Bagian Tiga Puluh

494K 37.9K 5.1K
                                    

Flashback on

Pernikahan Allfred dan Bella sudah melewati bulan pertama. Semua berjalan seperti biasa, tidak ada masalah yang menjadi prahara kehidupan rumah tangga pasangan muda ini. Meskipun Bella masih dibilang belia karena usianya yang baru akan menginjak tujuh belas tahun, namun sikapnya sudah cukup dewasa dalam mengimbangi sikap Allfred yang usianya berjarak tujuh tahun dengannya. Cek-cok kecil dalam rumah tangga mereka dapat diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tidak diselimuti emosi karena Bella selalu bisa membuat emosi Allfred meredam.

Semarah apapun Allfred asal Bella yang menenangkan, pasti emosi Allfred berangsur menghilang.

"Kau sedang apa? Kenapa di sini sendirian? Kau bisa memintaku untuk menemani jika kau mau. Ayolah Bella ... jangan membuatku berpikir kehadiranku tidak diperlukan untukmu," bisik Allfred yang tengah memeluk Bella dari belakang.

Allfred yang sedari tadi mencari Bella di kamar dan beberapa ruangan istana tidak berhasil menemukan keberadaan Bella. Dan saat ia menggunakan kemampuannya untuk melihat di mana Bella berada, akhirnya Allfred bisa menemukan keberadaan Bella.

Bella yang tengah berdiri seorang diri di sebuah jembatan kecil yang di bawahnya mengalir air yang dihuni oleh beberapa ikan emas yang tengah berenang lincah, terkejut saat tiba-tiba tangan Allfred melingkari perutnya yang rata ditambah dengan kepala Allfred yang bertopang di bahu Bella.

"Kau mengejutkanku, Allfred," komentar Bella sembari menempelkan pipinya dengan pipi Allfred. Tangan kanan Bella bergerak mengusap pipi Allfred dengan lembut.

"Kenapa kau di sini? Ini sudah malam, apa kau tidak kedinginan hm?"

Bella menggeleng pelan.
Ia rasa udara malam ini cukup menyejukkan tubuhnya yang penat seharian suntuk hanya di kamar karena Allfred melarangnya untuk keluar kamar dengan alasan tidak masuk akal. Bagaimana tidak? Jika alasan Allfred itu karena Allfred merasa cemburu jika Bella ditatap oleh para penghuni istana lainnya seperti para pengawal, prajurit dan beberapa pejabat istana.

Padahal Bella tidak melakukan apapun dengan orang-orang yang dicemburui oleh Allfred. Dan itu membuat Bella kesal dengan sikap cemburu Allfred yang sangat berlebihan.

Semenjak menikah memang sifat possessive, pencemburu, dan tidak mau dibantah terus saja Allfred layangkan pada Bella. Meski begitu, sifat penyayang Allfred membuat Bella hanyut dan melupakan sifat menyebalkan itu.

Allfred menarik jubah bagian belakangnya. Dalam sekali hentakkan, jubah belakang Allfred menyelimuti tubuh Bella.
"Aku gak papa, tidak perlu seperti ini All," protes Bella.

Allfed mengeratkan pelukannya di tubuh Bella, jubah belakangnya masih menyelimuti tubuh atas Bella yang tengah berbagi kehangatan dengannya. Tubuh Bella yang mungil nyaris tidak terlihat karena tertutup jubah milik Allfred.

"Berbagi kehangatan itu indah, sayang" bisik Allfred menggoda.
Bella memutar bola matanya dengan jengah mendengar ucapan Allfred. Emang allfed senang sekali jika menggodanya. Tidak tahu tempat, situasi, dan kondisi. Dimana ada celah untuk menggoda Bella, pasti Allfed akan menggodanya.

Meski menyebalkan, namun godaan Allfred selalu membuat Bella tersenyum.

"Argh, sakit Bella," gerutu Allfred mengaduh kesakitan sembari mengusap perutnya yang disikut oleh Bella cukup keras.

POSSESSIVE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang