story 10

2.5K 324 43
                                    

"Kau, pasti tidak ada yang mau minum bir bersama mu kan?"

"Ha!!! apa maksudmu!!? aku ini terkenal tahu!!! hik."

Ini tidak membahas terkenal atau tidak, hanya saja kebiasaan mabuk miliknya ini jelek sekali, suka mengeluh dan teriak teriak tidak jelas.

Ahh, lihat dirimu, rambutmu, wajahmu, tingkahmu, jangan sampai kau minum minum bersama orang yang membencimu, bisa mati kutu kalau sampai itu terjadi, terutama mulutmu itu.

"Kau tidak tahu...hik...aku pernah ditembak wanita umur 30 tahun tahu! hik."

Itu tidak pantas dibanggakan oi setan, gila apa, itu aib bodoh!

"hik...bahkan laki laki juga hik."

Makin gila ini anak.

"Aku juga pernah hampir diperkosa gadis...hik...tante tente pokoknya lengkap!"

Ih, saat kau ditembak atau mau diperkosa itu mereka sedang khilaf tahu, atau memang tidak ada mangsa, wajah setan seram macam setan ini kok ada yang mau sih? mending mending Kuroko Tetsuya.

"Iya iya paham paham."

"Kau juga! punya mobil apa susahnya sih?! bukanya pekerjaan mu mapan? gajimu besar? jangan pelit kenapa?! aku menderita tahu!"

Mobil aku bisa beli, pajaknya yang tidak sanggup setan! mana ayah mu malah tidak menanggung biaya kau disini, cuma menaikan pangkat saja sih aku bisa melakukan itu kalau aku mau.

Menyebalkan! dasar!

"Aku tidak mau diraba raba di kereta...hik...geli...hik...jijik."

Oh benar juga ya? banyak chikan di kereta, memang Akashi-kun kalau dari belakang terlihat seperti shouta tapi kalau dari depan? ah! kan kalau misal itu chikan meraba dari depan, sudah ciut nyali duluan.

Salah posisi sih, makanya cari tempat yang ada sandaran.

"Maaf maaf, bagaimana dengan berangkat bersamaku naik sepeda?"

"Ha? sepeda? sepeda apa?"

Sepeda ya sepeda lah, yang rodanya dua itu loh.

"Kalau kau yg mengoes aku mau..hik."

"Iya iya, sekarang tidurlah."

Susah sekali mengurusi orang mabuk, apa lagi yang suka mengeluh disana dan disini.

" Tetsuya?"

"Apa?"

Masih mau mengeluh? duh, telingaku sudah penuh tapi.

"Aku sayang padamu,"

He?

"Sayang sekali, sayang padamu."

Ha?

"Saking sayangnya sampai mau mati."

Hi!!!!

Kok cegukannya ilang? loh loh kok lancar bicarnya? ini anak salah makan apa? apa gara gara bir?? oi jangan mendekat!!!

"A-apa maksudmu setan? apa mabukmu seberat itu? makanya jangan minum bir, oii!!"

Gawat gawat! kok malah dihimpit begini sih? wawawa tembok mundur dong mundur!

"Makanya, karena aku sayang padamu jangan dekat dekat dengan setan wanita itu."

Kau juga setan, setan. Lagipula siapa setan wanita itu? kepala sekolah?

"Tetsuya?"

"Apa!?"

Posisi ini, posisi ini gawat sekali, ayolah tembok mundur! mundur!

"Katakan kalau kau sayang padaku, katakan, hey katakan."

Jangan maksa dong, ini tuh hati bukan celana jeans kekecilan, seenaknya saja.

"Apa yang kau bicarakan? cepatlah tidur."

"Katakan!"

A-apa? kenapa dia jadi semenakutkan ini?

"Ini perintah Tetsuya, ayo katakan!"

Aw, pundak ku.

"Hei! jangan kasar! tenanglah dulu, kau ini kerasukan apa sih?"

"Katakan! katakan! katakan! KATAKAN!"

Dia menakutkan, matanya seolah terbakar, Tuhan dia bukan setan lagi, dia iblis, tunggu! bukankah ini berbahaya? bagaimana kalau aku dimakan olehnya?

A-aw pundak ku, tangannya kuat sekali.

"Akashi-kun, Akashi-kun?!"

"Hiks...huwaaaaaaaaa."

He? ha? apa? loh? kok malah yang nangis situ?! oi yang tersakiti sini!

"Ah cukup! cukup! sudah, sudah, ayo tidur, ayo tidur."

"Tetsuya jangan tingalkan aku, jangan tinggalkan aku."

"Tidak, tidak, aku disini."

Saat ini yang paling tepat menepuk punggung kan? eh? lalu, lalu apa? mengusap rambut, eh huah rambutnya halus sekali.

"Tenang, apa kau mau muntah? mandi? atau minum air?"

Ini terakhir kalinya kau minum bir, mulai sekarang dimanapun kapanpun aku tidak akan membiarkanmu minum bir, disamping menakutkan juga merepotkan, tentu saja.

"Aku mau tidur denganmu."

"Iya baik lah."

Berat sekali bocah ini, memapah saja sudah seperti memikul karung, belum lagi menaiki tangga, ah semangat Tetsuya!

"Tetsuya?"

Apalagi sih!? besok aku ada shif pagi, bersama kise-kun yang cerewet dan menguras tenaga, tidak bisakah kau tidur?! dan lagi ini ranjang untuk satu orang, terasa sempit jika ditiduri berdua! mikir tidak sih?!

"Apa?"

Ya mana mungkin aku bilang begitu ke bocah yang baru selesai menangis.

"Tidur yang aku maksud berbeda dengan tidur yang kau maksud."

Agh menyusahkan sekali!

"Lalu bagaimana?"

"Aku di atas dan kau dibawah."

"Hei! kurang ajar kau menyuruhku tidur dilantai?"

Menyebalkan sekali anak ini! mati sana!

"Bukan... Ah lupakan saja."

Sempit sekali, aku ingin tidur di futon depan televisi. Padahal tinggi badan kita hampir sama, kenapa dia bisa seberat itu? Ah! hentikan jangan di pikirkan, tidur saja tidur.

"Tetsuya,"

"Apa?"

"I have a pen, i have an..."

"CEPAT TIDUR!!!"

(Before) domestic disputeWhere stories live. Discover now