7. Kangen Tapi Gengsi

3.1K 99 2
                                    

Banyak yang bilang kesempatan tidak datang dua kali. Dan jangan lepaskan seseorang yang sudah berjuang demi kamu. ~

Tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi, jalan rencana Tuhan tidak ada yang tahu. Terkadang kita sendiri bimbang memilih untuk tetap bertahan atau pergi dengan ikhlas.~ Shilla Marshanda

Sudah 1 minggu sejak kegiatan pertandingan waktu itu Shilla dan Raka tak pernah komunikasi lagi, bahkan mereka juga tidak pernah berjumpa disekolah.

Sebal ? Iya.

Marah ? Sangat jelas sekali.

Itulah yang dirasakan Shilla, kenapa Raka tidak pernah peka sama sekali terhadap perasaannya, apakah dia tenang-tenang saja tidak berkomunikasi bahkan tidak bertemu dengan Shilla. Atau jangan-jangan Raka memang sudah pindah kelain hati ?. Perasaan campur aduk menyelimuti hati Shilla, pacar mana yang tidak marah kalau pasangannya saja bersikap seolah tidak peduli seperti ini.

"Shil, lo marahan lagi ya sama Raka ?" Tanya Chris, hari ini kelas Shilla memang kosong karena guru mata pelajarannya sedang dinas ke luar kota. Sedangkan yang ditanya hanya mengedikkan bahu saja.

"Kemarin Raka ngechat gue, dia nanyain soal lo." Ujar Chris.

"Terus?" Ucap Shilla singkat.

"Ya gue gak tau harus jawab apa, lo sendiri juga gak cerita sama gue." Ujar Chris.

"Hm." Ucap Shilla singkat,padat, dan jelas.

"Shil, Shil, emang susah ya ngomong sama lo. Lo kagak kasihan apa sama Raka tiap hari lo marahin mulu." Ujar Chris yang sepertinya sudah mulai frustasi dengan hubungan Shilla dan Raka.

"Terus kalo gue baikan sama Raka semuanya bakal balik kayak awal gitu?." Tukas Shilla.

"Ya gue sih kagak tahu, kan semua tergantung dari lo dan Raka, kalo lo tetep bertahan sama ego lo, ya gue gak tau lagi Shil." Ujar Chris

"Nah yaudah kan biarin aja, dia aja kek gak peduli gitu sama gue, ngapain juga gue harus repot ngurusin dia." Ucap Shilla dengan memanyunkan bibirnya dan kedua tangan yang menyilang didepan dada.

"Bilang aja lo yang berharap kan ?." Goda Chris sambil menyenggol pundak Shilla.

"Ya Tuhan Chris, cewek mana sih yang gak marah kalo pacarnya aja gak peduli gini. Gue tuh status pacaran tapi kemana-mana berasa jomblo tau." Tukas Shilla.

"Ya lo hubungin dong Raka, ngomong yang sebenarnya." Ujar Chris.

"Ogah, males banget gue ngehubungin dia duluan, kan gue yang marah." Tukas Shilla tak mau kalah.

"Halah bilang aja lo gengsi, padahal lo lagi kangen kan. Dari dulu kan elo selalu gengsi sama Raka." Ujar Chris yang terus-terusan membuat Shilla geram.

"Ini tuh bukan soal gengsi Chris, tapi soal perasaan." Tukas Shilla, dia tidak sengaja berkata keras sambil memukul meja dengan tangannya. Sontak semua seisi kelas beralih memandang Shilla. Dia hanya bisa cengar-cengir dan garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"Makanya jadi cewek gengsi lo jangan tinggi-tinggi, kena kan lo tiap hari berantem mulu." Goda Chris sambil nyengir lebar.

"Dasar temen kampret lo !! Gue sumpahin jadian sama monyong lo." Ucap Shilla yang sudah benar-benar kesal dengan Chris. Chris pun malah menggodanya dengan menjulurkan lidahnya kayak anak kecil dihadapan Shilla.

Bel pulang pun telah berbunyi, semua siswa langsung berhamburan keluar, bagi mereka jam kosong sampai akhir pelajaran dan tinggal menunggu bel pulang adalah surga dunia bagi para siswa. Bahkan ada diantara mereka yang bilang seperti ini 'datang hanya untuk pulang' artinya mereka datang ke sekolah hanya untuk menunggu jam pulangnya saja tidak berniat untuk belajar alias hanya bermalas-malasan saja di sekolah, itu hanya bagi anak yang bandel saja yah yang lainnya jangan ditiru ya, kita ke sekolah ya niatnya cari ilmu bukan sekedar absen doang.

"Shil, sorry ya habis ini gue ada janji sama nyokap gue jadi gue gak bisa nganter lo pulang." Ucap Cindy sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.

"Yah Cin, terus gue pulang sama siapa dong ?." Jawab Shilla sambil memanyunkan bibirnya.

"Eemm gue panggilin Raka yah." Ujar Cindy.

"OGAH !! Mending gue jalan kaki !!." Bentak Shilla.

"Yah Shil, jangan gitu dong, sekali-kali gitu kan Raka juga pacar lo, apa salahnya kalo lo minta dianterin pulang sama dia." Ujar Cindy merasa tidak enak karena tidak bisa menemani Shilla pulang.

"Pokoknya O G A H !!. Yaudah gue naik taksi aja kalo gitu." Ucap Shilla sebal.

"Lo beneran gak papa Shil ? Sorry ya besok gue temenin deh pulang, gue traktir es krim juga di alfamart depan sekolah." Ini Cindy minta maaf apa ngerayu Shilla ya hihihi.

"Apaan sih lo kira gue anak TK apa." Ucap Shilla sebal sambil mencebikkan bibirnya. " Yaudah sono lo pergi aja, gue gak papa kok nunggu taksi di depan sekolah." Lanjutnya.
" Yaudah kalo gitu gue pergi dulu ya. Bye bye Shilla cantikk." Ucap Cindy sambil memegang kedua pipi Shilla dan menggeleng-gelengkannya.

Shilla pun pasrah harus menunggu taksi di depan gerbang sekolah, padahal biasanya taksi jarang lewat depan sekolah Shilla, jadi mau gak mau nunggu lama atau kalo udah capek nunggu harus jalan kaki.

20 menit kemudian.

"Wooyy Shil, ngapain lo disini." Ucap seorang laki-laki naik sepeda motor Kawasaki Ninja 650 berwarna hitam yang tiba-tiba berhenti didepan Shilla.

"Mungutin tikus got tuh !! Udah tau gue berdiri nunggu taksi masih aja nanya lo." Ucap Shilla sebal sambil memaki sang lelaki itu.

"Yaelah gue kan nanya doang, gitu aja sewot." Ucap lelaki itu.

"Ngapain lo kesini ?." Tanya Shilla dengan dahi berkerut karna terkena paparan sinar matahari yang membuat matanya semakin terlihat sipit.

"Mungutin sampah di got tuh !! Ya mau pulang lah, kan rumah sama sekolah kita searah. Gimana sih lo !!." Balas lelaki itu ganti memaki Shilla.

"Oh iya deh gue lupa hehehe." Jawab Shilla sambil nyengir lebar.

"Yaudah buruan gih naik." Pinta lelaki itu memberi kode ke Shilla untuk naik di motornya.

"Ogah, apa kata nyokap gue sama nyokap lo ntar kita pulang barengan." Jawab Shilla sambil memanyunkan bibirnya.

"Kagak usah GR lo, mereka tetep ngira kita kek tom and jerry kagak bisa akur, jadi tetep kagak ada perjodohan diantara kita." Cerocos lelaki itu.

"Lagian siapa juga yang mau dijodohin sama cowok tengil kayak lo." Timpal Shilla tak mau kalah.

"Udah buruan naik, pulang kagak lo. Kagak bakal ada taksi sampe shubuh lo nungguin disini." Ucap lelaki itu yang geregetan dengan sikap Shilla yang selalu bikin masalah dan berujung ribut kalo mereka saling bertemu seperti ini.

"Iya iya anterin gue sampe rumah dengan selamat." Ucap Shilla sambil naik ke atas motor lelaki itu.

"Dihh kalo gue turunin di sawah, tikus sawah aja juga kagak mau sama lo." Ucap lelaki itu sebal.

Lelaki itu pun langsung menancap gas nya meninggalkan halaman sekolah Shilla yang sudah sepi, jalanan pun tidak terlalu padat kendaraan jadi meskipun terik matahari siang ini sangat menyengat tidak akan membuat jalanan Surabaya menjadi sesak dan berdebu.






Sekali lagi terima kasih buat reader reader kuhhh 😍😚😂

Tak lupa aku ucapkan :
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yahh.

Saran kalian aku terima dengan sangat amat baik sekali 😍😂

Give Me Your HeartWhere stories live. Discover now