✔LIMABELAS✔

3.6K 384 37
                                    

✔✔✅✔✔

Bukan kerja kantoran yang Ali dapatkan, tapi pelayan cafe. Pendidikannya hanya sampai lulus SMA karena selama itu Ali tinggal di panti asuhan. Setelah lulus Ali memutuskan untuk hidup sendiri. Rasanya tidak enak jika terus bergantung hidup kepada orang lain.

Prili menyambut kepulangan Ali dengan senyum manisnya. "Kamu mandi dulu ya habis itu makan. Aku tadi bikin sop ayam sama tempe" jelas Prili.

Ali mengangguk. Setelah melepas bajunya Ia langsung masuk ke kamar mandi sementara Prili menyiapkan makan malam mereka.

10 menit kemudian Ali keluar dengan handuk kecil mengalung di lehernya lalu duduk di sebelah Prili yang tampak sibuk mengambilkan nasi ke dalam piringnya.

"Makan ya" Prili menyerahkan sepiring nasi ke arah Ali.

"Makasih" ujar Ali dan di balas senyuman oleh Prili.

"Mm, Li. Aku mau minta ijin sama kamu"

"Minta ijin buat apa?" tanya Ali sambil mengambil sayur dan lauk.

"Aku mau cari kerja---"

"Apa?" Pergerakan tangan Ali terhenti. Ia menatap bingung ke arah Prili "kenapa?"

"Aku bosan di rumah Li. Aku gak ada aktifitas. Gak ada temen ngobrol juga. Kalo aku kerja kan aku bisa bantu kamu"

"Tapi Prill----" Ali tak bisa meneruskan perkataannya dan Prili tau apa maksud Ali sebenarnya.

"Aku tau maksud kamu apa. Aku gak punya ijasah jadi mana mungkin bisa kerja"

"Bukan gitu maksud aku. Aku cuman---gak bisa liat kamu kecapekan"

Prili tersenyum. "Tenang aja. Aku gak capek kok. Aku seneng malahan. Boleh ya Li. Please!!!" Prili memohon sambil mengatupkan kedua tangannya.

Ali berpikir sejenak kemudian mengangguk. "Tapi jangan kerja yang berat-berat ya!"

"Siap Pak Bos!" Prili mengangkat tangannya, memberi hormat ke arah Ali. Tawa Ali langsung pecah melihat tingkah Prili yang lucu dan menggemaskan.

✔✔✅✔✔

Sebuah guling menjadi pembatas mereka di atas tempat tidur. Mereka tidur saling berhadapan.

"Li, aku mau nanya boleh?"

"Apa?"

"Kapan kita nikah?"

Ali mengulum senyumnya. Pertanyaan Prili sungguh sangat frontal. Ali memaklumi itu karena memang Prili masih usia belasan. "Ntar kalo kamu udah gede"

Prili berdecak dan bibirnya menyembik "Udah gede kali. Ya walaupun umur aku masih 18 tapi aku siap kok jadi ibu muda"

Ali tersenyum lebar. Tangannya terulur mengusap kepala Prili. "Tidur sana. Udah malem!"

Prili mendengus sebal saat tak mendapatkan jawaban dari Ali. Ia langsung memejamkan matanya dengan posisi tangan menangkup di bawah pipinya. Ali kembali tersenyum. Secepatnya aku akan nikahin kamu. Biar gak ada seorangpun yang bisa misahin kita.

✔✔✅✔✔

Pagi ini Prili berkeliling mencari pekerjaan. Banyak cafe yang ia datangi tapi tidak bisa menerimanya bekerja karena kendala ijasah. Prili menghela nafas panjang. Ia duduk di sebuah kursi panjang yang letaknya tidak jauh dari cafe yang baru saja ia datangi.

"Kemana lagi gue harus cari kerja?" keluhnya. Peluhnya menetes mengalir melewati pelipisnya. Prili menyekanya dan kembali mengedarkan pandangannya. Beberapa detik kemudian matanya menangkap sebuah tulisan yang tertempel di jendela kaca sebuah cafe.

JALAN KITA [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now