story 2

2.7K 335 19
                                    

"Huh ada apa?"

Aku mundur selangkah darinya.

Ini surat tantangan kan?

Aku mendapat surat tantangan? dari wanita? ha! apa?! yang benar saja?! bagaimana bisa?! aku?! Akashi Seijurou?!

"Itu surat cinta pertama mu ya?"

Surat cinta gundulmu!!!(lah.)

"Gadis itu manis loh."

Mana ada gadis manis mengirim surat bengis.

"Ahaha aku takjub, biasanya mereka menembak langsung bukan lewat yang beginian kuno sekali ya haha."

Sial suaraku menjadi aneh, aku terlalu terkejut untuk ini.

"Nah itu kesempatan bagus bukan?cari pacar apalagi sampai gadis yang menyatakan cinta jarang loh, terima saja.

Setelah berkata begitu dia mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi dan menutup pintu, aku dengar dia masih berbicara tetapi bunyi shower mengaburkan suaranya.

Fokusku hilang, aku membaca surat itu sekali lagi.

Tidak ada pengirimnya, ah sial! apa yang aku lakukan pada pekerja kantoran itu? sampai sampai surat yang ditulis mengunakan lipstik merah ini datang.

"Hei, kau tahu dimana gadis ini?"

"Dia pekerja minimarket tempat kita biasa belanja."

Mari berpikir jernih, minimarket ada enam pegawai, dua pria sisanya wanita.

Siapa? Padahal wajah mereka terlihat kalem aku tidak menduga ada yang sampai hati mengancap siswa SMA.

Walau aku memang pantas diancam.

"Dia berambut pink panjang."

Agh aku pasti tidak bisa tidur malam ini.

***

"Akashi ini-"

"Tidak apa-apa"

"Tapi aku-"

"Tidak apa-apa"

"....."

"Tidak apa-apa!"

"Aku tidak berbicara apapun nanodayo.

"Pikiranmu menyebalkan!"

"....."

Harusnya sekarang sudah ganti shif kerja, wanita rambut pink tidak ada sejak tadi padahal sudah sengaja membolos di hari ini, jangan sampai aku tidak melihat wajahnya.

"Akashi,sebenarnya siapa yang kau cari? Kau seperti stalker nanodayo."

"Ini demi pembalasan harga diri, sabarlah sebentar shintarou."

Bahkan aku mengajak(lebih tepatnya memaksa) Shintarou membolos demi ini.

"Apakah dia?"

Mengikuti arah jari shintarou aku melihat gadis berjalan ditrotoar dekat minimarket walau dari seberang jalan aku bisa melihat rambut pink miliknya, pasti dia!

"Ayo maju shintarou!"

"Tunggu dulu Akashi,"

Astaga apa lagi anak ini?

"Lucky item ku belum aku keluarkan."

Sakarepmuh*

"Hei kau!"

Apakah suaraku sudah cukup menakutkan? aku yakin begitu karena shintarou memilih langkah mundur empat kali.

"Siapa?"

Tanpa dosa dia menjawab sambil menyingkirkan rambut dipundaknya.

Membuatku jengkel setengah mati.

"Kemarin kau mengirimkan surat pada pegawai kantoran itukan?"

To the point itu memang diriku.

"Are? jadi sudah dibaca? Jadi bagaimana jawabanmu?"

Sikapnya menyebalkan!

Jangan balas api dengan api Seijurou, menghadapi orang gila bukan berarti harus menjadi gila.

"Begini, jika memang aku mengangu hubungan kalian aku minta maaf, tapi aku punya cerita yang harus kau dengar terlebih dahulu."

Kataku dengan bahasa sesopan mungkin, dia yang bertolak pinggang menurunkan tangannya lalu menyelipkan rambut pink panjangnya dipundak sebelah kanan.

"Aku tidak mau mendengarnya, yang jelas kau harus menjaga jarak Tetsu-kun.

"Memang kamu ini siapanya Kuroko Tetsuya?"

Kalimat itu terlontar otomatis tanpa aku pikirkan terlebih dahulu.

Ah apa itu terlaku kasar? Kenapa dia terlihat suram?

Lalu setelah lama menunggu aku yakin dia berbisik-

"Bukan siapa-siapanya."

...

...

...

...

"Pfttttt"

Kudengar Shintarou tertawa di belakang.

___________________

*Sakarepmuh (sak karepmu) = terserah kamu

(Before) domestic disputeWhere stories live. Discover now