7 : Tomat Makan Tomat

1.1K 169 99
                                    


●   7   

Tomat Makan Tomat

 

Matahari sedang terik-teriknya menjulang tinggi di angkasa. Aku dan Kamila sedang menikmati es teh di kantin. Di arah pandangku, Johan, Louis dan anak basket lainnya sedang main di lapangan.

Aku sedikit ragu unutk mengakuinya, tapi memang mereka tampak sedikit keren saat berlari dan melemparkan bola basketnya, ditambah dengan keringat yang bercucuran. Sedikit.

"Eh Ren.. liat tuh." Aku menoleh ke arah yang ditunjuk Kamila. Ada Darwin dan Michelle yang baru masuk ke kantin sambil membicarakan sesuatu.

Bicarain apa sih serius banget. Aku segera mengalihkan pandanganku kesal.

"Mereka ada apa ya? Keliatan cocok sih. Kayaknya Michelle suka deh sama Darwin."

Aku tidak menghiraukan kata-kata Kamila.

"Hei guys." Michelle datang beberapa menit kemudian. Dia datang sendiri, tidak tahu kemana si Darwin.

"Eh ciyeeee... ngapain ya sama Darwin hayo!!" goda Kamila

"Apaan sih, cuma kebetulan ketemu trus bahas tugas kok," jawabnya sedikit salah tingkah.

"Oh gitu.." Kamila masih tersenyum lebar.

"Ye beneran kok!!"

"Iya, beneran suka ya. HAHAHAHA." Kamila mulai terpingkal-pingkal, dan Michelle tampak lebih salah tingkah.

Itu malah membuatku tambah kesal. Aku menghela napas pelan.

Tiba-tiba Louis yang entah sejak kapan sampai di sini, mengambil es teh di hadapanku dan meminumnya dengan tenang. Aku meliriknya tajam.

"Ah... seger abis." Dia meletakkan gelas yang sudah kosong di meja.

Aku menghela napas lagi kemudian berdiri untuk pergi dari kantin.

"Lho, Ren mau kemana?" tanyanya polos.

"BUKAN URUSAN LO!" Aku segera pergi meninggkalkan meja. Biarin dibilang aneh, moody, PMS, atau apa pun.

---

Aku duduk menopang daguku dengan telapak tangan. Jam istirahat belum selesai, dan kelas masih sepi.

"Udahan dong marahnya." Louis dari tadi duduk di sebelahku.

"Rennn.. maafin ya ya ya ya ya ya ya ya."

"Jangan marah terus doooong."

"Nanti aku beliin 10 es teh deh."

"Ayolah!"

"Renataaaaaaa.."

"Renata oh Renata." Uh! Berisik banget sih ah.

"Pangsit mi deh gimana? Atau bakso? McFlurry deh?"

Di sela pembicaraan Louis, aku bisa melihat Darwin masuk ke kelas membawa satu botol air mineral. Dia sedang asyik membicarakan sesuatu dengan Rendy. Aku memperhatikannya lekat sampai dia menoleh dan bergerak ke arahku.

"Hei, Ren." Dia tersenyum.

"Hei!" Aku seketika tersenyum.

"Kok nggak ke kantin, Ren?"

"Tadi udah."

"Oh.. okee." Dia tersenyum kemudian duduk di bangkunya.

Aku tertawa pelan sebelum menyadari kursi di sebelahku sudah kosong entah sejak kapan.

LOUISI ☑Where stories live. Discover now