walaupun tiada jawapan dia masih tersenyum dan mengangguk pelan sebelum tubuhnya melalui pintu wad tersebut.

" Iffa , kenapa ni ? " terkejut dirinya saat gadis itu kembali dengan didukung Haikal . Lutut dia , berdarah . Tak lupa juga mimik mukanya yang kelihatan sembab . Haa menangis la tu .
" dia jatuh masa kitaorang main kejar kejar tadi . Habis skirt dia terkoyak tu " Haikal menjawab bagi pihak gadis itu apabila dia mendiamkan diri . Menekur memandang kakinya .
" aish . Nanti mama dengan maklong marah tau tak? Dahla jom balik .. Iffa , meh abang Ris gendong nak ? "

" tak , tak apa . Aku gendong dia . Dah cepat naik Syu .. " belum sempat hendak membuka mulut , Haikal sudah mencangkung dihadapannya .

" ok-okey "

tersenyum Haikal bila Syu naik dan melekatkan tangan dibahunya . Harris pula hanya terkebil lalu turut tersenyum sebelum mengikuti langkah Haikal yang sudah mula berjalan dengan mengendong si Syuhada .

Syuhada terpaku sendiri melihat kejadian dihadapannya kini. Ini, ini zaman kecil mereka bertiga. Zaman apa dan dimana dia berad kenapa mereka tidak mendengar panggilan darinya? malah dia seolah tidak wujud disitu? apa yang terjadi sini? Dengan rasa ingin tahu dia berlari , mula mengejar "dia "

"hey , kamu berdua da-- "

" Kau suka dia kan ? " pertanyaan Haris buat langkah Haikal kaku . Dia memandang semula wajah Harris dengan tanda tanya . Mujur sahaja Syu sudah lena dibelakangnya .
" maksud kau ? siapa ? " bukan jawapan tapi pertanyaan dilontar kembali pada Harris yang tersenyum mengusik . Dijuih mulutnya ke arah Syuhada yang sudah tertidur . Kepalanya tersandar dibahu kanan Haikal . Comel ! getus hatinya .

Seolah mengerti dengan pertanyaan Harris , dia mengeleng laju . Menidakkan pertanyaan tadi .
" mana adalah ! ish Riss .. " kalut dia menidakkannya namun Harris hanya ketawa . Sesungguhnya Haikal sangat gagal dalam menipu .

" Kal , tingkah laku kau dah cukup membuktikan . Mahu menidakkan lagi ? Jujur saja , kau suka dia kan ? .. "

Haikal mengguman sahaja . Lambat lambat dia menjawab

" kenapa Riss tanya macamtu ? "

" sebab Riss pun suka Adda .. "

Terhenti langkah keduanya . Terus saja wajah santai Harris dipandang serius . Oh tidak , jangan kata , yang kami sukakan orang yang sama ?

" errr , Haikal tak maksudkannya Riss , kalau Riss suka Adda , Riss ambikla . Lagipula Adda benci Kal , kal selalu buat dia nangi---... "

" tapi dia belum tentu suka aku , dan dia tak mungkin tak benci kau Kal .. "

" maksud Riss?"

Harris tersenyum kecil lalu mengangguk pelan . " sebab aku sayang kau , kau kena janji dengan aku . Jaga Adda baik baik . Berhenti buat dia nangis okey ? Kau lebih baik lebih mampu nak jaga Adda bro . Jadi hadam kata kata aku ni boek boek okey ? dah jum ! " disiku lengan Haikal sebelum mula membuka langkah besar , meninggalkan Haikal yang terpinta sendiri .

" Riss , tunggu ! "

Tergaman Syuhada melihat kejadian tadi . Terasa sebak hatinya. Dada pula seolah dihimpit dan menyukarkan dia untuk bernafas . Tanpa amaran air matanya bertakung . Dia perlu menemui Harris dan Haikal segera tapi dia buntu.

" Ifa ? "

Syuhada mengangkat muka. Tubuh Harris berdiri dihadapannya membuat dia diam seketika.

"Ifa pulang ya? Ramai lagi yang perlukan Ifa . Sampai masanya nanti , Riss yang akan iring Ifa kesini nanti . Pulang ya Ifa? " Harris tersenyum tipis apabila Syuhada cepat mengangguk. Sempat kepala sepupunya itu diusap pelan.

" baiklah , Riss pergi dulu .. Assalamualaikum bidadariku "

" tak tak Harris, kejap! jangan pergi dulu!"

" Doc !!!! " cepat saja Haikal menekan butang kecemasan bila mesin pernafasan Syuhada semakin laju dan tangan, tangannya bergerak .

" Doc isteri- ... "

" kami tahu , sila bertenang encik Haikal "

Doktor Suraya yang baru tiba bersama dua tiga orang jururawat diterjah. Risau hatinya bukan kepalang .. Doktor Suraya membuka kelopak mata Syuhada dan lampu suluh disuluh sekejap .

" Puan Haifa , are you hear me ? if yes , please open your eyes . "

perlahan mataku buka. Ah silau! dikecil dan dikelip berkali kali sebelum indera panca mataku dapat menangkap objek yang dihat walaupun sedikit menyakitkan. Lampu oren yang berada berada disiling aku tatap sebelum pandangan teralih ke sekeliling katil yang dipenuhi manusia ?

" Puan Haifa ? are you hear me ? do knoew recognize me ? " wanita separuh abad yang memakai kot putih ini memandangku lama. Begitu juga dengan dua tiga lagi pasang mata yang memandang aku serius. Ada apa ramai ramai ni?

aku mengangguk pelan . " Doc suraya .. "

" sayang ? awak dah sedar akhirnyaa . Alhamdulilah ! Syukur Ya Tuhan .. " Ada senyuman lebar menghiasi bibirnya. Aku kerdip mata berkali.

" Kal ? owh Haikal ? mana Harris ? " pertanyaan Syuhada buat Haikal terdiam sekaligus mematikan senyuman tadi .

" apa maksud awak sayang ? Harris dah lama tinggalkan kit-- '

" Kal tipu ! tadi Syu baru cakap dengan Riss , dia senyum , dia panggil Syu , Ifa erghh !! " tiba tiba kepalanya terasa berdenyut dan sakit .

" tapi Riss-- "

" encik Haikal , please jangan tambahkan stress Puan Haifa . Dia baru sedar dan perlukan rehat . Nurse , ambikkan alat untuk injection . Puan Haifa perlu rehat .. "

" Doc .. Harris mana ? "
Jarum terus memasuki lengan kanan Syuhada . Doktor Suraya pula hanya tersenyum nipis. Tidak tahu mahu bagaimana hendak memberi reaksi.

" Kal .. cari Harris .. "

Wajah Haikal yang dipenuhi air mata mengangguk pelan . Sempat tangan lelaki itu mengusap kepalanya sebelum dia menutup mata kembali. .

" tak semua yang kita rancang , akan berjalan lancar encik Haikal . Kita doakan yang baik baik sahaja untuk Puan Haifa . Saya minta diri dulu . Banyakkan bersabar .. "

Ya Allah? dugaan apa lagi ini?

"Jadi Wife Aku. ( Revisi ) Where stories live. Discover now