Cloudy Purnama Hasan

Magsimula sa umpisa
                                    

Cloudy Purnama Hasan

Pak Hasan akhirnya menghela napas berat menahan frustasi.

"Baiklah, setidaknya lebih baik dari yang tadi. Ayo kita berangkat, kita sudah ditunggu Mr. Alfonso." Ucap pak Hasan pada akhirnya masih tetap menggelengkan kepala, tak pernah bisa memahami anak gadisnya yang satu ini.

Pak Hasan memiliki 3 anak,
Arka Adhikari Hasan (25/ laki-laki), Cloudy Purnama Hasan (20/ perempuan),
Goldie Claretta Hasan (16/ perempuan).

Pak Hasan memiliki 3 anak, Arka Adhikari Hasan (25/ laki-laki), Cloudy Purnama Hasan (20/ perempuan), Goldie Claretta Hasan (16/ perempuan)

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Arka Adhikari Hasan

Goldie Claretta Hasan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Goldie Claretta Hasan

Cloudy dan Goldie sangat berbeda segalanya, sama-sama cantik namun sangat berbeda gaya dan selera juga karakternya.

Keluarga pak Hasan akhirnya tiba di rumah megah milik Mr. Alfonso yang ada di Indonesia.

"Hai sobat, maaf kami terlambat, ada sedikit masalah tapi bisa diatasi." Ucap pak Hasan sambil berpelukan secara pria jantan menyapa Mr. Alfonso.

"No problem Hasan, kalian hanya sedikit terlambat. Masuklah, istriku khusus memasak untuk makan malam kita ini." Sahut Mr. Alfonso dan melangkah beriringan dengan pak Hasan masuk ke dalam rumah, dibelakangnya diikuti oleh Mrs. Alfonso dan Bu Hasan yang juga terlihat akrab.

Lalu ketiga anak pak Hasan pun ikut melangkah masuk. Arka berjalan sendiri paling belakang, dengan kedua tangan terselip di saku celananya, di depannya ada Goldie yang menggandeng lengan Cloudy sambil asik berbisik-bisik.

"Eh Kak, menurut mama, anak Mr.Alfonso ganteng banget lho, Aku mau kalo dijodohin sama dia.. hihihi..." Bisik Goldie pada kakaknya sambil cekikikan.

"Dasar ABG! Di otakmu hanya cowok ganteng yang dipikirin!" Sahut Cloudy dengan nada menyindir namun tersenyum.

"Aku dengar bisik-bisik mama dan papa nih, katanya makan malam ini memang perjodohan anak papa dan anak Mr.Alfonso, nggak tau deh anak papa yang mana." Bisik Goldie lagi.

Cloudy langsung terkejut mendengar bisikan Goldie barusan dan berhenti melangkah.
"What?! Apa papa sudah gila?! Jaman sekarang masih main perjodohan!" Sahut Cloudy yang tanpa sadar sedikit kencang suaranya, membuat kedua pasang orang tua di depan mereka menoleh ke arah Cloudy.

Goldie menyikut kakaknya dan Cloudy pun segera menutup mulutnya dengan tangan dan menunduk tersenyum meminta maaf pada orang tuanya yang sudah menatap tajam padanya.

"Kakak ini...bikin malu deh.." ucap Goldie lagi.

"Maaf, lagian kamu juga kenapa nggak ngomong dari rumah sih?! Semoga saja bukan kakak, tuh kak Arka aja deh yang dijodohin! Wajahnya datar serem gitu mana ada cewek yang mau, jadi harus dijodohin biar cepet dapet istri." Sahut Cloudy sedikit menoleh ke belakang.

"Iiish..kakak ini gila ya?! Kan tadi aku sudah bilang kalau anaknya itu ganteng banget, brarti anaknya cowok! Lagian dia anak tunggal kak, jadi nggak mungkin lah sama kak Arka! Haiiiisshh!!!" Ucap Goldie kesal pada kakaknya.

"Apa kamu bilang?! Berarti kalau nggak aku ya kamu dong yang dijodohin?! iiissshhh buat kamu aja deh, kan kamu yang suka cowok ganteng." Sahut Cloudy.

Goldie menatap kakaknya seketika dengan wajah sangat sedih.
"Kakak masih trauma dengan masa lalu ya? Belum bisa move on dari lukanya ya? Kak....itu kan cuma cinta monyet, cinta anak umur 12tahun, jangan rusak masa depan kakak dong...." Ucap Goldie mencoba mengingatkan, sedangkan Cloudy hanya terdiam.

Saat di meja makan, ketiga anak pak Hasan kembali terkejut saat Mr.Alfonso memanggil anaknya.

"Maxi....!!" Seru Mr. Alfonso disusul dengan seruan ketiga anak pak Hasan.

"Maxi??!!!!" Seru Arka, Cloudy dan Goldie bersamaan.

"Ssstttt....kalian ini!" Tegur pak Hasan pada ketiga anaknya.

Bu Hasan segera menggelengkan kepalanya, paham apa alasan anak-anaknya berseru bersamaan seperti itu.

Semua mata menatap ke arah tangga, saat ada seorang laki-laki muda yang sangat tampan melangkah turun dengan senyuman ramahnya.

"Dad...maaf aku terlambat, ada sebuah tambahan teleconference yang harus aku selesaikan. Selamat malam uncle Hasan, apa kabar anda?" Sapa laki-laki itu pada Mr. Alfonso lalu pada pak Hasan.

"Hai Maxi, saya baik, terima kasih." Sahut pak Hasan

Cloudy hanya menatap sejenak lalu cuek lagi, Arka juga kembali datar dan cuek, beda dengan Goldie, matanya berbinar dan senyuman merekah melihat betapa tampannya wajah anak Mr. Alfonso itu, tubuh tinggi dengan bentuk tubuh yang terpahat sempurna.

"Perkenalkan ini anak saya. One and only." Ucap Mr. Alfonso dengan senyum lebar dan bangga memperkenalkan anaknya.

Arka dan Cloudy hanya berjabat tangan sesaat dan biasa saja, sedangkan Goldie menjabat tangannya sedikit lama, sehingga harus disenggol oleh Bu Hasan, baru tersadar untuk melepaskan tangannya.

"Kamu lucu, siapa nama kamu?" Sapa Maxi pada Goldie.

"Eh sa..saya Goldie. Goldie Claretta Hasan." Jawab Goldie gugup masih terpana pada wajah laki-laki di hadapannya.

"Nama yang cantik, sama seperti orangnya. Ouw iya..,  Sparkle Maximilliano Alfonso. Senang berkenalan denganmu gadis lucu." Ucap Maxi sambil tersenyum lebar, membuat Goldie tersipu malu dan semakin berbinar matanya.

"Ehem!" Arka berdehem untuk menyadarkan adiknya.

Goldie menoleh dengan memberikan tatapan tajamnya pada sang kakak, karena sudah mengganggu kesenangannya.

Cloudy hanya acuh saja terhadap kejadian di sekitarnya, termasuk acuh kepada Maxi. Cloudy memang selalu acuh terhadap pria manapun yang ada di sekitarnya, bahkan selalu menolak dan menjauhi jika ada pria yang mendekatinya. Dia tak pernah percaya lagi bahwa cinta itu bisa bahagia.

Sekian dulu tentang Tokoh wanita nya ya.....

Mau tahu masa lalu Cloudy hingga susah move on???
Terus baca ya...

Please VoMents ya....
Terima kasih.

MAXITahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon