun berjijit sembari tangannya ke atas minta diambilkan buah kesukaanya itu pada kakak perempuannya.

"Tunggu sebentar arachi" Katanya, kemudian Sandeul menggeret kursi untuk dinaikinya, guna mengambil tiga buah pisang yang di taruh ibunya di lemari atas.

"Igeo, kita main masak-masakkan yuk pakai ini. Terus kita buat banana keikeu." Ajak Sandeul.

Sandeul pun kembali menuntun si sulung ke ruangan tengah. Mereka berdua kemudian duduk anteng lagi di sana.

"Ae, jangan di makan dulu. Kan mau di buat keikeu (cake)" Haduh Sandeul, pronounce bahasa Inggris mu kacau lucu sekali sih nak...

Mendengar larangan nunnanya, Sunghyun jadi cemberut. Dan dengan berat hati, Sunghyun pun meletakkan lagi pisang itu di keranjang mini kakaknya.

"Sabar oke, nunna akan buat banana keikeu yang enak buat Sunghyunie" Ujarnya.

"Ndeeeee una!" Jawab Sunghyun tersenyum. Kemudian kedua tangan gemuknya ia gunakan untuk bertopang dagu. Menunggu dengan sabar apa yang akan di lakukan Sandeul pada pisang kesukaanya itu.

Sebetulnya yang di bilang Sandeul ingin membuatkan banana cake untuk si sulung, jauh dari kata membuat kue.

Soalnya saat ini Sandeul cuma mengupas tiga buah pisang itu kemudian di potongnya kecil-kecil dengan pisau mainan miliknya.

Setelah terpotong, Sandeul menaruhnya dalam sebuah mangkuk plastik. Kemudian Sandeul berlari lagi menuju kulkas. Mengambil buah ceri dalam toples dan coklat.

Lalu di campurnya bahan-bahan itu ke dalam mangkuk yang berisi pisang. "AH! es klim" Pekiknya lupa mengambil toping yang paling utama.

"Tada!!!" Seru Sandeul puas dengan masakan buatannya.

"Uwah" Iler Sunghyun sudah mau menetes melihat mangkuk itu penuh dengan makanan manis kesukaannya.

Dan langsung saja dua kakak beradik itu makan bersama dengan mulut dan tangan yang serba blepotan.

"Una, yuuung!" Minghyun berdiri melihat kedua kakanya itu dengan tatapan dramatis.

Batita yang baru saja bangun tidur itu merasa sebal lantaran tidak di ajak kakak-kakaknya makan enak.

"Eh, Minghyuni sudah bangun, sini! sini!" Serunya. "Minyunie cini, cini" Tiru Sunghyun.

Mulanya Minghyun yang sebal jadi berubah malu-malu, dan menggigit telunjuknya. "Eh, jangan makan tangan. Itu kotor. Kita makan sama-sama yuk" Ajak Sandeul dan Sunghyun melambaikan tangannya yang penuh es krim dan coklat.

Melihat tawaran yang menggiurkan itu membuat Minghyun luluh juga, sampai lupa kalau ia sedang sebal. Oke deh, langsung saja. Kaki gembulnya ia langkahkan untuk kesana. Dan bergabung bersama kedua kakaknya.

Sementara ketiga krucil itu sedang menikmati makanannya. Kyuhyun yang baru saja bangun dari tidur siangnya tertimpa sial.
Bagaimana tidak sial, baru saja bangun tidur. Matanya bahkan belum terbuka semua. Baru saja berjalan beberapa langkah dari kamarnya, ayah tiga orang anak itu terpeleset sesuatu hingga tubuhnya terpelanting ke belakang.

"AISH! SIAPA YANG MEMBUANG KULIT PISANG DISINI!" Sungutnya sembari mengelus kepalanya yang sakit.

Suasana rumah itu kemudian jadi hening. Triple Cho kemudian hanya bengong melihat ayah mereka yang bersungut marah sembari menahan nyeri.

Tapi setelah itu mereka lanjut makan bersama kembali....

"Omona Kyuhyun ada apa?" Istrinya yang baru bangun tidur pun kaget ketika mendengar suara gaduh tadi.

Astaga! Wanita kelahiran Januari itu pun menepuk jidatnya. Ketika menyadari kekacauan yang di dalangi oleh ketiga malaikat kecilnya itu.

Mau tertawa, tidak bisa. Masak suami jatuh mau ia tertawakan. Mau marah, tidak bisa juga. Tidak tega lah, Masak anak-anaknya yang berbuat kreatif dimarahi. Ya kecuali soal kulit pisang yang di buang Sandeul sembarangan.

"Eh, tunggu dulu Sunghyuni kenapa rambutnya jadi begitu?" Ibunya histeris.

"Keren kan umma. Tadi Sandeul yang buat, pakai gel rambutnya appa" Jawab Sandeul jujur.

"Mwo?" Kyuhyun jadi lupa rasa sakitnya kemudian menghampiri mereka bertiga, "Aish, lengket" Kyuhyun mengelap tangannya yang lengket terkena makanan buatan Sandeul.

"Aigoo, Sandeulie nunna. Cantiknya appa, pintarnya appa. " Kyuhyun cuma bisa mengelus dada melihat gel rambutnya habis tak bersisa.

Tapi ngomong-ngomong yang jadi pikiran ibunya adalah bagaimana membersihkan rambut Sunghyun yang sudah terlanjur klimis dan kaku seperti ini?

"Umma aaa" Hah, Cho Minghyun ibu mu sedang menahan kesal kau malah menawarinya banana cake ala sang nunna.

"Eh, tapi ini enak" Batin Sungmin saat mengunyahnya. "Appa mau coba? Ini enak" Tawarnya pada sang suami.

"Uwah Sandeuli pintar sekali, membuat kue dan menjaga adik-adik tapi lain kali kalau membuang sampah harus di tempatnya oke!" Nasehat ibunya.

"Iya umma" Kata Sandeul mengangguk.

"Uwah, iya ini enak!" Seru Kyuhyun kemudian mengambil suapan besar.

"Hiks, appa,papa tata na cuyun pa ...#¥%*... !" Itu Sunghyun yang ngambek. Karena tak rela pisangnya berkurang banyak karena di makan sang ayah.

.
.
.
FIN
.
.
.
Sign
hyejinpark©
20172212.12:59
.
See Ya ^^

LIFE Season 1 (KyuMin-Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang