his destiny is not cool

7.1K 506 50
                                    

Kuroko Tetsuya, dua puluh empat tahun pekerja kantoran-

"Apa....???"

-kini mengalami shock berat.

Kuroko no basket is not mine,
It's Tadatoshi Fujimaki's

Enjoy~


Kuroko dilanda kegundahan, dia pria dewasa yang mengalami sulitnya mencari pasangan hidup untuk mengisi kebutuhan biologis sampai rohani miliknya.

Sedang ibunya terus berkata tentang pentingnya seseorang disisi untuk dicintai dan balik mencintai, saling mengisi melengkapi satu sama lain memiliki anak dan hidup bahagia.

Nyatanya tak semudah itu, bahkan ketika pekerjaannya terjamin, wajahnya meyakinkan, sikap sopan menantu idaman ada pada pribadi Kuroko Tetsuya label lajang tak segera lepas dari kartu tanda penduduk miliknya, begitu susah menarik hati wanita, begitu kiranya alasan Kuroko ketika ditanya.


Ironis sekali.

Kuroko Tetsuya mati kutu bila membahas soal pasangan.

Salah siapa?

Jangan tanyakan kepadanya karena dia tidak punya jawaban itu.

" jadi?"

Kuroko tidak mau menengok kebelakang untuk mengenali suara barusan, kesadarannya penuh tertuju pada halaman halaman microsoft word yang harus diganti format menjadi pdf dan diserahkan kepada bos tukang kritik nan berisik secara digital melalui email.

jaman serba canggih bahkan mulut dari sang bos juga canggih, dia dapat menggolah kata-kata sederhana menjadi hinaan penuh murka sehingga membuat karyawan yang hanya sekedar kerja pulang lalu dapat uang sampai mengundurkan diri.

maka dari itu dia - karyawan penyandang gelar teladan 3 kali - tidak ingin mengalami kesalahan sekalipun dalam dunia kerjanya, agar bisa naik pangkat dan hidup lebih layak.

Selain itu apa lagi?

"Tidak mau."

Yang barusan bertanya mengendus, sudah berkali kali melayangkan persoalan yang sama dan mendapat jawaban sama pula, ini sudah kelima kalinya dia bertanya dalam kurun waktu satu jam, tidak adakah kosa kata lain selain tidak di kepala Kuroko Tetsuya?

"Ayolah Kuroko-cchi, kali ini akan berhasil aku jamin itu, nee? ya? ya?"

Melirik melalui ujung mata, Kuroko berhenti sejenak memutar office chair menghadap rekan kerjanya.

"Kise-kun, aku tidak akan membuang waktu, uang, dan tenagaku untuk menonton dirimu menjadi primadona di acara goukon, cukup dengan ini, mau acara apapun yang aku ikuti untuk mencari jodoh juga tidak akan berhasil...."

Meskipun dia mau dan sudah berusaha.

"...lagipula jodoh tidak akan kemana."

Kise melipat tangan di depan dada, mengambil pose berpikir.

Memang benar yang dikatakan Kuroko, tentang acara jodoh yang sudah banyak di ikuti mereka berdua, tentang primadona juga, tetapi pemikiran pesimis dan primitif itu jelek sekali, jodoh tidak akan kemana? Apa Kuroko tidak pernah mendengar bahwa tukang tikung ada dimana mana? Jodohmu mungkin saja ada ditangan orang lain sekarang sedang bercinta dan dicicipi lalu kau?

Jika tidak segera mencari nya kita akan hanya dapat sisa, apa tidak pernah terpikirkan hal yang semacam itu?

"Aku akan memikirkan sesuatu yang cocok untukmu Kuroko-cchi, karena kita sahabat aku akan membantumu."

(Before) domestic disputeWhere stories live. Discover now