● 5 ●
Tidak Ada yang Bisa Menandingi Ebi Furai
☘
Semenjak kejadian waktu itu, aku sering mendapati Darwin curi-curi pandang ke arahku. Tiap di kelas, kantin, ataupun waktu berpapasan.
Entah hanya kebetulan atau disengaja, aku tidak tahu pasti. Tapi yang jelas dia tidak pernah menghampiriku seperti waktu itu lagi, paling cuma sekedar 'Hei'.
Maksudnya apa coba? Datang-datang, bikin baper, terus jaga jarak tapi masih kasih harapan. Dasar cowok.
Atau dia tidak enak kalau menghampiriku saat ada teman-temanku? Karena memang aku sudah tidak pernah duduk atau berjalan sendiri sejak hari itu. Ke toilet saja, aku biasanya pergi dengan mereka. Apalagi saat istirahat dan sebagainya.
Apa aku yang ke-GR-an ya? Mungkin itu cara dia berkomunikasi dengan lawan jenis. Sesuai kata Cia, kalau Darwin memang orang yang ramah ke semua orang, tidak terkecuali diriku. Tapi apa iya dia juga melirik cewek lain? Apa iya dia juga diam-diam mencuri pandang ke cewek lain?
Apa iya dia melakukan hal itu ke semua cewek?
Atau bahkan mungkin sama cowok juga?
Ngacoh, tidak mungkin lah.
Ih, bikin pusing aja. Kenapa dia tidak bisa kalau suka bilang suka, kalau tidak ya jangan kasih mix signal gitu. "Ahhhhhh nggak tau nggak tau."
Aku membaringkan badanku di atas kasur berselimut sprei bernuansa hijau yang ada di kamarku. Hari ini hari Sabtu, dan aku hanya berguling-guling di atas kasur sambil memikirkan Darwin.
Cowok yang satu itu memang kerjaannya bikin aku pusing, entah kenapa hatiku sedikit bergetar saat melihatnya. Suka, mungkin.
"Drrr.." Sekarang ponselku yang bergetar. Muncul notifikasi chat Line dari Louis Putra.
Aku menekan view dan melihat pesannya.
Louis Putra:
Oi oi oi oi oi
Tck. Biasa tidak penting.
Gabut?
Ho oh:')
Main game sana, kayak 'cowok-cowok' lainnya.
Maksudnya apa ya..
GPP KOK:D
Jalan yuk, ntar ajak Kamila atau siapa.
Kapan?
Now?
Lagi gaada sopir.
Aku jemput lah.
Hm.. aku pikir-pikir dulu ya
Ren..........
Loussssss.......
Aku bakal sampe 10 menit lagi.
Loh aku blm blg iya?!
So?
Soto?
--
YOU ARE READING
LOUISI ☑
Teen Fiction[ COMPLETED ] Hari pertama masuk sekolah berjalan tidak semulus yang dia pikirkan. Ditambah pertemuan tidak wajarnya dengan seorang cowok. Cowok yang disebutnya sok keren dan jaim. Tetapi ternyata cowok itu tidak seburuk apa yang dipikirkannya, mala...
