Bagian Dua Puluh Enam

555K 40.9K 6.1K
                                    

Tarik napas dalam-dalam, lalu keluarkan secara perlahan.
Bella terus mengulangi cara itu untuk meredam emosinya. Ia harus bisa menahan emosinya paling tidak sampai kelas dari dosen laki-laki yang sangat menyebalkan yang tak lain adalah Allfred Xeimoraga.

Allfred yang tiba-tiba saja menjadi dosennya sebagai pengganti dosen killer sebelumnya. Ditambah dengan ucapan Allfred yang secara terang-terangan mengatakan Bella adalah istrinya dan memberi ultimatum pada semua mahasiswa untuk tidak mendekati Bella.

Jelas, itu adalah boom bagi Bella.
Berita tentang ini tidak mungkin bisa ditahan, cepat atau lambat pasti Kevin mengetahui tentang ini. Bella belum mempersiapkan alasan apa yang akan ia katakan nantinya.

Ini rumit.
Bukan dengan cara seperti ini Kevin mengetahui semuanya. Bella menginginkan Kevin mengetahui semuanya dari mulutnya sendiri, bukan mulut orang lain.
Biasanya informasi dari mulut ke mulut sering ditambah dan terkesan berlebihan. Mungkin di awal berita ini biasa, tapi nanti saat sampai di telinga Kevin berita pernikahan bella dan Allfred sudah ditambah dengan bumbu fitnah yang memperburuk keadaan.

Sudah biasa.
Mulut memang paling berbahaya.

"Saudara Bella, saya tahu kamu istri saya. Jangan buat saya bertindak tidak profesional. Meskipun kamu istri saya, tidak selayaknya kamu mengabaikan kelas saya." Suara Allfred membuyarkan lamunan Bella.
Seisi kelas langsung menyorot ke arah Bella yang tengah menopang dagunya dengan satu tangan.

Dalam hati Bella mulai mengabsen satu per satu binatang yang ada di muka bumi untuk Allfred. Tentu saja umpatan Bella dapat didengar dengan baik oleh Allfred yang bisa membaca apa yang ada dalam hati dan pikiran.

"Maaf," ujar Bella menatap Allfred dengan rasa bersalah.

"Dimaafkan. Bersikap lah profesional dan fokus ke materi yang saya sampaikan," tandas Allfred sok tegas pada Bella yang langsung diangguki oleh Bella.

Bella berpikir sejenak.
Di sini siapa yang tidak profesional? Allfred atau Bella? Jika sedari tadi saat mengajar, Allfred terus saja menatap Bella. Beberapa kali Bella juga melihat Allfred mengedipkan sebelah matanya menggoda. Untung saja sedang di kelas, jika di apartemen sudah dipastikan perut sarang roti sobek milik Allfred sudah terkena serudukan manis Bella.

Bella menghela napas dengan kasar sebelum fokus ke arah Allfred yang tengah menerangkan materi. Dari kursi paling belakang, Bella masih melihat dengan begitu jelas gerakan pelan terkesan menggoda dari tangan Allfred yang tengah menulis sesuatu di papan tulis. Penampakan punggung Allfred yang dibalut kemeja panjang berwarna marun yang nampak begitu pas ditubuh proposional Allfred, menjadi daya tarik sendiri bagi mahasiswi di kelas.

Nampak gagah.
Itulah yang ada dipikiran Bella untuk menilai Allfred yang tengah sibuk menulis beberapa inti materi yang diajarkannya.
Bella mengakui, tubuh tinggi yang kira-kira 185cm dengan tatanan rambut kece dan pakaian formal yang nampak keren dan aroma tubuh Allfred yang maskulin menjadi daya tarik tersendiri bagi Bella dan juga mahasiswi lainnya.

Suara Geraman dari Allfred terdengar.
Sontak semua mahasiswa mengerutkan kening heran dengan suara geraman yang keluar dari mulut Allfred.
Mendadak tulisan tangan Allfred tidak serapi sebelumnya.

Secara tiba-tiba Allfred membalikan badan dan menatap ke arah Bella.

"Bella! Profesional! Ini kampus bukan kamar, jangan memuji untuk menggoda," erang Allfred mengepalkan tangan frustasi.

Bukan hanya Bella yang bingung, seisi kelas juga dibuat bingung. Mereka yakin, Bella tidak melakukan hal apapun yang menjadi bukti sikap Bella yang tidak profesional. Tapi mengapa, dosen baru itu yang tak lain adalah suami Bella, kesal dan meminta Bella untuk profesional.

POSSESSIVE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang