story 16

1.7K 210 18
                                    

Mau jadi pacarku?

Sebentar, tunggu dulu, ini penawaran atau permintaan? mau dalam artian meminta atau menawari?

"Te-tetsuya kau serius?"

Duh angin jadi makin dingin saja, jadi gelisah, ini keberuntungan atau kesialan? Kok rasanya agak enggak rela ya? apa karena bukan aku yang nembak duluan? masak itu masalahnya?

"Duarius."

Nah tuh, sampe duarius, berarti tambah serius, aku bingung, mau di jawab iya, gengsi, kesannya kayak aku itu murahaan gitu, mau di jawab tidak, rugi, kayak ginikan gak datang dua kali.

Lagipula inikan kesempatan yang mungkin tidak datang lagi, aduh gimana nih? habisnya Tetsuya suka bercanda sih.

Jadi ingat saat bingung memilih celana utramen atau satria baja hitam, aku harus jawab apa, kalau misalnya tadi dia bilang "bersediakah kau menjadi kekasihku." ya pasti aku jawab bersedia, tapi ini "mau jadi pacarku?" gak baku tahu, bikin pusing.

Jongkok enak ya, agak pegal sih tapi kalau mau berpikir enakan jongkok kayak ada inspirasi keluar gitu, apalagi jongkok di kamar mandi lancar banget otaknya, hus! hus! mikir apa sih aku ini.

"Biarkan aku berpikir sebentar,"

"Mau dibelikan minuman?"

"Tidak."

Sekarang emangnya kenapa coba aku harus bingung? tinggal jawab iya Tetsuya, aku mau, apa susahnya? kebanyakan gengsi emang aku ini.

Tapi inikan momen paling bersejarah kalau misalnya kita jadian beneran, enggak keren banget di gang tikus kotor kayak gini, lagian juga mendadak sih.

"Masih lama?"

"Iya, sebentar lagi."

Ah, gara gara alis nyabang aku sama sekali tidak berpikir lebih lanjut, mana belum persiapan, tidak keren sama sekali aku ini.

"Ghh..."

Kepalaku pusing.

Eh? Ah ya? tunggu aku baru ingat sesuatu, sejak kapan dia tahu kalau aku suka sama dia, perasaan barusan deh mengingat seseorang berteriak walau kakinya gemetar membuat aku malu, lagian wajah sinyabang datar datar aja, kayak gak ada apa apa. Apa dia meremehkan aku? lihat saja nanti.

Dan yang paling penting sejak kapan aku suka sama Tetsuya? ah aku sampai lupa, kenapa aku suka sama om om ini ya? manisnya dimana coba? Coba lihat memandangiku sambil berdiri begitu, wajahnya silau karena berdiri di bawah lampu, tidak terlihat jelas.

??

Coba tanya satu kali lagi.

"Tetsuya serius?"

"Hm."

Hm?

Tetsuya? aneh.

Wajahnya merah, huahh manis, eh?

"T-tetsuya? Jangan bilang kalau kau?"

"HIK! GYAHAHAHAHAHAH HIK!"

"mabuk..."

"Kau percaya? HIK! bercanda tahu! bercanda! kau pikir aku doyan bocah kayak kamu!!! Hahahahahahahhaahha?! HIK!"

Haha jackpot, aku tahu itu.

"Ya Tuhan aku bukan pedofil! gila apa?! Setan merah tampang chibi! seperti kau ini?! mending mending sama Ultraman!!!"

Hiks hiks jahad kau Tetsuya.

"Ughh.. hooekk!"

"MAIGAT! JANGAN MUNTAH DISINI OI! DASAR OTAKU MESUM!"

___________________________________

Hai? Eheh...




(Before) domestic disputeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora