Melihat Gain pergi tanpa Arga, Conan segera menyusul. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan ini. Dia akan menjelaskan segalanya.

Conan mempercepat langkahnya. Dia langsung menarik tangan Gain supaya cewek itu berhenti. Gain terkejut karena tiba-tiba ia tertarik ke belakang. Dia menoleh dan mendapati Conan sedang menatapnya. "Ada apa?" tanya Gain bingung.

"Gue mau ngomong sesuatu."

Gain berbalik, melepaskan tangan Conan dari tangannya lalu menatap cowok itu. Dia bersedekap menunggu kalimat yang akan keluar dari mulut Conan.

"Sorry, malam itu gue terbawa emosi. Seharusnya gue nggak ngomong kayak gitu ke elo. Seharusnya malam itu gue lebih bisa ngendaliin emosi, maaf gue udah ninggalin lo di tengah hutan," kata Conan.

"Baiklah. Gue maafin. Lagipula gue juga salah malam itu."

"Gain, kita bisa mulai lagi-"

"Tidak," Gain memotong ucapan Conan. "Cukup sampai di sini saja, lo bilang kesepakatan ini berakhir maka itulah yang terjadi. Gue nggak mau hal seperti kemarin malam terjadi lagi suatu saat nanti. Gue tahu lo kebawa emosi malam itu, tapi nyatanya memang itu yang lo rasain, Nan."

"Tapi-"

"Jangan lari lagi! Jangan bersembunyi di belakang status pacaran pura-pura kita untuk mengindari fans lo itu. Mulai sekarang lo harus bisa nyelesaiin semuanya sendiri. Juga, jangan membohongi perasaan lo, Nan. Kalo memang lo masih cinta sama Sonya, maka perjuangkan dia. Sonya pasti punya alasan ninggalin lo waktu itu."

"Gain, darimana lo tahu soal Sonya?" tanya Conan penasaran.

"Gue denger percakapan lo sama Arga kemarin," jawab Gain jujur.

"A-apa? Em, Gain, itu-"

"Tenang aja. Gue nggak marah sama lo soal itu," lagi-lagi Gain memotong ucapan Conan. "Gue hanya nggak bisa jadi pacar pura-pura lo lagi, Nan," tambahnya.

"Baiklah, tapi kita masih berteman kan?"

Gain tersenyum samar lalu menjawab, "Iya, kita masih berteman. Hanya saja, tidak seperti yang lalu. Gue mungkin akan sedikit menjaga jarak sama lo."

"Tapi kenapa?" bingung Conan.

"Maaf, gue harus pergi," Gain memilih untuk menghindari pertanyaan itu. Dia berlalu meninggalkan Conan yang terdiam menatap kepergiannya.

"Jadi, kalian hanya pura-pura?" Conan tersentak mendengar pertanyaan itu. Dia menoleh ke belakang.

"Reno, sejak kapan lo di sana?"

"Sejak lo mulai ngomong, gue denger semuanya. Lo brengsek, Nan. Nyembunyiin hal seperti ini dari gue? Lo sahabat gue bukan sih?" ucap Reno kecewa. Tentu saja dia kecewa. Selama ini Reno selalu mendukung hubungan Conan dan Gain, tapi ternyata itu hanya pura-pura. "Apa cuma gue yang nggak tahu?"

"Tidak. Semuanya tidak tahu, kecuali Arga."

"Pantas saja kalian selalu bisik-bisik, jadi ini yang kalian sembunyiin dari kita selama ini? Gila lo ya."

"No, tolong ngertiin gue."

"Ngertiin apa? Tindakan lo ini salah, Nan. Lo udah nyakitin hati seseorang." Reno membuang napas. Dia menatap mata Conan lekat lalu berucap, "Gue harap lo nggak nyesel di kemudian hari," tambahnya lalu pergi.

Ssstt Pacar Pura PuraWhere stories live. Discover now