✔EMPATBELAS✔

3.6K 429 43
                                    

Di part ini akan di jelasin gimana Ali bisa punya mobil. Menjawab pertanyaan para pemirsa sebelumnya ☺☺☺

Jangan lupa sediain tisu ya karena di jamin nyesek baca part ini

Budayakan vote sebelum membaca dan tinggalin komentar

Sedikit apapun koment kalian itu merupakan motivasi buat aku.

✔✔✅✔✔

Prili tampak meringkuk di jok belakang. Hari sudah sore saat Ali dan Prili tiba di pelabuhan Ketapang. Saat ini Ali sedang menunggu antrian untuk masuk ke dalam kapal Feri.

Mobil Ali merambat masuk lalu ia memarkir mobilnya sesuai instruksi petugas. Mematikan mesinnya. Menoleh ke belakang dan mendapati Prili masih terlelap.

"Prill...kita udah di dalam kapal. Keluar yuk!" ucap Ali pelan. Prili menggeliat lalu mengucek matanya. Matanya sedikit menyipit saat menatap Ali.

"Udah sampe ya?" tanyanya semangat.

"Belum. Kita masih nyebrang. Keluar yuk!" Ajak Ali. Prili tak menyahut tapi ia bangun dan menolehkan kepalanya kesana kemari. Ali sudah lebih dulu turun lalu membukakan pintu untuk Prili. "yuk!" Tangan Ali terulur dan Prili membalasnya.

Ali membawa Prili naik ke dek atas. Di atas sana pemandangan jauh lebih indah. Prili menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Menikmati angin sore di atas kapal Feri.

Ali dan Prili berdiri berdampingan sambil menatap lurus ke depan. "Di sana itu Bali. Kita nyebrang sekitar 45menitan!" jelas Ali sambil menunjuk sebuah pulau yang ada di depan matanya.

Prili tersenyum. Rasanya ia sudah tak sabar menginjakkan kakinya di Pulau Dewata. Memulai hidup baru dengan Ali. "Makasih ya!" ucap Prili pelan. Ali tersenyum dan langsung merangkul pinggang Prili. Meletakkan dagunya di atas pundak Prili.

"Love you!"

Ungkapan cinta Ali semakin membuat senyum Prili mengembang. Prili tak membalasnya tapi dalam hati ia terus mengucap kata cinta untuk Ali.

Dan kapalpun bergerak perlahan. Menuju Pulau Bali.

✔✔✅✔✔

"Motor kamu kemana?" tanya Prili saat keduanya terdiam. Hanya terdengar suara ombak yang menghantam badan kapal.

"Aku jual!"

"Trus mobil itu punya kamu?"

Ali mengangguk "Itu mobil bekas. Aku punya tabungan sedikit. Setelah di pecat dari minimarket itu, aku berusaha nyari kerjaan tapi semua minimarket menolak"

Prili menundukkan wajahnya. Teringat ucapan Nick beberapa hari yang lalu. Memang. Saat orang sudah berkuasa maka apapun akan mereka lakukan.

"Maaf. Semua gara-gara aku----!"

"Hei!" Tangan Ali memegang dagu Prili dan menariknya. Membuat Prili mendongak menatap Ali. "bukan salah kamu. Mungkin udah jalannya aja seperti ini!"

Prili tersenyum walau matanya berkaca-kaca. Dan Ali melanjutkan ceritanya.

"Aku memang ada rencana mau merantau ke Bali setelah di pecat dari kerjaan aku. Motor aku jual dan aku beli mobil bekas ini. Bukan mobil mewah yang biasanya kamu naiki," Ali terkekeh pelan. Prili hanya diam dan terus mendengarkan cerita Ali. "aku udah gak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Gak akan ada yang mencariku walau aku pergi ke ujung dunia sekalipun---"

"Dan kamu mau ninggalin aku?" sela Prili. Matanya berkaca-kaca menatap wajah Ali. Ali menggeleng pelan. "lalu kenapa kamu pergi?"

Ali menunduk sebentar lalu mengangkat wajahnya "Aku pikir dengan cara seperti itu aku bisa melupakanmu"

JALAN KITA [ COMPLETED ]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें