Story 17

1.8K 188 60
                                    

"Setelah melewati rumah warna hijau, belok kanan, ada pertigaan ambil yang lurus, setelah melewati pohon besar belok kanan lagi lalu..."

Berat, Tetsuya berat sekali, tidak seperti kelihatanya.

Udah gitu tasnya juga berat, isinya batu apa?!

Punggungku pegal banget pakek acara lemas segala kau ini Tetsuya, yang harusnya shock itu aku terus pinsan, terus kamu khawatir, terus itunya gak jadi bercanda.
ha nasib jelek sekali, seperti wajah Shintarou kok rasanya jadi pengen nonjok sih? abis ngeselin, udah besar tinggi pula, coba aku yang besar sama tinggi dia yang cebol, sudah aku tarik pakai penggaris wajahnya.

Menyebalkan.

"Akashi...?"

Sedikit lagi, aku sedang mencari jalan pintas bertahanlah.

Didepan sana, lihat, agak gelap sih tapi ini jalan tercepat, memotong lebih dari sepertiga jalan asli. Dan jangan kau bertanya mengapa aku tahu jalan ini, rahasia pokoknya.

"Aku mencium bau Akashi..."

Iyalah kaukan aku gendong.

"Bau anak manja..."

"HEI!"

Gak ada bagus bagusnya orang ini. Awas sadar nanti aku bully kau!

"Lagi pula, aku ini bisa dibilang mandiri, bukan mandi sendiri, dirumahku di Kyoto aku mandi ditemani maid, cewek loh. Terus ayahku juga sibuk jadi apa apa aku sendiri, bahkan sekarang aku tinggal di Tokyo sendiri, singkatnya aku bukan anak manja, paham?"

"..........anak manja."

Grrhh.

"Menyebalkan."

"Ha?! Maaf itu harusnya jadi kalimatku!"

"Kau itu terlalu sempurna tahu? Saking sempurnanya sampai jadi tidak menarik, apa apaan ini?! Apa orang tua mu menyogok tuhan? menyedihkan."

"Bilang saja kau iri, ketampanan ini adalah anugerah terindah."

Haha aku ini ngomong apa? menjadi aku itu banyak tidak enaknya loh.

"Kalau terlalu sempurna, aku tidak bisa melengkapimu."

"Kau bicara sesuatu?"

Sepertinya aku dengar dia bergumah.

"Tidak,"

Hm?

"Katakan saja, jangan ditahan."

"Ketekmu bau."

"HA?!"

***

"Oi! Mandi dulu!"

"Nanti ah nanti, apa besok sekalian aja? yaudah besok saja aku mau tidur."

Ahhh dasar pria berumur.

Umur Tetsuya berapa sih? 24 ya? Wajah jaraknya jauh sekali denganku, 9 tahun.

"Mau makan tidak?"

Tapi wajahnya seumuranku.

"Tidak."

"Serius?"

"Eh tidak, aku mau makan."

Yang mana?

"Yasudah, pokoknya kamu jangan ribut selagi aku mandi! Nanti aku yang masak, dengar!? Tetsuya!"

"Iya, iya sana syuh! syuh!"

Mengkhawatirkan.

****

"HUAAAAHHHHHHH!!!"

Dimulai deh momen paling menyebalkannya.

(Before) domestic disputeWhere stories live. Discover now